Home Kultum Derajat ! Jaminan dan garansi Allah SWT bagi orang yang beriman dan...

Derajat ! Jaminan dan garansi Allah SWT bagi orang yang beriman dan berilmu

456
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Dr. Asep Suhendar,M.Pd.

Tema : Derajat ! Jaminan dan garansi Allah SWT bagi orang yang beriman dan berilmu

Surat Al-Mujadilah Ayat 11

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Jama’ah Sholat Dzuhur yang dirahmati Allah SWT

Berbicara mengenai Derajat sebagai tingkatan,martabat,pangkat, bahkan sebagai Ukuran besar kecilnya pahala yang diperoleh.

Dalam sebuah syair lagu menggambarkan Derajat sebagai status sosial :

Aku tidak mungkin hidup bersamamu, karena aku orang miskin engkau orang kaya.

Lirik lagu tersebut menggambarkan, ukuran derajat yang diukur dengan kaya dan miskin hiper dengan lower, status kedudukan manusia.


Dalam konteks yang lain, kata derajat sebagai Alat ukur suhu :

Hari ini, Rabu, 25 Januari 2023 suhu lingkungan kita 20 derajat tidak terlalu panas dan tidak juga dingin, lain halnya, dengan jam yang sama dimekah sekarang suhunya 13 derajat, maka akan terasa dingin,

Tubuh kita diukur dengan menggunakan termometer menunjukkan 37 derajat,

Inilah kata derajat digunakan untuk suatu ukuran suhu.

Kata derajat dalam hadits Kewajiban menunaikan sholat berjama’ah, digunakan sebagai pengukur tinggi rendahnya pahala dan juga besar kecilnya pahala.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam mengakhirkan shalat Isya sampai tengah malam. Kemudian beliau menghadap kami setelah shalat, lalu bersabda,

صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

“Shalat jamaah lebih baik 27 derajat dibanding shalat sendirian.” (HR. Bukhari, no. 645 dan Muslim, no. 650)

Kata derajat mengukur tinggi rendah pahala dan besar kecil pahala , Derajat sebagai ukuran.

Maka banyak orang berpendapat dan menyimpulkan, kalau orang kaya derajatnya lebih tinggi,

Orang yang mempunyai jabatan derajat lebih baik

Orang yang ibadah dan Amal Sholihnya banyak, pahalanya banyak dan derajatnya lebih tinggi.

Dalam pandangan Islam bahwa orang yang mulia adalah orang yang bertaqwa.

Surat Al-Hujurat Ayat 13

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu

Dengan begitu, Berarti derajat dapat mengukur dalam beragama, keislaman, bisa diukur, sedekat apa, sejauh apa dengan Allah SWT, semakin dekat seseorang dengan Allah SWT maka derajat keislaman tinggi, sebaliknya semakin jauh dengan Allah SWT maka derajatnya rendah.


Kemudian Allah memberikan Derajat Tinggi,jaminan, garansi kepada siapa ?

Yakni kepada mereka yang beriman dan berilmu, mereka akan diangkat derajatnya.

Surat Al-Mujadilah Ayat 11

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.


Sebagai contoh: Pemain sepak dunia namanya Ronaldo, dibeli oleh Klub Arab Al Nassr dengan harga 3 Triliun, terlihat kalau dihitung perbulan, 275 milyar per bulan, gaji siapa di Indonesia ?

Karena berilmu maka banyak orang berani membelinya, inilah kebenaran ayat Allah SWT orang berilmu akan diangkat derajatnya.

Tetapi dalam Islam tidak cukup orang itu berilmu tetapi juga harus beriman.

Nah sekarang, manakah orang beriman yang naik derajatnya ?

Lalu bagaimana ? misalnya masih ada ulama, ustadz /,Kiai, yang dari sudut pandang, ekonomi masih lemah?

Apakah berarti derajatnya tidak naik?

Jawabannya adalah : derajat bukan hanya materi, Allah SWT menaikkan derajat seseorang dengan arti luas, yakni derajat hidup penuh keberkahan, derajat meningkatnya ketenangan hidup, kebahagiaan, rasa cukup yang telah melekat pada orang-orang Ahli Ibadah,

Bisa jadi kita melihat orang yang tak bermateri sebagai orang yang ekonominya lemah, tetapi bisa jadi mereka mempunyai kebahagiaan yang begitu besar.


Untuk dapat meraih Derajat itu tidak cuma-cuma, tidak seketika datang, melainkan harus kita usahakan, untuk berpikir, berdzikir dan beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT,

Semoga kita meraih derajat orang yang bertaqwa, dan diangkatnya derajat orang yang beriman dan berilmu ada pada diri kita semua, amin

Semoga bermanfaat
Nashrun min Allah wa fathun qoriib
Wabasyiril mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.