Kultum Dzuhur Disampaikan oleh Ustadz Ruslan,M.Pd.
Tema : Menggapai Keberhasilan Hidup di Dunia dan Akhirat dengan mengetahui Kuncinya.
Setiap insan mengharapkan keberhasilan,kesuksesan,kemapanan,kenyamanan serta kelulusan dalam menjalani hidup didunia dan diakhirat.
Untuk tercapai keberhasilan dan kesuksesan hidup tidak semudah membalikan tepakan tangan, karena setiap keberhasilan harus melalui rintangan hambatan terpaan bahkan hantaman cobaan yang harus dilewati.
Seperti siswa atau mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar kelulusan harus melewati Ujian baik UTS,UAS maupun ujian Nasional. Bahkan mereka yang dinyatakan Tahfidz 3,5, sampai 30 Juz mereka harus melewati Ujian tes Tahfidz.
Allah berfirman dalam Q.S Al Mulk ayat ke 2 bahwa orang yang hidup akan di uji dan siapa yang perbuatannya tetap baik ketika diuji mereka adalah orang yang berhasil.
Surat Al-Mulk Ayat 2
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Allah SWT Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
Dalam menghadapi Ujian kita akan dihadapkan dengan Waktu,Tanggal, Fase-Fasenya,Bahan, sifat Ujian,kisi-Kisi bahkan Kunci Jawaban Ujian tersebut mana yang benar dan berhasil.
- Waktu ujian
Dalam menghadapi ujian kita akan dihadapkan dengan waktu ujian baik Pagi,siang,malam tanggal muda,tua bahkan ujian ditahun ini atau tahun depan mulai dari kita lahir sampai penutup usia kita maka kita harus tetap siap menghadapinya
2.Fase Ujian
Fase anak-anak
Ada bentuk ujian Fase Balita hingga masa kanak-kanak kita harus menghadapi berbagai skill dasar jatuh ketika belajar berjalan, belajar, bahkan ketika belajar bersepeda
Fase remaja dan Dewasa
Kita harus berhasil menemukan teman yang mampu mengajak dalam ketaqwaan. Jangan sampai terjerumus dalam pergaulan bebas Narkoba dan sebagainya.
Fase Menikah
Kita dan keluarga harus membawa keluarga yang sakinah mawadah warahmah serta menjadikan rumah seperti surga antara juga tugas suami maupun istri berjalan dengan baik. Suami memberikan keamanan kenyamanan dan kebutuhan Sandang, pangan, papan, pendidikan dan perhatian bagi keluarga.
Fase Usia Lanjut
Ketika Usia lanjut seorang insan akan diuji dengan berbagai kondisi yang melemah bahkan berbagai penyakit yang mengarang ditubuhnya maka mereka harus tetap khusnudzon kepada Allah SWT dan harus berhasil melewati ujian ini.
Bahan Ujian
Dalam menghadapi ujian kehidupan kita dihadapkan juga dengan bahan ujian dari orang terdekat dari Istri,Anak, Orang Tua, Teman, Atasan bahkan tetangga baik yang sombong, dzolim bahkan berkhianat, serta bahan ujian dari harta kekayaan sebagai amanah maka harus digunakan sebaik-baiknya.
Sifat Ujian
Dalam ujian di sekolah maupaun dikampus terhapat Sifat ujian lisan atau tulisan, open book, Close Book, Praktikum ada ujian mudah ada ujian berat,ada ujian serba kecukupan, kecantikan,ketampanan ini merupakan sifat Ujian yang amat berat karena membuat orang terlena lupa dengan sang pemilik semuanya yakni Allah SWT. Dibandingkan dengan ujian kemiskinan, kejelekan, kesusahan biasanya ini lebih dekat dengan Allah SWT.maka kita tetap harus bijak dalam menyelesaikan.
Kisi-kisi bahkan Kunci Jawaban
Meraih kebahagiaan dan keberhasilan hidup di dunia dan di akhirat telah Allah terangkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah Al Maqbullah diantaranya Syukur dan Sabar sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)
Kita sebagai seorang mu’min harus baik dan jika memperoleh nikmat pastikan nikamat tersebut berkah baik untuk kita dan keluarga serta untuk orang lain inilah sebagai menerima nikmat dengan rasa syukur.
Bersabar menerima cobaan dan musibah dan tidak mengeluh apalagi menyalahkan orang lain Setiap musibah yang menimpa sebagai kesempatan untuk bermuhasabah diri.Tidak ada musibah akan dihapus dosanya akan kesabaran menerima musibah tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلاَ نَصَبٍ وَلاَ سَقَمٍ وَلاَ حَزَنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلاَّ كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
“Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah berupa rasa sakit (yang tidak kunjung sembuh), rasa capek, rasa sakit, rasa sedih, dan kekhawatiran yang menerpa melainkan dosa-dosanya akan diampuni” (HR. Muslim no. 2573).
Semoga bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum Wr Wb