Home Kultum Save Palestina

Save Palestina

139
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz H. M. Nurzansyah,M.Hum

Tema : Save Palestina (Masjidil Aqsho)

Surat Al-Isra’ Ayat 1

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ


Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


Maásyirol Muslimin jamaáh Sholat Dzuhur Rohimakumullah

Sayyidina Ali RA bercerita bahwa ketika berkumpul dengan beberapa orang muhajirin, Rasulullah SAW didatangi sekelompok orang Yahudi. Mereka datang untuk menguji kerasulan Nabi Muhammad SAW. Mereka mengawali percakapannya sebagai berikut:

فقالوا يا محمد جئنا نسئلك عن أشياء لا يعلمها إلا نبي مرسل أو ملك مقرب

Artinya, “Mereka berkata, ‘Wahai Muhammad, kami datang menemuimu untuk menanyakan sejumlah masalah yang hanya diketahui oleh nabi utusan Allah atau malaikat muqarrabin.’”

Mereka meminta penjelasan kepada Rasulullah SAW terkait lima shalat yang diwajibkan Allah kepada umat Islam sehari semalam pada lima waktu berbeda.

Rasulullah SAW kemudian menjawab dengan yakin bahwa terkait zuhur, Allah memiliki lingkaran di langit dunia di mana matahari gelincir bersamanya. Ketika matahari gelincir, semua malaikat bertasbih. Di saat itu Allah memerintahkan shalat, yakni di saat pintu langit dibuka dan takkan ditutup sampai shalat zuhur dilaksanakan. Saat itu doa manusia diterima.

Sementara ashar, Rasulullah SAW, adalah waktu Iblis membisikkan Nabi Adam AS untuk memakan buah yang dilarang. Allah memerintahkanku dan umatku untuk shalat saat ashar itu.

Maghrib adalah waktu Allah menerima pertobatan Nabi Adam. Ketika Nabi Adam menerima pelajaran berupa kalimat pertobatan, Allah kemudian menerima pertobatannya. Allah juga memerintahkanku dan umatku untuk shalat ketika maghrib sebagai bentuk pertobatan atas dosa mereka, kata Rasulullah SAW. “Isya adalah shalat para rasul sebelumku,” kata Nabi Muhammad SAW.

Adapun subuh, matahari terbit di antara dua tanduk setan. Orang kafir saat itu menyembah apapun selain Allah. Oleh karena itu Allah memerintahkanku dan umatku untuk shalat dua rekaat sebelum orang-orang kafir itu menyembah apapun bentuk berhala mereka.

فقالوا صدقت يا محمد نحن نشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا عبده ورسوله

Artinya, “Mereka berkata, ‘Kau benar wahai Muhammad, kami bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.’” Cerita ini disarikan dari Kitab Al-Majalisus Saniyah

Nabi melaksanakan Puasa Daud tetapi yang lebih dikenal adalah puasa hari senin dan hari Kamis.

Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak selalu melaksanakan puasa Daud –‘alaihis salam-, padahal beliau menunjukkan dan mengabarkan bahwa puasa tersebut adalah sebaik-baik puasa, sebagaimana yang telah disebutkan dalam Shahihain dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda:

( إن أفضل الصيام صيام داود : كان يصوم يوماً ويفطر يوماً)

“Sesungguhnya puasa yang paling utama adalah puasa Daud, yaitu; sehari puasa dan sehari tidak”.

Hal itu agar tidak memberatkan ummatnya; karena orang-orang yang beriman berlomba untuk berqudwah kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan puasa sehari dan sehari tidak akan memberatkan mereka.


Allah menawarkan Nabi untuk memilih apakah hendak menjadi raja ataukah hanya seorang hamba.
Rasulullah berkata, “Tuhanku menyuruhku memilih di antara dua perkara: menjadi hamba sekaligus rasul atau menjadi raja sekaligus nabi. Aku tidak tahu yang mana dari keduanya yang akan aku pilih. Aku mengangkat kepala lalu Jibril berkata: rendah hatilah kepada Tuhanmu. Maka kemudian aku menjawab: hamba sekaligus rasul.”

Dijelaskan bahwa dalam hadis di atas, nampak jelas bahwa Rasulullah SAW tidak memilih sendiri jabatannya namun terlebih dahulu memohon petunjuk dan nasihat dari Jibril. Dan beliau setuju dengan pendapat Jibril karena kehambaan merupakan status yang lebih tinggi kedudukannya daripada gelar raja di samping Nabi suka menempati kedudukan wasilah.


Dalam isi Al Qur’an terdapat sejarah, Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon yang berasal dari biji. Penggunaan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dalam hal ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul, sejarah sebagai pohon bersal dari niji dan tuntumbuh berkembang, mempunyai akar dengan batang yang kokoh dan menghasilkan buah, orang yang beriman menghasilkan buah dengan rasa yang manis dan sebaliknya orang fasik dan munafik menghasilkan buah yang pahit.

Mengenal Masjidil Aqsho

Membicarakan tanah Palestina, tentu tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan Masjidil Aqsha yang penuh berkah ini. Terdapat banyak nash yang secara jelas menunjukkan keutamaan masjid ini.

Keistimewaan tiga masjid itu pun dirangkum dalam hadis Nabi:

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال: فَضْل الصَّلاَةِ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ عَلَى غَيْرِهِ بِمِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ، وَفِي مَسْجِدِي أَلْفُ صَلاَةٍ وَفِي مَسْجِدِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ خَمْسُمِائَةِ صَلاَةٍ

Yang artinya: “Dari Abu Darda, Nabi bersabda: shalat di Masjid Al-Haram lebih utama sebanayak 100 ribu kali dibandingkan shalat di masjid lainnya. Dan di masjidku (Masjid Nabawi), lebih utama 1.000 kali, sedangkan di Baitul Maqdis (Al-Aqsa), lebih utama 500 kali,”.

Masjid Manakah yang Dibangun Pertama Kali Di Muka Bumi?

Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ أَوَّلَ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ ثُمَّ أَيْنَمَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ بَعْدُ فَصَلِّهِ فَإِنَّ الْفَضْلَ فِيْهِ وَفِيْ رِوَايَةٍ أَيْنَمَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ فَصَلِّ فَهُوَ مَسْجِدٌ

“Aku bertanya, “Wahai, Rasulullah. Masjid manakah yang pertama kali dibangun?” Beliau menjawab, ‘Masjidil Haram”. Aku bertanya lagi : Kemudian (masjid) mana?” Beliau menjawab, “Kemudian Masjidil Aqsha”. Aku bertanya lagi : “Berapa jarak antara keduanya?” Beliau menjawab, “Empat puluh tahun. Kemudian dimanapun shalat menjumpaimu setelah itu, maka shalatlah, karena keutamaan ada padanya”. Dan dalam riwayat lainnya : “Dimanapun shalat menjumpaimu, maka shalatlah, karena ia adalah masjid” [HR Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Dzar]


Masjid Al-Aqsa itu telah ada sebelum lahirnya Nabi Muhammad SAW. Dan yang membangun pertama kali adalah Nabi Adam alaihi salam. Nabi Adam membangun Masjid Al-Aqsa setelah membangun Ka’bah di Makkah dengan rentang waktu empat puluh tahun. Hal ini mengutip hadits Nabi Muhammad SAW :


حَدَّثَنِي أَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلُ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً وَأَيْنَمَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ فَصَلِّ فَهُوَ مَسْجِدٌ وَفِي حَدِيثِ أَبِي كَامِلٍ ثُمَّ حَيْثُمَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ فَصَلِّهْ فَإِنَّهُ مَسْجِدٌ

Artinya: Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil al Jahdari telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami al A’masy, dia berkata, -lewat jalur periwayatan lain – dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al A’masy dari Ibrahim at-Taimi dari bapaknya dari Abu Dzarr dia berkata, “Saya berkata, “Wahai Rasulullah, masjid apa yang didirikan di bumi pertama kali? Rasulullah menjawab: “Masjidil Haram,” Aku bertanya lagi: “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab: “Masjid al-Aqsa.”

Jangan Bersusah Payah Bepergian, Kecuali Menuju Tiga Masjid
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata.

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى

“Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : “Tidak boleh bersusah-payah bepergian, kecuali ke tiga masjid, (yaitu) Masjidil Haram, Masjid Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan Masjidil Aqsha” [HR Al-Bukhari dan Muslim]


Dalam agama Islam diyakini bahwa Masjid Al-aqsha merupakan situs suci dan menjadi simbol kesucian bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Status kesucian Masjid Al-aqsha yang berada di Palestina ini tertuang didalam Al-Qur’an dan Hadist. Tidak sedikit para ulama yang mendakwahkan kepada umat Islam tentang Masjid Al-aqsha.

Berikut ayat-ayat yang berbicara tentang Masjid Al-aqsha :

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Masjid Al-aqhsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Isra: 1)


Nabi Sulaiman diketahui punya tempat tersendiri bagi pemeluk agama Islam, Nasrani, dan Yahudi.Kitab suci ketiga agama tersebut sama-sama meyakini keberadaan Sulaiman di masa lalu sebagai Nabi dan raja yang konon disegani oleh semua makhluk hidup.Tak hanya manusia, bahkan binatang, tumbuhan, dan angin pun tunduk kepadanya.Di mana sebagian orang meyakini harta Sulaiman masih ada dan disembunyikan di suatu tempat seperti harta karun dan tempat tersebut oleh banyak dari non muslim menyakini ada di masjidil aqsho.

Benda keramat peninggalan Nabi Sulaiman AS dibawah Masjid Al Aqsa pernah tersimpan sebuah Tabut yang diyakini peninggalan Nabi Sulaiman AS. Tabut tersebut pernah dijadikan pemujaan oleh para Pemuka Agama Yahudi Talmud/Kabbala.


Selain dibangun oleh Nabi Ibrahim AS, Al Aqsa juga pernah direnovasi oleh Nabi Sulaiman AS. Masjidil Aqsa sudah direnovasi beberapa kali termasuk oleh Nabi Sulaiman as. di Al Aqsa inilah Nabi Sulaiman meminta beberapa hal kepada Allah SWT, Oleh karenanya, Al Aqsa memiliki beberapa fadhilah. “Dalam sebuah hadits shahih ada yang menjelaskan fadilah Aqsa,” kata Ustaz Khalid Basalamah.


Tiga Permintaan Nabi Sulaiman AS saat di Masjid Al Aqsa

Dalam hadits itu dikatakan bahwa setelah Nabi Sulaiman AS selesai membangun kembali Masjid Al-Aqsa, maka dia meminta tiga hal. Semua permintaan Nabi Sulaiman itu diijabah oleh Allah SWT.
1. “Yang pertama minta agar hukumnya dia, hukumnya Sulaiman itu sesuai dengan hukum Allah,”. Semua yang dia terapkan sesuai dengan hukum Allah walaupun wahyu belum turun. “Ada keputusan maka Allah setujui itu sesuai dengan hukum-hukum, Allah pandu dan Allah terima,”
2. Permintaan Nabi Sulaiman AS yang kedua yakni kerajaan yang tidak layak untuk orang sesudahnya. “Juga Allah sudah kasih, Nabi Sulaiman bisa bicara sama jin, bisa terbang ke mana-mana dibawa oleh angin istananya, mengerti semua hewan-hewan,” B
3. Kemudian permintaan ketiga adalah permohonan agar siapapun yang shalat di Masjid Al-Aqsa dibersihkan dari segala dosa. “Yang ketiga tidak ada siapapun yang datang shalat di Masjid Al-Aqsa niatnya betul-betul shalat kecuali dibersihkan dosanya seperti baru dilahirkan oleh ibunya. Makanya atas semua fadillah tersebut, menganjurkan bagi siapa yang memiliki rezeki sebaiknya melakukan umrah dan mendatangi Al Aqsa.
Semoga Bermanfaat
Nashrun Min Allah Wa Fathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.