Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz H. Dadang Setiawan,MM (BPH UMT)
Tema : Mentadaburi Alam (QS. Ali Imron 3:190)
Surat Ali ‘Imran Ayat 190
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
Jama’ah Sholat Dzuhur Rohimakumullah,
Dalam banyak ayat, Al Qur’an telah menganjurkan dan mendorong umat manusia agar mempergunakan akal dan fikirannya untuk menemukan rahasia-rahasia Allah yang ada di alam yang fana ini. Dengan menggunakan akal dan fikiran tersebut diharapkan ilmu pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahui dan masih tersembunyi akan dapat terkuak, yang pada akhirnya dapat dikembangkan guna kepentingan masyarakat luas.
Perintah al-Qurâ™an untuk mengembangkan ilmu pengetahu-an (sains) ini tidak hanya terbatas pada term aql saja, tetapi menggunakan beberapa term yang beraneka ragam, di antaranya :
1. tadzabbara, merenungkan sesuatu yang tersurat dan yang tersirat;
2. tafakkara,berefleksi, berfikir tentang dan menmukan hukum-hukum alam;
3. faqiha, mengerti secara mendalam;
4. tadzakkara, mengingat, memperoleh peringatan, mendapat pelajaran, memperhatikan dan mempelajari;
5. fahima, memahami dalam bentuk pemahaman yang mendalam;
6. nadzara, melihat secara abstrak, dalam arti merenung.
Perintah untuk intidhar terhadap alam semesta, baik ter-hadap makhluk yang hidup maupun yang tak bernyawa, seperti dalam QS. al-Ghasiyah/88: 17-20, jaminan bahwa hukum-hukum alam yang mengendalikan alam semesta ini tidak berubah mengandung suatu janji bahwa apabila kita menikuti perintah Allah untuk berintidhar, kita akan menemukan sebagian dari hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya itu, dan kita akan menguasai sains dan akan mampu mengembangkan teknologi bagi kebahagiaan umat manusia.
Berdasarkan kenyataan ini, nampak bahwa Al Qur’an dengan perintah yang diulang-ulang“ banyak berisi tentang perintah yang menyuruh manusia untuk memperhatikan alam semesta (kosmos), yang penuh dengan tanda-tanda yang harus diperhatikan, diteliti, dan difikirkan, agar dapat diketahui rahasia-rahasia yang terkandung di balik tanda-tanda itu. Sehingga menjadi jelas pula, bahwa Al Qur’an sebenarnya banyak memberikan informasi tentang masalah sains modern. Hal ini akan semakin jelas dan nyata apabila dibuktikan lewat intidhar atau observasi terhadap gejala-gejala alam itu sendiri, yang dinyatakan sebagai âyat (tanda-tanda) kekuasaan Allah swt.
Skenario Allah SWT telah tercatat dalam kitab Lauhul Mahfudz
Jika dalam film kita mengenal naskah skenario yang mengisahkan alur cerita, maka hal ini juga berlaku dalam kehidupan di alam semesta.
Ternyata kehidupan di jagad raya ini sudah tertulis sebelumnya dalam sebuah kitab. Layaknya naskah skenario film, penghuni semesta hanya mengikuti alur cerita yang sudah tertulis dalam kitab tersebut
Adalah Lauh Mahfuzh, sebuah kitab tempat Allah SWT menuliskan seluruh skenario kejadian di alam semesta. Menurut syariat Islam, kitab yang disebut sebanyak 13 kali dalam Alquran ini telah mencatat segala kejadian dari permulaan zaman sampai hari akhir.
Ada banyak skenario Allah untuk mengambil nyawa seseorang ketika sudah sampai waktunya. Entah dengan cara apa, dimana dan kapan semuanya misteri dan hanya Allah SWT yang mengetahui,
Surat Luqman Ayat 34
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
skenario Allah Swt luar biasa baik dalam Cuaca, Penciptan Manusia bahkan Hari kiamat, kita yang makhluk ciptaannya hanya bisa berdoa, berikhtiar, dan Tawakal karena Allah swt lah yang punya hak prerogratif alam semesta ini.
Semoga bermanfaat
Nashrun min Allah wa fathun qoriib
Wabasyiril mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh