Home Kultum Malu adalah sebagain dari Iman

Malu adalah sebagain dari Iman

730
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Irwan,MA

Tema : Malu adalah sebagain dari Iman

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ، أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih, atau enam puluh cabang lebih. Yang paling utama yaitu perkataan Lâ ilâha illallâh, dan yang paling ringan yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan.Dan malu itu termasuk bagian dari iman

Rasa Malu Menggambarkan Kwalitas Keimanan Seorang Muslim
Malu adalah sifat atau perasaan yang membentengi seseorang dari melakukan yang rendah atau kurang sopan. Agama Islam memerintahkan pemeluknya memiliki sifatmalu karena dapat meningkatkan akhlak seseorang menjadi tinggi. Orang yang tidak memiliki sifat malu, akhlaknya akan rendah dan tidak mampu mengendalikan hawa nafsu.

Sifat malu perlu ditampilkan seseorang dalam semua aktivitas kehidupan. Melewati, seseorang dapat menahan diri dari perbuatan tercela, hina, dan keji. Melalui sifat malu, seseorang akan berusaha mencari rezeki yang halal dan merasa menyesal jika tidak bisa melakukan kebaikan setiap hari.

Apabila seseorang hilang rasa malunya,maka tidak ada lagi aturan semuanya ditabrak, semuanya bebas dilakukan hidup bahkan lebih kejam dibanding binatang, perilakunya akan buruk, kemudian menurun kepada yang lebih buruk, dan terus meluncur ke bawah dari yang hina kepada lebih hina sampai ke derajat paling rendah. Rosulullah SAW bersabda,’’ Sesungguhnya Allah apabila hendak membinasakan seseorang, Dia mencabut rasa malu dari orang tersebut.

Banyak di zaman sekarang baik Dunia Maya bahkan dunia nyata perbuatan seseorang hanya untuk Konten, Followers, urusan perut, urusan duniawi tidak memperdulikan rasa malu.

Sudah seharusnya sebagai insan yang beriman dan bertakwa harus selalu menjaga marwah dirinya dan menjaga dari perasaan malu jika melakukan perbuatan yang tidak pantas, meskipun tidak dilihat oleh orang lain, karena sedikit banyak akan membawa pengaruh dari kwalitas keimanan seseorang.

Sifat rasa malu

Ada tiga macam sifat malu yang perlu melekat pada seseorang diantaranya :

Sifat pertama, rasa malu kepada diri sendiri ketika sedikit melakukan amal saleh dihadapan Allah dan kebaikan untuk umat dibandingkan orang lain. Rasa malu ini mendorongnya meningkatkan kuantitas amal soleh serta pengabdian seseorang kepada Allah SWT dan umat manusia.

Sifat kedua, rasa malu kepada sasame manusia.

Ini penting karena dapat mengendalikan diri agar tidak melanggar ajaran dan tuntunan agama, meskipun yang bersangkutan tidak memperoleh pahala sempurna lantaran rasa malunya bukan karena Allah. Namun, malu seperti ini dapat memberikan kebaikan baginya dari Allah karena ia terpelihara dari dosa.

Sifat ketiga, malu kepada Allah. Ini malu yang terbaik dan dapat membawa kebahagiaan hidup. Orang yang malu kepada Allah, tidak akan berani melakukan kesalahan dan meninggalkan kewajiban selama meyakini sesungguhnya Allah tidak pernah tidur dan maha melihat apa yang diperbuat hambanya.

Mengingat sifat malu merupakan hal yang sangat penting sebagai benteng pertahanan untuk memelihara akhlak seseorang dan sumber utama dari kebaikan, maka sifat inilah yang perlu dimiliki dan dipelihara dengan baik oleh setiap individu muslim baik didalam kantor, lingkungan masyarakat, keluarga dan dimanapun berada, karena sifat malu dapat memilihara serta menjaga dan menunjukkan keimanan seseorang.


Bagaimana membangkitkan rasa malu itu muncul kembali diantaranya sebagai berikut :
1. Memiliki keimanan yang kokoh,
2. Dengan mengingat Azab Allah SWT yang nyata yakni Azab Neraka bagi orang yang mendustakan Al Qur’an dan As Sunnah
3. Mempraktikkan Al Qur’an dan As Sunnah dalam Kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara
4. Ma’rifatullah
5. Bertaubat

Hikmah memiliki rasa malu diantaranya :

1. Malu merupakan akhlak terpuji dan bagian dari iman yang wajib. Orang-orang Jahiliyyah dahulu memiliki rasa malu yang mencegah mereka dari mengerjakan sebagian perbuatan jelek.
2. Malu adalah sifat yang mendorong pemiliknya untuk meninggalkan perbuatan buruk.
3. Malu yang mencegah seseorang dari melaksanakan kewajiban, menuntut ilmu dan mencari kebenaran adalah malu yang tercela.
4. Setiap agama memiliki akhlak dan akhlak Islam adalah malu. Buah dari malu adalah ‘iffah (menjaga kehormatan) dan wafa’ (setia).


Semoga bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.