Home Kultum Membulatkan Tekad Menuju Hidup Lebih Baik di tahun baru  (Muharom 1446 Hijriyah)

Membulatkan Tekad Menuju Hidup Lebih Baik di tahun baru  (Muharom 1446 Hijriyah)

61
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Dr. H. Dadang Setiawan,MM

 

Tema : Membulatkan Tekad Menuju Hidup Lebih Baik di tahun baru  (Muharom 1446 Hijriyah)

 

Surat Al-Hasyr Ayat 18

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

 

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

Rasulullah dalam sebuah hadits:

مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ

 

Artinya, “Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Dan, barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim).

 

Jamaáh Sholat Dzuhur yang berbahagia,

Alhamdulillah kita dapat melaksanakan Ibadah Sholat Dzuhur dengan system terbaik, yakni dinaksanakan dengan berjamaáh dengan pahalanya yang didapat insya Allah 27 derajat dan diterima oleh Allah SWT.

 

Hadirin Bapak, Ibu dan Jamaah yang dirohmati Allah SWT,

Hari ini adalah hari kedua di tahun baru islam 1446 H, sejak Hijrahnya Rasulallah SAW dari Mekkah ke kota Madinah. Semoga ditahun baru ini kita menjadi orang yang  lebih baik dari hari-hari sebelumnya. untuk selalu meningkatkan ketaatan, dan semangat dalam melaksanakan ketaatan dalam beribadah, serta semangat dalam meninggalkan setiap sesuatu yang tidak diridhai oleh Allah, khususnya pada momentum tahun baru ini. Jangan hanya tahun yang baru, namun harus kita tumbuhkan semangat baru dalam beribadah dan melakukan setiap kebajikan. Firman Allah dalam Qurán Surat Al-Hasyr Ayat 18

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

 

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

Allah swt memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk selalu introspeksi dan evaluasi guna melakukan perbaikan diri, lebih lebih dalam Ibadah perihal apa yang akan menjadi bekalnya menuju akhirat.karena tujuan dari evaluasi kerja akan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi kedepannya.

 

Cara menumbuhkan semangat baru di hari yang baru adalah dengan memperbaiki hari-harinya yang baru dengan ketaatan dan kebajikan. Orang tidak bisa memperbaiki harinya kecuali dengan cara introspeksi atas apa yang dilakukan di hari-hari sebelumnya.semoga kita termasuk orang-orang yang sholih yang selalu meningkatkan ibadah, kebajikan, ketakwaan, keimanan, dan menjauhi segala larangan Allah SWT dan termasuk orang yang husnul Khotimah sebagai tujuan kita bersama. Rasulullah dalam sebuah hadits:

مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ

 

Artinya, “Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Dan, barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim).

 

Kita juga Doákan saudara-saudara kita yang telah melaksanakan Ibadah Haji, semoga Hajinya berpredikat Mabrur dan yang telah wafat di Mekkah Al Mukakkomah di jadikan Husnus Khotimah. Amin

Ibadah haji ke tanah suci merupakan ibadah paling tinggi nilainya. Salah satu nilai tertinggi tersebut tercermin dari keikhlasan setiap muslim saat menjalankan rukun Islam ke lima ini. Dalam memerintahkan umat Islam untuk berhaji, Allah pun tidak menggunakan perintah langsung dalam Al-Quran. “Perintah haji dalam Al-Quran tidak menggunakan fi’il amr (kata kerja perintah). Allah mengawali dan mengakhiri perintah haji dengan kata ‘Lillah’.

Niat ‘Lillah’ ini tidak bisa diukur dengan akal dan hanya ada keyakinan bahwa ibadah haji merupakan perintah Allah SWT. “Ibadah haji merupakan ibadah suci. Tempat yang dituju adalah tanah suci dan dzat yang dituju adalah dzat yang suci,” Ketika seseorang yang sudah mampu berhaji, dalam hal biaya, namun tidak segera mendaftarkan diri untuk berhaji, maka keikhlasan orang tersebut dalam hidup dipertanyakan. Sudah seharusnya umat Islam menancapkan hadits rasul yang menegaskan bahwa tidak ada balasan bagi orang yang menunaikan haji kecuali surganya Allah SWT.

 

Semoga Bermanfaat

Nashrun min Allah wa Fathun Qoriib

Wabasyuril Mu’minin

Wassalamu’alaikum Wr Wb.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.