Home Kultum Nilai Kebaikan yang Tetap dan Langgeng itulah Barokah (Keberkahan)

Nilai Kebaikan yang Tetap dan Langgeng itulah Barokah (Keberkahan)

247
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Ahmad Sarif, M.Pd.

Tema : Nilai Kebaikan yang Tetap dan Langgeng itulah Barokah (Keberkahan)

Surat Ali ‘Imran Ayat 26

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ


Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Jama’ah Sholat Dzuhur yang Berbahagia,

Setiap dari kita pasti ingin selalu melakukan perbaikan dan kebaikan dalam Hidup Baik untuk urusan Dunia maupun untuk akhirat,

Upaya mencari kebaikan untuk tetap langgeng dan melekat itu namanya tabarruq atau barokah.

Sesuatu yang mempunyai nilai kebaikan tetap langgeng disebut mempunyai nilai barokkah

Tabarruk dipahami sebagai kegiatan mencari berkah atau mencari tetapnya kebaikan dari Allah swt. tabarruk terbagi menjadi beberapa macam yaitu tabarruk terhadap nabi saw., tabarruk terhadap orang-orang saleh, tabarruk terhadap tempat, tabarruk terhadap waktu.

Jama’ah Sholat Dzuhur yang berbahagia,

Dalam Islam kita dianjurkan menggapai keberkahan dalam upayanya tabaruk, tetapi masih banyak dalam masyarakat adanya penyimpangan dalam menggapai keberkahan misalnya ngala berkah di pemakaman dan upacara adat.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT
Mencari keberkahan harus ada perintah Allah SWT dan telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, harus ada peranan Allah nilai segala Kebaikan dan Keberkahan, sebagaimana yang telah disebutkan dalam Q.S Ali ‘Imran Ayat 26

بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Surat Al-Qashash Ayat 68

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Artinya: Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)

Sehingga berdasarkan dari ayat tersebut diatas, bahwa keberkahan mutlak dari Allah SWT, jika manusia menginginkan mendapatkan keberkah harus memiliki sikap tauhid bahwa ada peranan dari Allah SWT dari keberkahan yang didapatkan.

Jama’ah Sholat Dzuhur yang berbahagia,

Ada pada nilai apa saja keberkahan itu ?

Jawaban adalah : semua yang diciptakan oleh Allah SWT memiliki keberkahan, tetapi keberkahan tersebut ada keberkahan yang Umum dan yang khusus,

Keberkahan secara Umum Allah SWT menciptakan ada keberkahan mulai dari Minuman,Makanan, Tempat, dan Waktu misalnya Air zam-zam, Buah Kurma, Baitullah atau Ka’bah dan Waktu Mustajab sholat Lail atau sholat malam.

1. Air Zam-Zam
Berikut diperbolehkan mengharapkan keberkahan dengan meminum air zamzam dan mengenyangkan karena air zamzam adalah air yang diberkahi.

Dalam sebuah hadits shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut air_zam-zam,

إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ

“Sesungguhnya air zam-zam adalah air yang diberkahi, air tersebut adalah makanan yang mengenyangkan”

2. Buah Kurma

Ibnul Qayyim menyebutkan bahwa kurma itu bisa menguatkan (menajamkan) penglihatan dan sangat mujarab. Dan sangat mujarab jika digunakan berbuka sebelum lainnya. Itu kata beliau. Alasannya, kita bisa ambil pelajaran jika di pagi hari ketika baru bangun tidur sebelum mengkonsumsi lainnya, lalu memakan 7 butir kurma, maka dapat mengatasi sihir dan racun. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,

مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ

“Barangsiapa di pagi hari memakan tujuh butir kurma ajwa, maka ia tidak akan terkena racun dan sihir pada hari itu.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 5779 dan Muslim no. 2047).


Selain kurma, ada buah zaitun yang juga memiliki nilai keberkahan, sebagaimana yang telah disebutkan dalam Qur’an Surat An Nur ayat 35

ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّىٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ زَيْتُونَةٍ


Seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun


3. Waktu yang diberkahi yakni Sahur atau sepertiga malam terakhir pada sholat malam.

Dalam hadits muttafaqun ‘alaih, dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095).

Yang dimaksud barokah adalah turunnya dan tetapnya kebaikan dari Allah pada sesuatu.

4. Hajar Aswad
Ada Benda yang diberkahi tetapi tidak semua benda, ada benda di berkahi yakni hajar Aswad ketika seseorang Umroh atau musim haji mereka mencium atau mengangkat tepak tangan saat memulai Thowaf (Mengelilingi Ka’bah)

Mengapa seorang muslim disunnahkan mencium hajar Aswad? Jawabannya sebenarnya begitu simpel yaitu ingin mengikuti tuntunan Nabi. Karena Nabi menciumnya maka kita menciumnya. Itu saja alasan sederhananya.


عَنْ عَابِسِ بْنِ رَبِيعَةَ قَالَ رَأَيْتُ عُمَرَ يُقَبِّلُ الْحَجَرَ وَيَقُولُ إِنِّى لأُقَبِّلُكَ وَأَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ وَلَوْلاَ أَنِّى رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُقَبِّلُكَ لَمْ أُقَبِّلْكَ

“Dari ‘Abis bin Robi’ah, ia berkata, “Aku pernah melihat ‘Umar (bin Al Khottob) mencium hajar Aswad. Lantas ‘Umar berkata, “Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau hanyalah batu. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka tentu aku tidak akan menciummu” (HR. Bukhari no. 1597, 1605 dan Muslim no. 1270)

Jama’ah Sholat Dzuhur yang berbahagia,
Hajar Aswad batu dimekah memang batu yang diberkahi, tetapi Tidak digeneralisasi bahwa semua batu itu berkah apalagi mencium cium batu akik yang dimuliakan maka itu menjadi berhala dan pelaku disebut musyrik.


5. Tempat yang diberkahi diantaranya: Masjidil Harom, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha

Surat Al-Isra’ Ayat 1

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ


Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dalam musnad Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak diperbolehkan mengadakan perjalanan dalam rangka beribadah kepada Allah Azza wa Jalla kecuali pada tiga masjid, yaitu Masjidku (Nabawi), Masjidil Haram, dan Masjidil Aqsha.

Keutamaan sholat di tiga masjid tersebut adalah:

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال: فَضْل الصَّلاَةِ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ عَلَى غَيْرِهِ بِمِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ، وَفِي مَسْجِدِي أَلْفُ صَلاَةٍ وَفِي مَسْجِدِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ خَمْسُمِائَةِ صَلاَةٍ

Dari Abu Darda` Radhiyallahu anhu berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Shalat di Masjidil Haram seninai 100.000 shalat, shalat di Masjidku senilai 1000 shalat.dan shalat di Baitul Maqdis senilai 500 shalat.

Pergi menuju Masjidil Aqsha dengan tujuan shalat di dalamnya akan menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


لَمَّا فَرَغَ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ مِنْ بِنَاءِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سَأَلَ اللَّهَ ثَلَاثًا حُكْمًا يُصَادِفُ حُكْمَهُ وَمُلْكًا لَا يَنْبَغِي لَأَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ وَأَلَّا يَأْتِيَ هَذَا الْمَسْجِدَ أَحَدٌ لَا يُرِيدُ إِلَّا الصَّلَاةَ فِيهِ إِلَّا خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّا اثْنَتَانِ فَقَدْ أُعْطِيَهُمَا وَأَرْجُو أَنْ يَكُونَ قَدْ أُعْطِيَ الثَّالِثَةَ

”Tatkala Sulaiman bin Dawud Alaihissallam selesai membangun Baitul Maqdis, dia meminta kepada Allah Azza wa Jalla tiga hal. Hukum yang sesuai dengan hukum Allah Azza wa Jalla, kerajaan yang tidak pernah diberikan seorangpun setelahnya dan agar seseorang yang mendatangi masjid ini untuk mengerjakan shalat di dalamnya, dosa-dosanya keluar sebagaimana dia keluar dari rahim ibunya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: adapun yang kedua aku telah diberi dan aku berharap akan diberi yang ke tiga. [HR.Ahmad, Nasa`i dan Ibnu Majah]

Jama’ah Sholat Dzuhur yang berbahagia,
Tidak hanya itu saja ada juga Waktu yang Allah SWT berkahi ada waktu istimewa 10 hari pada bulan Dzulhijah, ada malam Lailatul Qadar, ada Satu pekan yang hari diberkahi yakni hari Jum’at, sepertiga malam terakhir pada sholat malam. Insyaallah jika kita beribadah dan berusaha bertaqorrub kepada Allah SWT insya Allah hidup kita diberkahi, Amin ya rabbal ‘alamin

Allah SWT sudah berkahi memberkahi makanan, minuman, tempat,waktu dan benda, jangan keliru atau mencari keberkahan yang tidak ada dalil dan contoh Rosulallah SAW, Pemahaman berkah harus Lurus dan bagus dengan niat yang Tulus, jangan ngala berkah yang menimbulkan kemusyrikan dan kesesatan, karena ini yang sangat dikawatirkan oleh Rosulallah SAW. Dalam sebuah hadits dikatakan,

لَعَنَ اللَّهُ اليَهُودَ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ» ، لَوْلاَ ذَلِكَ أُبْرِزَ قَبْرُهُ غَيْرَ أَنَّهُ خَشِيَ – أَوْ خُشِيَ – أَنَّ يُتَّخَذَ مَسْجِدًا

”Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kubur Nabi mereka sebagai masjid, (Aisyah berkata), ‘Kalau bukan karena hal itu, niscaya kubur beliau akan dinampakkan, hanya saja beliau takut atau ditakutkan kuburnya akan dijadikan masjid’” (HR. Bukhari no. 1390, 4441 dan Muslim no. 529).

Ngala berkah banyak cara yang diridhoi Allah SWT, jangan menggunakan cara selain dari aturan atau syariat Allah SWT dan Rasul-Nya

Marilah para hadirin jama’ah yang baik, kita Mencari sekuat tenaga untuk hal yang baik dan ridho Allah SWT dengan perbuatan amal Sholih yang berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah Al Maqbullah.

Semoga bermanfaat
Nashrun min Allah wa fathun qoriib
Wabasyiril mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.