Home Kultum Sebab Runtuhnya Kekhalifahan Abbasiyah di Andalusia (Spanyol).

Sebab Runtuhnya Kekhalifahan Abbasiyah di Andalusia (Spanyol).

440
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Abdul Rohim,M.Pd. (Ka.Bag KUI UMT)

Tema : Sebab keruntuhan Kholifah Abbasiyah di Andalusia (Spanyol)

Jama’ah Sholat Dzuhur yang dirahmati oleh Allah SWT

Nabi Muhammad SAW menunjukkan sebuah rumus kehancuran peradaban dalam satu sabda beliau berikut ini:


عن ثوبان رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ‏”‏ ‏.‏ فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ ‏”‏ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ‏”‏ ‏.‏ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ ‏”‏ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ‏”

Hampir tiba suatu masa di mana berbagai bangsa atau kelompok mengeroyok kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni hidangan mereka. Seorang sahabat bertanya: Apakah karena jumlah kami yang sedikit pada hari itu? Nabi SAW menjawab: (Tidak) Bahkan, jumlah kamu pada hari itu sangat banyak (mayoritas), tetapi (kualitas) kamu adalah buih, laksana buih di waktu banjir. Allah mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu dan Allah akan menanam kan penyakit al-wahnu. Seorang bertanya, Apakah al-wahnu itu, Ya Rasulullah? Rasulullah menjawab, Cinta dunia dan takut mati.” (HR Abu Dawud).

Mengapa kaum Muslim hancur di Andalusia setelah hampir 800 tahun (711-1492) memimpin negeri ini?

Kekuasaan Islam di Andalusia (Spanyol) yang mulanya kuat dan gemilang akhirnya terjerumus ke dalam perpecahan dan Kecintaan yang berlebihan terhadap Kenikmatan Dunia (Wahnu) serta memudar atau hilangnya peran ulama pada saat itu.

Mereka membiarkan kemungkaran merajalela karena sibuk memikirkan kejayaan dan keuntungan pribadi dan kelompoknya dan penyakit kronis ketika itu umat Islam terjebak dalam perpecahan antar mazhab yang sangat parah.

Pusat Kesultanan Islam pertama kali dibebaskan oleh Thariq bin Ziyad, dikenal dalam sejarah Spanyol sebagai legenda dengan sebutan Taric el Tuerto adalah seorang komandan militer dari dinasti Umayyah yang memimpin penaklukan muslim atas wilayah Al-Andalus pada tahun 711 M di Andalusia tersebar di Toledo, Valencia, Merida, Cordoba, Almeria, Sevilla dan Granada.

Pada masa itu peradaban yang ada di tanah Andalusia mengalami kemajuan di berbagai bidang, Tidak terkecuali di bidang ilmu pengetahuan. Pada saat itu Andalusia menjadi pusat pembelajaran yang banyak dituju oleh para pelajar dari barat. pusat keilmuan di Andalusia masih dapat menandingi pusat Keilmuan di Baghdad. Berikut adalah 5 tokoh ilmuwan yang berasal dari Andalusia.

1. Abbas ibn Firnas

Abbas ibn Firnas lahir di Andalusia pada tahun 810 M. Ia merupakan seorang ilmuwan di bidang fisika, kimia, mekanik, dan sastra. Dalam sejarahnya ia dikenal oleh banyak ilmuwan lain sebagai manusia pertama yang mencoba terbang dengan sebuah mesin.

2. Ibnu Rusyd

Ibnu Rusyd lahir di daerah Kordoba, Spanyol. Di kalangan ilmuwan barat ia lebih dikenal dengan nama Averroes. Ibnu Rusyd adalah seorang ilmuwan di bidang filsafat, kedokteran, akidah, fikih, dan astronomi.

3. Al-Zahrawi

Al-Zahrawi lahir di daerah sebelah barat daya Kordoba pada tahun 936 M. Ia dikenal oleh kalangan ilmuwan barat dengan nama Abulcasis. Ia merupakan ilmuwan yang sangat disegani dalam dunia kedokteran. Ia dikenal sebagai pelopor dari teknik bedah modern.

4. Ibnu Thufail

Ia seorang filsuf dan dokter yang cukup masyhur di daerah Andalusia kala itu. Selain menjadi seorang filsuf dan dokter ia juga menjadi seorang sekretaris dari penguasa Andalusia saat itu. Karyanya yang cukup terkenal ialah kitab Hayy bin Yaqthan.

5. Ibnu Sina,

Di Barat dikenal dikenal sebagai Avicenna, adalah seorang polimat yang dipandang sebagai dokter, astronomer, dan penulis terpenting dari Zaman Keemasan Islam; dan dianggap sebagai filsuf paling berpengaruh di era pra-modern. Bagi banyak orang, dia adalah “Bapak Kedokteran Modern”.

Akan tetapi, satu persatu-satu kerajaan itu runtuh dan hanya menyisakan Kesultanan Granada. Kerajaan itu juga sebenarnya berada di ujung tanduk akibat konflik internal keluarga Bani Ahmar.

Pada masa kepemimpinan Amir Ali Abi Al-Hasan, Kerajaan Granada mengalami kemunduran. Ia gemar hidup berfoya-foya, abai terhadap pertahanan dan ancaman kerajaan Nasrani.

Dia juga bersikap lalim terhadap rakyatnya dengan mewajibkan berbagai pungutan di berbagai pasar, merampas harta negara, korupsi serta kikir.

Hal lain yang turut membuat Kesultanan Granada berantakan adalah perebutan kekuasaan antara Muhammad XII Boabdil dengan pamannya, Muhammad XIII Al-Zagal.

Situasi itu kemudian dimanfaatkan oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella dari Kerajaan Castilla dan Kerajaan Aragon. Mereka kemudian beberapa kali memimpin pasukan menyerbu benteng Granada.

Para sultan yang kewalahan dalam menghadapi gempuran pasukan Kristen, kemudian meminta bantuan ke beberapa kesultanan Islam di Afrika Utara.

Akan tetapi, pasukan Kristen lebih gigih berjuang sehingga pada 1238 Masehi mereka berhasil merebut Cordoba, diikuti Sevilla pada 1248 Masehi.

Tinggal Granada yang masih bertahan saat itu.

Setelah berkali-kali berperang, akhirnya pada 2 Januari 1492 Kesultanan Granada menyerah.

Pasukan Kristen merangsek memasuki kota itu. Mereka menerobos istana Al-Hamra, mencabut bendera kesultanan dan diganti dengan panji-panji kedua kerajaan.

Sultan Abu Abdullah Muhammad kemudian meneken perjanjian menyerah kepada Raja Ferdinand di sebuah gereja, seperti dikutip dari buku Runtuhnya Islam Spanyol karya David Nicolle. Seluruh umat Muslim di Spanyol kemudian hanya diberi dua pilihan, memeluk Agama mereka atau Dimusnahkan.

Dengan kita belajar dari pengalaman tersebut, maka dari itu mari kita bangun kembali peradaban Islam dan menjadikan umat Islam sebagai umat terbaik (khaira ummah)

Semoga bermanfaat,
Nashrun min Allah wa fathun qoriib
Wabasyiril mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.