Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Nurcholis Ali Sya’bana,M.Kom
Tema : Hati-Hati ! Membicarakan Keburukan Orang lain (Ghibah) menghapus Amal Ibadah !!!
Surat Al-Hujurat Ayat 12
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Allah SWT telah banyak memperingatkan kita tentang adanya penyakit hati yang berbahaya yang telah menjangkiti hampir sebagian banyak kaum muslimin,
Bahkan banyak yang menyepelekan, lebih kronis lagi justru menjadi Kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, akibatnya amal ibadah yang telah dilakukan terhapus, dapat berkurang, Sirna dan bahkan yang bersangkutan dapat dijebloskan di hari kiamat kedalam api Neraka, Naudzubillah min dzalik.
Siksa bagi orang suka ghibah atau ngomongin orang lain yang diibaratkan dengan memakan daging saudaranya itu adalah mencakar mukanya sendiri dengan kukunya yang terbuat dari tembaga panas.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mengingatkan,
لَمَّا عُرِجَ بِيْ, مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمِشُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَ صُدُوْرَهُمْ فَقُلْتُ : مَنْ هَؤُلآء يَا جِبْرِيْلُِ؟ قَالَ : هَؤُلآء الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ لُحُوْمَ النَّاسَ وَيَقَعُوْنَ فِيْ أَعْرَاضِهِمْ
“Ketika aku dinaikkan ke langit, aku melewati suatu kaum yang memiliki kuku-kuku dari tembaga. Mereka melukai (mencakari) wajah-wajah mereka dan dada-dada mereka. Aku bertanya :”Siapakah mereka wahai Jibril?” Jibril menjawab :”Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia ( mengumpat ) dan mereka menginjak-injak kehormatan manusia.” (Hadis Sohih Riwayat Ahmad (3/223), Abu Dawud (4879).
Bagi orang yang Menyepelekan, Membiasakan,membicarakan keburukan orang lain, Berprasangka Buruk, dapatmemangkas amal Ibadah dan merobohkan amal, menjauh kawan menyebabkan permusuhan dan perselisihan,
Penyakit tersebut yakni menggunjing ngomongin atau ghibah dilakukan Sadar, langsung, atau tidak langsung, bahkan Terbiasa, benarnya menjadi Ghibah dan Tidak sesuainya menjadi Dusta.
Padahal sejatinya ia adalah ghibah yang telah disinggung oleh Nabi shallallahu’alaihiwasallam dalam sabda beliau,
مَا الْغِيْبَةُ ؟ قَالُوْا : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ، فَقِيْلَ : أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِيْ أَخِيْ مَا أَقُوْلُ ؟ قَالَ : إِنْ كَانَ فِيْهِ مِا تَقُوْلُ فَقَدِ اْغْتَبْتَهُ, وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مِا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ
“Tahukah kaliana apa itu ghibah?”tanya Rasulullah kepada para sahabatnya. Sahabat menjawab : Allah dan Rosul-Nya yang lebih mengetahui. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “Yaitu engkau menyebutkan (mengumpat) sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu”, Kemudian ada yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,”Bagaimanakah pendapat engkau bila yang disebutkan itu memang benar ada padanya ? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Kalau memang ia benar begitu berarti engkau telah mengumpatnya. Tetapi jika apa yang kau sebutkan tidak benar maka berarti engkau telah berdusta atasnya” ( HR Muslim no 2589, Abu Dawud no 4874, At-Tirmidzi no 1999)
Indikasi orang yang ghibah atau membicarakan keburukan orang lain yakni dimulai dari prasangka buruk hal ini akan menimbulkan perbuatan Dosa, sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur’an Surat Al-Hujurat Ayat 12
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Jika ada perintah Allah SWT untuk meninggalkan pasti ada akibatnya yakni Dosa besar, Siksa Pedih dan dimasukkan kita dalam Neraka, maka untuk dari itu Ustadz mengingatkan kepada diri sendiri dan kepada para jama’ah semua marilah kita jauhi dan tinggalkan Ghibah supaya kita tidak termasuk orang-orang yang merugi. Karena selama ini bisa jadi semua keburukan kita masih ditutupi, untuk Allah SWT berikan kesempatan kepada kita semua bertaubat.
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh
