Home Kultum Kesuksesan Dunia dan Akhirat tidak cukup dengan Iman, Amal Sholih berbasis individu;...

Kesuksesan Dunia dan Akhirat tidak cukup dengan Iman, Amal Sholih berbasis individu; tetapi harus Saling dan berbasis Jama’ah

361
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Abd. Rohim,M.Pd.

Tema : Kesuksesan Dunia dan Akhirat tidak cukup dengan Iman, Amal Sholih berbasis individu tetapi harus Saling dan berbasis Jama’ah

Surat Al-‘Asr Ayat 1
وَالْعَصْرِ

1. Demi masa.

Surat Al-‘Asr Ayat 2
إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

Surat Al-‘Asr Ayat 3
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran

Kesuksesan adalah sesuatu yang ingin dicapai semua orang baik sukses di dunia maupun akhirat.kesuksesan adalah seseorang yang selama hidupnya dapat beriman dan beramal Sholih kepada Allah SWT, saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam Kesabaran, serta meninggal dalam keadaan husnul khatimah dan mendapat ampunan dan ridha dari Allah SWT.

Sukses tidak dapat diraih dengan sendiri, sukses dunia dan akhirat tidak cukup dengan Iman dan Amal Sholih berbasis Individu, melainkan kita perlu pembimbing seperti ulama,guru, Ustadz, kita juga harus membawa keluarga dan masyarakat sebagai jama’ah untuk bersama-sama meraih kesuksesan.

Iman dan Amal Sholih harus terkoneksi dengan Variabel 1 yakni :
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ

Saling nasehat menasehati dalam Kebenaran kebenaran

Kenapa Sukses harus dengan saling menasehati dalam kebenaran?

Karena Manusia sangat berpotensi baik berupa Kebaikan maupun khilaf dan melakukan kejahatan,

Berpotensi ingat berpotensi lupa

Berpotensi taqwa dan berpotensi ingkar,Kufur

Baik laki-laki maupun perempuan, ada potensi mengambil hak dirinya maupun maupun mengambil hak orang lain, tidak sedikit manusia yang baik dan menyimpang,maka perlu diingatkan dan saling mengingatkan, menasihati dalam kebenaran,


Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur’an Asy Syams 91:8
فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ

maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,

Allah SWT memberikan kepada manusia hati yang ketaqwaan sebagai kebaikan dan kejahatan.

Variabel watawa saubil Haq ini turun untuk dapat menentukan kesuksesan, karena Allah SWT tidak ingin umat manusia selalu ada di jalankan kejahatan, maka dapat catatan amal ibadah jika kita saling menasehati dalam kebenaran


Hidup beruntung harus ada watawa saubil Haq agar beruntung hidupnya, dan ini menegaskan bahwa kesuksesan Dunia dan Akhirat tidak hanya hanya iman dan amal Sholih, tetapi harus diiringi juga dengan saling menasehati dalam kebenaran.

Variabel kedua adalah :
وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Watawa shoubil shobr,

Saling menasehati dalam Kesabaran


Banyak orang yang mengatakan kesabaran ada batasnya, pertanyaan ini salah dan keliru karena selama ini tidak ditemukan alat pengukur kesabaran, bahkan Rosulallah SAW telah mencontohkan bahwa kesabarannya sampai Akhir hayat.

Menerapkan kesabaran ketika terkena Musibah, ketika kemiskinan melanda, ketika, berumah tangga, kita harus bersabar,

Jika kesabaran hilang, maka merugikan orang lain, rumah tangga tanpa kesabaran akan tercerai-berai, Kemiskinan tanpa kesabaran akan ada kejahatan,

Sifat orang yang sabar, sifat yang di cintai oleh Allah SWT, dengan terus berdo’a, berikhtiar dan bertawakal.

Surat Ali ‘Imran Ayat 146
وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ

Allah menyukai orang-orang yang sabar.


surat Al-Baqarah Ayat 45

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ


Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu

2 (Dua) Variabel ini tidak dapat terpisahkan dan merupakan bagian yang terkoneksi dengan Amanu dan ‘Amilu Sholihat

Jika ada teman-teman kita, Saudara-saudara kita dan masyarakat yang melakukan kesalahan maka kita harus menasihati supaya ia tidak terus dan larut dalam kedzaliman dan kesalahan sehingga menjadi pribadi yang berhijrah dan bertaubat untuk lebih baik.

Peran kita harus ber Amar Ma’ruf Nahi Munkar, dalam Firman Allah SWT Surat Ali ‘Imran Ayat 104

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ


Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung

Dengan demikian Sukses berjama’ah adalah Iman, Amal Sholeh, Saling menasehati dalam kebenaran dan Saling menasehati dalam Kesabaran.

Semoga sukses dunia dan akhirat dapat kita raih dengan berjama’ah melalui Variabel Watawa = saling,

Semoga bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.