Home Kultum Teori Bigbang telah ada dalam Al Qur’an sejak 14 Abad yang Lalu.

Teori Bigbang telah ada dalam Al Qur’an sejak 14 Abad yang Lalu.

204
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Dr. H. Sumardi,MT

Tema : Teori Bigbang telah ada dalam Al Qur’an sejak 14 Abad yang Lalu.


Jama’ah Sholat Dzuhur yang dirahmati Allah SWT,

Big-Bang atau Teori Ledakan Dahsyat atau Model Ledakan Dahsyat merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.

Teori ilmu pengetahuan modern juga ada yang menegaskan bahwa sumber kehidupan di bumi berasal atau berawal dari air. Teori ini sejalan juga dengan yang diisyaratkan Surah Al-Anbiya’ Ayat 30. Dilansir dari buku Alquran dan Sains yang ditulis KH Ahmad Sarwat Lc dan diterbitkan Rumah Fiqih Publishing, 2021

Surat Al-Anbiya Ayat 30

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ


Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

Hadirin jama’ah Sholat Dzuhur yang berbahagia,

Semua yang ada di alam semesta ini dari awal sampai akhir, semuanya tercatat dalam Al Qur’an dan semuanya adalah makhluk Allah, semuanya diciptakan oleh Allah dan semua peristiwa yang ada di alam ini tidak akan lepas dari sunnatullah, Dia-lah Rabbul ‘Alamin penguasa jagat raya, penguasa seluruh situasi dan keadaan.

Surat Ar Rahman Ayat 19-20.Jelaskan tentang Laut yang Terpisah
Berikut merupakan bacaan surat Ar Rahman ayat 19-20

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيٰنِۙ ١٩



19. Artinya: “Dia membiarkan dua laut (tawar dan asin) bertemu.”

بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيٰنِۚ ٢٠

20. Artinya: “Di antara keduanya ada pembatas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.”

Dalam ayat 19-20, Allah SWT telah mempertemukan sungai dengan laut di muara, sedangkan antara keduanya seolah-olah ada batas yang menyebabkan bagian air yang asin tidak masuk ke bagian air yang tawar, atau sebaliknya.

Islam sesungguhnya terus menerus mendorong umatnya untuk selalu berfikir dan memikirkan sesuatu dan hal di dalam diri dan di alam semesta ciptaan Tuhan ini. Berkali-kali al-Qur’an menyebutkan : “Afala Tatafakkarun” (apakah kamu tidak memikirkan), “Afala Ta’qilun”,(apakah kamu tidak menggunakan akalmu), “Wa fi Anfusikum, Afala Tubshirun”, (di dalam dirimu apakah kamu tidak melihat?).

Maka jika kita ingin menjadi bangsa yang jaya, tak ada cara bagi kita kecuali kembali kepada al-Qur’an dan As Sunnah : agar menjadi umat yang berpikir kritis, produktif, terbuka, menggunakan anugerah akal untuk berpikir dan memikirkan ciptaan Tuhan, merefleksikan, mengeksplore dan mengelolanya bagi kesejahteraan umat manusia.

Semoga bermanfaat
Nashrun min Allah wa fathun qoriib
Wabasyiril mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.