Kultum Dzuhur Disampaikan oleh Wakil Direktur III LPK AIKA UMT Ustadz Dr. Milana Abdillah Subarkah,MA
Tema : Tetap Prima dipelbagai Kondisi
Sebuah Artikel Penelitian Botani di Jepang dengan bereksperimen melalui 2 (dua) buah tanaman dengan jenis yang sama tetapi perlakuan yang berbeda guna melihat hasil tanaman mana yang tetap survive, kuat,kokoh, dan mampu bertahan hidup diberbagai cuaca.
Ekperimen 1
Dimulai dengan tanaman satu yang selalu disirami lama kelamaan segar, rimbun, banyak daunnya dan berbunga
Ekperimen 2
Tanaman yang jarang disiram tumbuh biasa hanya terlihat batang yang besar dan sedikit dan tidak cepat berbunga
Selang 4 (empat) bulan dengan perubahan cuaca yang ekstrim dimusim dingin dan musim salju
Tanaman 1
Yang biasa disirami tanaman ini tumbang akarnya menjadi akar serabut, halus dan rapuh, daunnya layu dan bunganya berguguran dan mati.
Tanaman 2
Yang jarang disirami akarnya menghujam masuk ketanah batangnya kuat,besar, kokoh dan mampu bertahan diberbagai cuaca.
Mengambil ibroh dari ekperimen tanaman tersebut dalam kehidupan seorang manusia yang terbiasa di Zona Nyaman, serba kecukupan, segala keperluan ada, mudah dan serba mewah ketika ada cobaan,ujian serta tantangan akan rapuh.
Tetapi seorang yang ketika menginginkan sesuatu harus didapat dengan berikhtiar, berusaha, dan menghadapi tantangan terlebih dahulu untuk mampu bertahan hidup (survive) ia akan menjadi kuat,kokoh dan tahan dalam pelbagai kondisi.
Inilah yang dirasakan kita dibulan Romadhon kita diperintahkan berpuasa dengan merasakan lelah, letih, haus, dahaga, mengantuk ditahan untuk tadarus Al Qur’an, berbagi dengan zakat, memaksimal ibadah Wajid bahkan ibadah Sunnah untuk menjadi insan yang bertaqwa. Diberi kita bersyukur dan menjadi kebaikan di uji kita bersabar dan menjadi kebaikan supaya kita merdeka,lulus dan akan terlihat dibulan-bulan selanjutnya.
Menjadi orang yang benar tau tidak benar adalah pilihan. Sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah SWT Surat Asy-Syams Ayat 8
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
Dan hanya orang berakallah yang dapat menangkap Ilham yang Allah SWT dalam firman yang tertuang dalam Al Qur’an
Surat Az-Zumar Ayat 9
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
Ibadah Shoum Romadhon adalah ibadah yang privat Allah SWT langsung yang menilai nya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)
Marilah kita maksimalkan ibadah diakhir Romadhon ini. Karena ibadahnya orang beriman dilihat di penutup amalnya sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)
Semoga bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum Wr Wb