Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Dr. Asep Sehendar, M.Pd.
Tema : Meraih Kebahagiaan Dunia Akhirat dengan Cara Terbaik.
Surat Al-Qasas Ayat 77
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Jamaáh Sholat dzuhur yang berbahagia,
Dalam Al Qurán Allah SWT menyuruh kita untuk menggapai kebahagian diakhirat tanpa melupakan kebahagian di Dunia serta kita juga dianjurkan untuk berdoá, Diantara doa yang Allah Ta’ala ajarkan dalam Al Qur’an adalah doa:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina ‘adzabannar
“Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka.” (QS. al-Baqarah : 201).
Kita di perintahkan untuk berusaha mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat, dan dalam qurán Surat AL Qhoshosh tersbut kita diperintahkan untuk mempunyai keseimbangan dalam menggapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
Pertanyaannya : Dimanakah letak kebahagiaan itu sendiri ?
Jawabannya adalah : Karena banyak persepsi dan berbagai rasa,maka kebahagiaan tergantung pada orang tersebut yang merasakannya.
Sebagai contoh berikut : “Kisah Pemuda yang menginginkan Kebahagian dengan Pasangan Hidup
(seorang yang akan menggapai kebahagiaan, tanpa merusak atau tidak menghalalkan segala macam cara)“
“
Alkisah, di sebuah taman yang indah terlihat seorang pemuda yang sedang duduk. Diperhatikan lebih jauh, tatapan pemuda tersebut kosong walau ia melihat ke arah depan.
Tidak lama, seorang kakek tua datang menegurnya. Menanyakan apa yang menyebabkan pemuda tersebut terlihat begitu kosong.
“Apa yang sedang kau lakukan di sini wahai anak muda?” sapa si kakek tua.
Mendengar sapaan ramah itu, si pemuda tersadar dan menoleh ke samping. “Aku sedang lelah, Kek,” balas si pemuda lesu.
“Lelah? Apa yang sedang kau cari sebenarnya Nak?” tanya si kakek tua lagi.
“Aku sudah berjalan sejauh ini untuk mencari kebahagiaan. Tapi perasaan itu tidak juga kunjung aku dapatkan. Aku tidak tahu harus ke mana lagi, Kek,” jawab si pemuda pasrah.
Penjelasan itu membuat kakek tersenyum kecil. Lalu ia meminta si pemuda berdiri.
Coba lihat ke arah sana… Di antara taman-taman itu, ada kupu-kupu, tangkaplah. (Karena Kupu-Kupu adalah Serangga yang paling disenangi dan menggembirakan Kaum Hawa, Jika Banyak kupu-Kupu berarti banyak para Gadis yang disekitarnya atau diperkpungan tersebut), Nanti kau akan mendapat jawabanmu,” ujar kakek tua. Si pemuda melihat ke atah yang ditunjung kakek. Walau ragu, ia mencoba berjalan ke arah sana.
Ternyata benar, di area taman ada banyak kupu-kupu. Sebab, taman itu dipenuhi pohon dan bunga-bunga yang indah. (Dan banyak para wanita sedang bermain di kebun dan taman tersebut)
Dari kejauhan si kakek melihat aksi pemuda yang sedang menangkap kupu-kupu. Mulai dari mengendap-endap sampai berlarian ke arah kupu-kupu. Namun tak satupun berhasil ia dapatkan. Melihat itu, si kakek datang mengampiri si pemuda.
“Begitukah caramu menangkap kebahagiaan?” ujar si kakek tua. Pemuda pun berhenti dari aksinya dan menatap si kakek.
“KAU SIBUK BERLARI KE SANA KEMARI. MENEROBOS TANPA PEDULI BEBERAPA TANAMAN YANG RUSAK DAN MENABRAK APA SAJA DI DEPANMU?”, kata si kakek tua.
“Dengarlah wahai pemuda. Kebahagiaan itu layaknya menangkap kupu-kupu. Tidak perlu kau menangkap kupu-kupu berupa fisiknya. Cukup biarkan dia berterbangan di alam semesta. Cukup tangkap keindahan dari gerakannya dipikiranmu dan simpan di hatimu baik-baik.” Tidak lama si kakek tua mengangat jarinya lalu hap! Seekor kupu-kupu cantik datang menghampiri.
Terkadang setiap orang sibuk mencari kebahagiaan. Tetapi sering kali mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebahagiaan itu tidak ke mana-mana. Sebab, ia ada di mana-mana.
Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa digenggam atau disimpan di suatu tempat. Cukup pelihara rasa syukur, maka kebahagiaan itu akan datang dengan sendirinya.
Dalam sebuah cerita tersebut dapat disimpulkan, bahwa meraih kebahagiaan cukup kita bersyukur dari apa yang kita peroleh dan raihlah kebahagiaan dengan tidak merusak lingkungan, tidak merusak social dan berlakulah dengan arif dan bijaksana.
Nasihat yang penting disini adalah Raihlah keseimbangan hidup didunia dan diakhirat,
Jangan sampai meletakkan kebahagiaan pada Di Dunia dengan berlebihan dan menghalalkan segala macam cara, ada sebagaian orang yang Ingin bahagia didunia, dengan banyak harta, mereka melakukan merampasan hak orang lain, Korupsi baik itu kelas Rendah, kelas sedang maupun kelas kakap, akhirnya merusak yang lain, Sosok ini telah ditampilkan oleh Saudaranya dari Nabi Musa as yakni Qorun, dengan hartanya yang tidak dapat mendatangkan kebahagiaan. Naudzubillah min dzalik.
Dan Juga banyak orang untuk meraih kebahagiaan dengan berupaya memperoleh jabatan dengan cara Licik dan kotor dengan mengabaikan/menghilangkan kebahagiaan orang lain,
Pertanyaannya : bagaimana menurut pandangan Islam tentang Cara mendapatkan Kebahagiaan ?
Jawabannya : Yakni dengan cara husnudzon (Berprasangka Baik/ Positif Thinking) kepada Allah SWT dan Manusia yang lain dengan juga Berdoá, Ikhtiar dan Tawakkal.
Surat Al-Hujurat Ayat 12
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Berprasangka baiklah / positif thinking kepada Allah SWT ketika mendapatkan kekurangan atau musibah yang dihadapi dengan juga selalu Berdoá, Berusaha dan bersabar dari hasil yang didapat, kita harus berpikir positif.
Dan kalau ada salah jangan menyalakan orang lain, intropeksi diri sendiri dan baiklah dengan sesama dan berikan nasihat yang terbaik kepada sesama “mauidzoh Hasanan”, karena perasaan merupakan indikator apakah kita bahagia atau tidak, berbahagialah dengan memtukan kebahagiaan yang haq yang berdasarkan syariat Allah SWT bersumber pada Al Qurán dan As Sunnah Ash Shohihah.
Besar kecil kebahagiaan, perasaan menyenangkan tergantung dari apakah kita mampu untuk bersyukur?
Karena kebagiaan akan datang kalau kita bersyukur,
Dalam Sebuah Survey yang dilakukan oleh World Happiness Report 2022 yang dirilis Sustainable Development Solutions Network (SDSN). SDSN mengukur indeks kebahagiaan berdasarkan survei psikologis terhadap sampel warga di tiap negara. Dari 137 negara Indonesia menempati peringkat ke-87 sebagai negara paling bahagia di dunia. Tercatat, skor indeks kebahagiaan Indonesia sebesar 5.240
Yang menjadi indikator Kebahagiaan adalah rasa positif dan negatif, emosi positif dan emosi negatif, dan setiap negara diambil 1000 orang yang di survey apakah warganya bahagia atau sebaliknya,
Pada akhirnya menilai kebahagiaan adalah dengan persepsi atau perasaan, rasa bersyukur, Kalau kita selalu bersyukur, insyaallah kita akan selalu bahagia, Dengan apa yang didapatkan, apa yang kita alami dana pa yang kita usahakan, selagi benar menurut Allah SWT dan dicontohkan oleh Rosulallah SAW insyaallah Berkah dan Bahagia Dunia dan Akhirat.
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Semoga bermanfaat
Kurang lebihnya, Mohon Maaf,
Nashrun Min Allah Wa Fathun Qoriib
Wassalamuálaikum Wr. Wb.