Home Kultum Bisnis yang tidak pernah Rugi

Bisnis yang tidak pernah Rugi

517
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh ustadz Lukmanul Hakim,M.Pd.I

Tema : Bisnis yang tidak pernah Rugi

Surat Fatir Ayat 29

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ


Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,

Dalam kegiatan bisnis (perniagaan), adakalanya seseorang mendapatkan keuntungan dan adakalanya mendapatkan kerugian.

Dalam ayat tersebut Allah menyebutkan tiga jenis ibadah (amal saleh) yang diumpamakan dengan perniagaan antara seorang hamba dengan Allah SWT yang tidak akan mengalami kerugian atau dalam kata lain perniagaan yang pasti akan memberikan keuntungan, Diantaranya:

Pertama, Membaca Al-Qur’an.

Hamba-Nya yang beriman, yang senantiasa membaca kitab-Nya dengan Memperhatikan Tahsinnya,Makhrijul Hurufnya, memtadaburi, merenungkan Pesan Didalamnya,mengimaninya, dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya akan mendapatkan Pahala yang besar dari Allah SWT.

Terkadang dengan kita meluangkan waktu sejenak diwaktu senggang ba’da Dzuhur untuk membaca Al Qur’an terasa merugi karena waktu terpakai untuk hal tersebut, tetapi dengan merenungi Firman Allah SWT dalam Qur’an Surat Al Fatir ayat ke 29 Kita tidak akan merugi jika berbisnis dengan Allah SWT, kita akan di beri Pahala, Karunia dan Ridho Allah SWT bersama orang yang dekat dengan Al Qur’an.

Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala pada ayat berikutnya:

لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ

Artinya: Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS. Fatir (35): 30).

Bahkan Al Qur’an dan As Sunnah Ash Shohihah sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sebagai pedoman hidup bagi kaum muslimin, tidak akan tersesat selamanya orang yang pegang pada Al Qur’an dan As Sunnah Al Maqbullah.



Kedua, Melaksanakan (menegakkan) Shalat.

Shalat merupakan tiang (pondasi) agama, cahaya bagi kaum Muslimin, barometer keimanan, serta tanda benarnya keislaman seorang hamba,

Bagaimana menegakkan sholat bukan hanya Kaifiatus Sholat secara Dzihir saja,
Tetapi harus mengamalkan, merefleksikan nilai-nilai Sholat dalam kehidupan sehari-hari,

Jika dalam keadaan Sholat kita merasa dekat dan diawasi oleh Allah SWT, maka dalam berbagai aktivitas kita harus merasa diawasi dan dekat dengan Allah SWT termasuk dalam berbisnis.

Ketiga, Menginfakkan sebagian rezeki baik secara diam-diam maupun terang-terangan.

Menginfakkan sebagaian harta yang telah dikaruniakan kepada mereka.

Menginfakkan sebagaian disini adalah sebagian kecil bukan semuanya, hanya sedikit saja, baik secara terang-terangan ataupun secara sembunyi-sembunyi.

Infak ini dapat diberikan kepada karib-kerabat, orang-orang miskin, anak-anak yatim, dan selainnya baik secara diam-diam maupun terang-terangan. infak di sini mencakup zakat, sedekah, nadzar, dan pembayaran kafarat.

Ketiga hal tersebut adalah perniagaan yang tidak akan pernah mendatangkan kerugian. Hal itu disebabkan semua jenis perniagaan tersebut adalah perniagaan yang paling agung, paling tinggi, dan paling utama, karena semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT untuk selamat Dunia dan Akhirat. Amin

Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.