Home Kultum Kekayaan,Karunia dan Nikmat Berlimpah tidak Ibadah menjadi Istidroj

Kekayaan,Karunia dan Nikmat Berlimpah tidak Ibadah menjadi Istidroj

360
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Irwan Kampai,MA

Tema : Kekayaan,karunia,nikmat Berlimpah tidak Ibadah menjadi Istidroj

Untuk mencapai kebahagiaan sejati, bukan uang yang menjadi tolok ukurnya. Akan tetapi segala sesuatu yang dibutuhkan oleh setiap insan bahkan diimpikan perlu uang untuk membeli kebutuhan Primer, Sekunder maupun tersier menukarnya yang dalam Islam dikenal dengan kebutuhan (Dharuriyah, Hajiyyah dan Tahsiniyah) seperti ada istilah ‘“Uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang” Meski tidak semuanya tapi ini salah satu faktor penunjang dan harus didapatkan dengan cara yang baik lagi benar (halal thoyyibah).

Ada orang yang mendapat harta, kekayaan, jaran, kedudukan dan keinginan berlimpah ruah walaupun tanpa beribadah, tanpa harus puasa, tidak perlu membayar zakat tetap dan makin banyak kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT, ingatlah bahwa kenikmatan yang tidak disyukuri dengan berterimakasih melalui ibadah kepada Allah SWT bahkan lupa siapa yang memberi nikmat, ini merupakan Istidroj.

Apa itu Istidroj ?

Istidraj berasal dari bahasa Arab yakni dari wazan atau bentuk dasar Daraja yang artinya naik satu tingkatan.

Istidraj ini juga bisa dimaknai sebagai jebakan berupa kenikmatan duniawi yang membuat orang lupa diri dan terus bermaksiat karena merasa tetap diberikan anugerah.istidraj adalah tipuan halus kepada orang yang diberi tenggang waktu. Allah SWT berikan ujian kenikmatan sesaat dan kemudian Allah SWT akan berikan azab-Nya tiba-tiba tanpa ia sadari disebabkan kekufuran, kemaksiatan dan dosa yang ia lakukan.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-An’am Ayat 44

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ


Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.

Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ تَعَالى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنْهُ اسْتِدْرَاجٌ

Apabila Anda melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu hakikatnya adalah istidraj dari Allah.


Cara Menghindari Istidraj sebagai berikut diantaranya :

1. Bermuhasabah / introspeksi diri segala karunia dan rahmat yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala haruslah dijalankan dengan bentuk syukur selalu beribadah kepada Allah SWT, menjalankan dengan penuh amanah dan juga mengeluarkan Zakat, infaq dan shodaqoh sebagai pembersih harta

2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
Cara menghindari istidraj yang pertama adalah meningkatkan keimanan dan ketakqaan kepada Allah. Jadikan keimanan dan ketakwaan kepada Allah sebagai landasan bagi kita dalam menjalankan kehidupan di dunia ini. Karena dengan dasar iman dan taqwa inilah keberkahan yang sesungguhnya bisa kita dapatkan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya :

“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertaqwa, pasti lah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS al-a’raf ayat 96)

3. Mengerjakan amal sholeh dan hubungan baik terhadap semua mahkluk
Tidak hanya hubungan dengan Allah subhanahu wa ta’ala saja. Islam juga mengajarkan kita untuk berhubungan baik terhadap semua makhluk ciptaanNya. Karena kebaikan yang kita berikan kepada sesama juga akan dibalas kebaikan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:

“Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman. maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sungguh akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An-nahl ayat 97)

4. Berdoa
Terakhir agar terhindar dari istidraj yaitu dengan melakukan berdoa. Doa merupakan senjata yang paling ampuh bagi kaum muslimin. Berdoa dengan sungguh-sungguh merupakan cara kita meminta kepada Allah secara langsung agar diberikan keberkahan harta, waktu, keluarga dan juga kenikmatan kenikmatan dunia yang lainnya.

Tidak salah jika kita menikmati karunia dan rahmat yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagai bentuk syukur dengan apa yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan. Namun juga jangan sampai nikmat tersebut melalaikan kita, menjadikan kita malas untuk beribadah, berbangga diri dan menyepelekan orang lain. Bahkan membuat kita semakin jauh dari Allah subhanahu wa ta’ala. Ingatlah bahwa sebaik-baiknya kenikmatan ialah yang akan kita dapatkan di akhirat kelak kenikmatan yang kekal selama-lamanya.

Semoga bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.