Home Kultum Konsep Penerbangan dalam Al Qur’an

Konsep Penerbangan dalam Al Qur’an

317
0

Kultum Dzuhur Disampaikan Oleh Ustad Dr. H. Sumardi Sadi,MT

Tema : Konsep Penerbangan dalam Al Qur’an

 

Jama’ah Sholat Dzuhur yang berbahagia,

Konsep pesawat terbang telah dijelaskan oleh Allah ta’ala dalam Al-Qur’an, Baik dalam Surat Al-Anbiya Ayat 81 tentang Angin yang allah telah tundukan untuk penjalanan Nabi Sulaiman  AS dan ayat-ayat lainnya dengan menggambarkan Burung terbang.

 

وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا ۚ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ

 

Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.

 

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan Kami menundukkan bagi Sulaiman angin yang bertiup kencang yang dapat membawa dirinya dan orang-orang yang bersamanya, yang berhembus dengan perintahNya menuju negeri Baitul Maqdis di Syam yang Kami curahkan keberkahan padanya dengan berbagai macam kebaikan yang banyak. Dan sungguh ilmu Kami meliputi segala sesuatu. (Referensi : https://tafsirweb.com/5593-surat-al-anbiya-ayat-81.html)

Surat An-Nahl Ayat 79

أَلَمْ يَرَوْا۟ إِلَى ٱلطَّيْرِ مُسَخَّرَٰتٍ فِى جَوِّ ٱلسَّمَآءِ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا ٱللَّهُ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

 

Artinya: Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.

 

اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صٰۤفّٰتٍ وَّيَقْبِضْنَۘ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحْمٰنُۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍۢ بَصِيْرٌ

 

“Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.” (QS. Al-Mulk: 19).

 

Konsep fisika terhadap penjelasan Al-Qur`an Surat An-Nahl  Ayat 79 tentang gaya Aerodinamik dalam teknik penerbangan melalui studi analitis terhadap literature-literatur yang ada. Literatur review dilakukan terhadap hasil-hasil penelitian baik dari hasil penelitian terdahulu, dan telaah buku-buku yang berkaitan langsung maupun tak langsung. Penjelasan teori menggunakan teknik induktif, sedangkan tekis analisis menggunakan teknis komparasi dengan menganalis telaah sains dan Al-Qur`an melaui tafsir yang sudah ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prinsip aerodinamis:

(1) gaya angkat pesawat dihasilkan dari udara yang bererak cepatdiatas pesawat,

(2) Gaya angkat pesawat akan lebih besar jika sayap agak dibungkukkan;

(3) gaya angkat akan berkurang jika sayap lebih condong ke atas. Kualitas penerbangan tergantung pada bentuk aerodinamik bodi pesawat,keberadaan angin vertical dan kekasaran permukaan pesawat, serta impak badan pesawat.

 

Ayat di atas menjelaskan tentang burung yang dapat terbang serta konsep atau teknis terbang yang dialami oleh burung. Pada surat al-Mulk ayat 19 tersebut dijelaskan bahwa burung terbang dengan teknis mengembangkan dan mengatupkan sayapnya. Proses tersebut dilakukan agar dapat memompa angin, dan dapat mengangkat berat badan burung yang terbang ke angkasa.

 

 

Dari proses burung terbang dan mendarat, akhirnya menghasilkan ilmu baru oleh fisika tentang konsep pesawat terbang saat Take Off dan Landing. Proses burung terbang dan mendarat inilah yang telah digambarkan dalam Al-Qur’an.

 

Dari gambaran burung yang menghasilkan konsep pesawat terbang, akan memacu manusia yang dianugerahi akal oleh Allah ta’ala untuk selalu berpikir dan berinovasi guna kebaikan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga menumbuhkan rasa syukur kepada Allah Yang Maha Luas ilmunya.

 

Surah An-Nahl ayat 79 dan surat Al-Mulk ayat 19 menjadi dasar pertama dalam perancangan pembuatan pesawat terbang. Dalam pembuatan pesawat terbang dengan berkaca pada konsep dan teknik burung yang dapat terbang di angkasa, setidaknya yang perlu diperhatikan ada empat gaya utama yang turut bekerja.

 

 

Sebagaimana penjelasan Nurrohman dalam buku Ayat-Ayat Sains “Rahasia keagungan Alam Nyata dan Gaib dalam Al-Qur’an” (2019). Empat gaya tersebut dalam istilah fisika adalah gaya dorong (T), hambat (D), gaya angkat pesawat (L), dan gaya berat oleh pesawat (W).

 

Ketika pesawat sedang terbang atau berada di angkasa, maka pesawat berada dalam keadaan kecepatan dan ketinggan konstan. Hal tersebut mengakibatkan gaya dorong sama dengan gaya hambat (T=D), dan gaya angkat pesawat sama dengan gaya berat pesawat (L=W).

 

Pesawat yang terbang di angkasa tidak terlepas dari gaya gravitasi bumi. Gaya berat pesawat di angkasa (W) dapat diperoleh dari masa pesawat (m) dikalikan dengan percepatan gravitasi bumi (a) sebagaimana hukum Newton II.

 

 

Ketika sedang terbang, burung mengembangkan dan mengatupkan sayapnya, untuk menyeimbangkan ke empat gaya yang menjadi dasar utama proses terbang.

 

Untuk memudahkan pesawat naik dan terbang saat Take Off, gaya angkat pesawat (L) harus lebih besar daripada berat badan pesawat tersebut (W). Dan gaya dorong pesawat (T) harus lebih besar daripada gaya hambatannya (D).

 

Ketika pesawat dalam keadaan Landing, gaya angkat pesawat harus lebih kecil daripada berat pesawat, serta gaya dorong yang dihasilkan harus kecil daripada gaya hambatannya.

 

Semoga Bermanfaat

Nashrun Min Allah wa Fathun Qoriib

Wabasyiril Mu’minin

Wassalamu’alaikum Wr Wb.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.