Home Kultum Ukuran Sukses dalam Pandangan Islam

Ukuran Sukses dalam Pandangan Islam

410
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang Bapak. Ustadz Dr. H. Ahmad Amarullah,M.Pd.

Tema : Ukuran Sukses dalam Pandangan Islam

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
Q.S 103:1
وَالْعَصْرِۙ
Demi masa,
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
sungguh, manusia berada dalam kerugian,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Hari ini harus lebih baik dari kemarin, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

, مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ

Artinya, “Siapa saja yang hari ini lebih
baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim)

Ukuran sukses dalam pandangan Islam adalah Hasanah didunia dan Hasanah di akhirat itulah orang sukses, dengan cara mengoptimasi Waktu yakni ciri orang yang Beriman dan beramal Sholih.

Tetapi yang disayangkan adalah banyak orang ingin Sukses tetapi cara hidup dan beribadahnya mengikuti orang yang Gagal atau Rugi, siapa yang rugi yakni orang yang mensia-siakan waktu, diberi modal tapi tidak digunakan untuk beriman, beramal Sholeh, menyampaikan Kebenaran dan kesabaran.

Maka untuk bahagia di dunia dan di akhirat, syaratnya beriman dan beramal Sholih, setiap hari harus lebih baik dari hari kemarin, atau lebih buruk maka ia adalah orang celaka, sebagai Sabda Rasulullah SAW:

, مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ

Artinya, “Siapa saja yang hari ini lebih
baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim)

Orang Celaka salah satunya adalah orang yang lalai dalam menunaikan ibadah sholat, disini ditekankan bahwa orang yang melakukan ibadah sholat saja Belum tentu masuk surga, apa lagi yang tidak sholat?

Surat Al-‘Ankabut Ayat 2

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ


Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?


Surat Al-Baqarah Ayat 214

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ


Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat

Orang yang ingin masuk surga tidak diberikan begitu saja oleh oleh tapi harus melewati ujian, sehingga layak untuk memasuki surga dengan Amal terbaiknya, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Qur’an surat Al Mulk ayat 2

Surat Al-Mulk Ayat 2

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ


Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Orang yang melakukan ibadah sholat saja Belum tentu masuk surga, apa lagi yang tidak sholat? Ada juga orang yang masbuk dalam sholat yakni mereka yang tertinggal sholat berjama’ah,

Hati-hatilah dengan menjalankan dan menjaga ibadah sholat Fardhu, jangan sampai sudah susah di dunia, babak belur juga di akhirat, di pukuli malaikat karena tidak menjaga diri untuk taat dan ibadah kepada Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam Qur’an surat At Tahrim ayat ke 6

Surat At-Tahrim Ayat 6

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ


Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan

Orang yang Taat ibadah juga tetap berhati-hati karena ada godaan Syaiton yang menghapus amal orang yang beriman yang taat dengan sikap hati yang riya’, merasa Amal sudah banyak, merasa paling, merasa Sholih dan merasa-merasa yang dilarang oleh agama Islam. Inilah orang yang bangkrut diakhirat. orang yang bangkrut atau “muflis” di hari kiamat sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

“Apakah kalian tahu siapa muflis (orang yang pailit) itu?”

Para sahabat menjawab, ”Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.”

Tetapi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Muflis (orang yang pailit) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Muslim).


Semoga kita yang rajin sholat tergolong orang yang masuk surga satu kompleks, walaupun di emperan kalau surga tetap masih bagus.Amin

Marikita selalu menasihati dalam kebenaran,kesabaran dan ketaqwaan, agar hati kita digerakkan dalam hal-hal yang diridhoi Allah SWT, karena kalau sudah disampaikan selesai tugas kita, yang berhak memberikan hidayah hanya Allah SWT tugas kita hanya menyampaikan saja, sebagai firman Allah SWT dalam Qur’an Surat Al-Qasas Ayat 56

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ


Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.

Jika orang tersebut ketika diberi nasihat masih belum terbuka, bisa jadi dihatinya terdapat penyakit, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Qur’an surat Al Baqarah Ayat 10

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ


Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta

Dan bisa jadi pendengaran, penglihatan tertutup,Mereka tuli, bisu dan buta,

. صُمٌّۢ بُكۡمٌ عُمۡىٌ فَهُمۡ لَا يَرۡجِعُوۡنَ ۙ‏.
Summum bukmun ‘umyun fahum laa yarji’uun.
Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali.

Surat Al-Baqarah Ayat 6

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ


Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.

Mudah-mudahan hati kita tidak terkunci, sehingga Taufik dan hidayah tetap masuk serta hidup kita dibimbing oleh Allah SWT untuk Menjadi Orang yang Sukses yakni hasanah fiddunya wa hasanah fil akhirah , Amin ya rabbal ‘alamin.

Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum Wr Wb





LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.