Kultum Dzuhur Disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang Bapak. Dr. H. Ahmad Amarullah,M.Pd.
Tema : Meraih Kemenangan setelah Berpuasa (Kajian semantik Fitri dan Fitroh)
Dalam Suasana Idul Fitri 1442 H
Atas nama Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang mengucapakan :
taqabbalallahu minna wa minkum,taqabbal ya karim, shiyamana wa shiyamakum, Minal ‘Aidin wal-Faizin
” Mohon maaf Lahir dan Batin “
Setelah melewati bulan Ramadhan dan ditutup meraih hari kemenangan kembali Suci dihari Raya Idul Fitri gema takbir, dan ucapan syukur kita panjatkan dengan juga mencapai derajat insan yang bertaqwa.
Kalimat Fitri selalu dikaitkan dengan Suci seperti bayi yang baru lahir, perlu dicermati asal Kata Idul Fitri (‘id al-fithr) berarti kembali berbuka setelah sebulan penuh berpuasa di siang hari bulan Ramadan.
Dengan kembali makan setelah melakukan shoum dan juga mencapai derajat orang yang bertaqwa melalui amaliah Ramadan, seperti puasa, zakat, qiyamullail, iktikaf, dan berbagai amal sosial seperti sedekah, silaturahim, dan memberi makan orang yang berbuka puasa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
Dari Abu Hurairah, ia berkata,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
Makna dari barang siapa shoum dengan iman dan mengharap pahala maka dosa yang telah lalu diampuni ini yang disebut orang bertaqwa, tanpa dosa lagi seperti bayi baru lahir ini yang disebut Fitrah.
Orang fitrah adalah orang yang bertaqwa dengan dosa yang telah dihapuskan dengan kemenangan hakiki seperti bayi yang baru lahir sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ
Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah (Suci dari dosa)
Dari segi kebahasaan Fitri adalah kembali makan sedangkan Fitrah adalah Suci dari Dosa. Dalam filosofi Locke, tabula rasa (dari bahasa Latin yang berarti kertas kosong) adalah teori bahwa pikiran (manusia) ketika lahir berupa “kertas kosong” sehingga tidak ada noda tidak ada titik tidak ada ilmu sehingga Allah memberikan pendengaran, penglihatan, hati berkolaborasi dengan pemikiran (Al Afi’dah) untuk memandang masa depan untuk selalu bersyukur menangkap hidayah Allah SWT menjadi insan selamat dunia dan akhirat.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur’an Surat An-Nahl Ayat 78
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Dalam Kontek fitrah dan Fitri yang dalam persoalan kedudukannya agak berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama yakni derajat taqwa untuk imtitsalul awamir wa ijtinabun-nawahi (melaksanakan segala perintah (Allah dan Rasul) serta menjauhi segala larangan-Nya).
Informasi pembelajaran Blended Learning UMT
1. UMT Akan mengadakan pembelajaran Offline dengan System Blended Learning di Sekitar Bulan September diperuntukkan untuk semester I (satu) di peruntukan mengenal suasana perkuliahan dan VII (Tujuh) sebagai persiapan dan bimbingan untuk tugas akhir dengan dosen terkait.
2. Kapasitas kelas hanya setengah dari jumlah normal misal jika jumlah mahasiswa 50 maka yang Offline hanya 25 dan sisanya daring dan selanjutnya bergantian dengan teknis di atur (peralatan kamera dan sebagainya) oleh BTSI dan HUMAS UMT.
3. Setiap mahasiswa yang masuk harus mengikuti protokol kesehatan
Semoga Kultum ini Menambah wawasan kita di Civitas akademika Universitas Muhammadiyah Tangerang untuk para Dosen, mahasiswa Sera penghuni Surga di UNT Jami’ati Jannati.
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum Wr Wb
