Home Kultum Sholatnya Baik, maka Baik Pula Ibadah Lain, Bagaimana Caranya ?

Sholatnya Baik, maka Baik Pula Ibadah Lain, Bagaimana Caranya ?

3014
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Dr. Asep Suhendar,M.Pd.

Tema : Sholatnya Baik, maka Baik Pula Ibadah Lain, Bagaimana Caranya ?

Surat Al-Isra’ Ayat 1

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ


Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Banyak di Bulan Rajab ini Para Ustadz, penceramah,Mubaligh menjelaskan tentang Ibadah Sholat

Pensyari’atan Ibadah sholat berbeda dengan perintah ibadah lain. Kalau Ibadah Zakat,Puasa dan Haji Pensyari’atan dengan Wahyu melalui Malaikat Jibril,Tetapi ibadah sholat disyariatkan langsung oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana firman Allah SWT Dalam Qur’an Surat Al-Isra’ Ayat 1

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Rosulallah SAW melakukan perjalanan Dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha sampai Naik ke ‘Arsy Langit Tingkat/level 7 dan bertemu dengan Allah SWT.

Kalau dilihat dari pensyariatannya Ibadah Sholat harus bertemu langsung dengan Allah SWT, berarti Ibadah Sholat adalah ibadah yang Sangat penting sekali.

Ada apa dengan Ibadah Sholat ?

Dalam Hadist telah dijelaskan bahwa Apabila Sholatnya Baik, maka Baik Pula Ibadah Lain. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ ))


Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan hadits tersebut hasan.)
[HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa’i, no. 466. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih.]

فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ،

Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Melihat itu maka Ibadah sholat sangat penting, dengan begitu sholat tidak boleh ditinggalkan baik dalam keadaaan apapun, tidak dapat melakukan Ibadah Sholat berdiri maka dilaksanakan dengan duduk, tidak bisa dilakukan Duduk maka Berbaring, Tidak Bisa berbaring Maka dengan isyarat, Tidak Bisa dengan Isyarat maka dengan Bernapas, Tidak Bisa Juga Karena Napas terhenti Maka disholatkan.sabda Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam,

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَتْ بِي بَوَاسِيرُ، فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الصَّلاَةِ، فَقَالَ: «صَلِّ قَائِمًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ» (رواه البخارى وابوداود والترميذي واحمد)

Dari Imran bin Hushain, ia berkata, aku dulu sakit bawasir, maka aku bertanya pada Nabi SAW tentang (pelaksanaan) Shalat, makaBeliau bersabda:”Shalatlah kamu denganberdiri, bila kamu tdk bisa maka (shalatlah) dengan duduk, bila kamu tidak bisa maka (shalatlah) dengan berbaring “. (HR. Ahmad, Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi danIbnu Majah


Bahkan Dalam keadaan darurat dan perang Sekali pun Ibadah sholat harus tetap dilakukan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur’anSurat An-Nisa’ Ayat 102

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ ۖ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا


Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu], dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.



Lalu Ibadah Sholat bagaimanakah yang apabila sholatnya baik, ibadah lain baik ?

Yakni Syarat Ibadah Sholat Yang Baik dan berpengaruh pada Ibadah yang lain Baik diantaranya :

1. Ibadah sholat yang baik memenuhi dari Hal yang mendasar Pada Ibadah Sholat itu sendiri Baik Syarat dan rukunnya

2. Menjaga kekhusyu’an Ibadah Sholat, Bagaimana Khusyu’ dalam Ibadah Sholat ? Yakni kita seperti Berkomunikasi, bercengkrama dan merasa dilihat Allah SWT.Kata khusyu’ adalah masdar dari kata (خَشَع يَخْشَعُ خُشوعاً) yang berarti tunduk, rendah dan takut.Sederhananya, khusyu’ adalah suatu keadaan hati seseorang berupa ketenangan, ketundukan, rasa takut, kerendahan diri di hadapan Allah swt yang nantinya akan memunculkan sikap dalam bentuk fisik, baik berupa ketundukan, kerendahan diri, menundukkan pandangan dan merendahkan suara.

3. Ibadah sholat yang mengantarkan baik ibadah lainnya, dengan mengaplikasikan gerakan, bacaan Sholat kepada kehidupan sehari-hari yang dengan demikian otomatis dalam hidupnyq menjadi baik.

Bagaimana jika tidak khusyu’ ?

1. Mereka Celaka karena Lalai Dalam Ibadah Sholat dalam Qur’an Surat Al-Ma’un Ayat 4-5
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat

الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ


(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,

2. Tidak khusyu’ dalam sholat dan Tidak mengaplikasi bacaan Do’a doa dalam sholat

3. Ibadah Sholat yang wajib, 5 kali dalam sehari semalam, banyak Pahala, Hikmah, keuntungan Duniawi dan Ukhrowi, janji manis dari Allah SWT, tidak dapat diraihnya karena Tidak Khusyu’, lalai, Tidak mengaplikasikan dalam Kehidupan sehingga Hidupnya merana dan merugi. Na’udzubillah mindzalik.

Semoga kita dapat meraih kekhusyu’an dalam menunaikan Ibadah Sholat, sehingga dapat meraih kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.Amin

Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.