Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Dr. H. Sumardi,MM
Tema : TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH
(Para Ahli kitab & Orang kafir tidak akan meninggalkan Agama Mereka)
لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةًفِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
Ayat di atas menjelaskan bahwa orang-orang kafir baik Yahudi maupun Nasrani dan juga penyembah berhala, (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan agama mereka sampai datang kepada mereka bukti yang nyata yaitu datangnya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Kemudian ketika beliau datang dengan membawa al-Qur’an kepada mereka, sebagian mereka ada yang beriman dan meninggalkan agamanya dan ada sebagian lain yang mengikarinya.
Sebelum Rasulullah diutus, orang Yahudi maupun Nasrani sepakat menunggu kedatangan beliau (untuk mengikutinya) karena beliau adalah Nabi akhir zaman penutup kenabian.
Hal ini berdasarkan penjelasan dari kitab-kitab mereka baik Taurat maupun Injil tentang akan diutusnya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rasul akhir zaman, akan tetapi ketika beliau datang, mereka pun berpecah belah, ada yang masuk Islam dan ada yang tetap kafir.
Begitu juga kisah raja Romawi Heraclius ketika bertanya kepada Abu Sufyan –ketika masih kafir- tentang sifat-sifat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam , ajaran dan pengikutnya, guna mencocokkan hal tersebut dengan apa-apa yang telah ia dapatkan dari kitab agama Nasrani. Kemudian jika berita tersebut cocok, maka ia akan mengikutinya. Ternyata apa yang disampaikan Abu Sufyan cocok dengan apa yang ia dapatkan. Tetapi ketika datang surat dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berisi seruan untuk memeluk Islam, dia menolaknya, karena takut kehilangan pamor dan ditinggalkan oleh rakyatnya. Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim di dalam Shahîhain.
Semoga bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wa barokatuh