Home Kultum Meneladani Kisah Sahabat yang teguh Imannya

Meneladani Kisah Sahabat yang teguh Imannya

54
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Ali Mubin S,MA

Tema  : Meneladani Kisah Sahabat yang teguh Imannya

Surat Al-Ahzab Ayat 21

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

 

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

“Ashabi kannujum. Iqtadaitum ihtadaitum. Para sahabatku bagaikan bintang-bintang, siapa pun di antara mereka yang kalian ikuti, maka kalian akan mendapat petunjuk (HR Abu Daud).

 

Jamaáh Sholat Dzuhur yang berbahagia,

Ali bin Abi Thalib, Ali sang teladan. Sejak kecil ia dibimbing Rasulullah SAW untuk bersama beliau. Menjalani ibadah dan berjuang menegakkan Islam risalah yang mulia di bumi ini.

 

Kisah yang paling monumental adalah ketika Sayidina Ali memberanikan diri menggantikan Rasulullah di tempat tidur beliau, ketika beliau ingin mengelabui kaum kafir Quraisy yang mengepung rumahnya dan akan membunuhnya. Ali bersedia menggantikan Rasulullah, meskipun nyawa taruhannya. Ali tahu bahwa begitu para pembunuh kafir itu masuk rumah dan kecewa tidak ada Rasulullah, bukan tidak mungkin ia yang menjadi korban karena kekecewaan para pembunuh itu.

 

Tapi Ali tidak gentar. Ia tawakkkal pada Allah. Para pembunuh itu akhirnya kecewa karena Rasulullah sudah pergi dari tempat tidurnya dan yang mereka temui di selimut itu adalah Ali yang masih kecil saat itu.

 

Para pembunuh itu kecewa, Muhammad Rasulullah tidak ada di tempat. Mereka membiarkan Ali di tempat tidurnya dan segera mengejar Rasulullah yang telah pergi jauh meninggalkan rumah itu (menuju Madinah).

 

Teladan dari Sahabat Nabi dari Ali bin Abi Tholib ini adalah dengan Keteguhan Iman didada maka ia yakin Allah SWT pasti akan menolongnya.

 

 

 

Kisah Teladan Berikutnya adalah Abu Bakar Ash Shiddiq yang ikut membersamai Rosulallah SWT.

 

Abu Bakar ra sahabat Rasulullah terkenal banyak berkorban untuk kepentingan Rasulullah berdakwah menyebarkan agama Islam. Pengorbanan pertama Abu Bakar saat awal-awal masuk Islam adalah ketika Rasulullah akan masuk Gua Tsur.

 

Abu Bakar lebih dulu masuk untuk memastikan tidak ada bahaya di dalam gua itu. Abu Bakar sangat mencintai Rasulullah sehingga dia berusaha melindunginya.

 

“Demi Allah engkau jangan masuk dulu sebelum aku masuk,” pinta Abu Bakar.

 

Abu Bakar tidak ingin Rasulullah terkena sengatan hewan berbisa yang ada di dalam gua. Maka, dia membersihkan gua terlebih dulu, di sisi gua ada beberapa lubang sarang binatang. Abu Bakar menyobek kainnya dan digunakan untuk menyumbat lubang-lubang itu.

 

Ada dua lubang yang belum tersumbat, tetapi kain Abu Bakar telah habis. Maka Abu Bakar menyumbatn lubang itu menggunakan dua kakinya. Setelah merasa aman Abu Bakar mempersilakan Rasulullah masuk ke dalam gua.

 

Rasulullah tidur di pangkuan Abu Bakar. Sementara itu, hewan berbisa yang berada di dalam lubang menggigit kaki Abu Bakar. Sakitnya luar biasa, namun Abu Bakar tetap diam tak bergerak sama sekali.

 

Abu Bakar menahan rasa sakit ini sampai air matanya menetes dan menimpa wajah Rasulullah. Rasulullah terbangun dan berkata, “Ada apa denganmu wahai Abu Bakar?”

 

Abu Bakar pun mengatakan kakinya disengat hewan berbisa. Rasulullah mengusap sengatan dengan ludahnya. Alhamdulillah atas izin Allah rasa sakit yang dialami Abu Bakar hilang seketika.

 

 

Teladan Yang Ketiga, Abdullah bin Uraiqith nonmuslim yang berbisnis yang Jujur.

Abdullah bin Uraiqith merupakan salah seorang kepercayaan Abu Bakar. Ia datang dari kalangan nonmuslim. Ia dipercaya membawa dua ekor unta yang akan menjadi kendaraan Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar. Ia pun menjadi pemandu jalan ke kota Madinah dengan rute yang tidak biasa dilewati banyak orang. Sehingga Rosulallah SAW sampai di Yatsrib dengan Sehat, Selamat dengan perbekalan yang cukup, dan setelah mengantarkan Rosul ke Madinah, ia pun kembali ke mekkah untuk melaporkan kepada anaknya Abu bakar bahwa mereka berdua samapai madianah dengan sehat wal afiat.

 

Demikian beberapa Kisaha sahabat dengan keteguhan imannya menolong Agama Allah SWT, dalam peristiwa Hijrahnya Rosullallah SAW ke Madinah. Dalam Sekelumit Makna Hijrah dalam Persepektif historis.

 

Semoga Bermanfaat

Nashrun min Allah wa Fathun Qoriib

Wabasyiril Mu’minin

Wassalamuálaikum Wr. Wb.

 

Sumber :

https://republika.co.id/amp/lv7qw3/hijrah-rasulullah-ke-yatsrib

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.