Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Ahmad Sarif,M.Pd.
Tema : Umat Islam tidak boleh sama
(Kaum Kafir, Fasik, Musuh, Binatang dan Lawan Jenis)
” Tasyabbuh “
Dalam Hadis Nabi menyatakan bahwa larangan bagi umat islam tasyabbuh dengan suatu kaum.
Tasyabbuh yang berasal dari kata musyabahah memiliki arti menyerupai. Bahwasannya larangan menyerupai disini adalah perbuatan yang mana itu berasal dari kaum non-muslim (kafir).
Hadis tasyabbuh tersebut adalah :
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ ثَابِتٍ حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي مُنِيبٍ الْجُرَشِيِّ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُم
Yang Artinya : Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abi Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Abu An Nadhr berkata, telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrahman bin Tsabit berkata, telah menceritakan kepada kami Hassan bin Athiyah dari Abu Munib Al Jurasyi dari Ibnu Umar ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa bertasyabuh dengan suatu kaum, maka ia bagian dari mereka.” ( HR. Abu Daud no. 3512 )
1. Umat Islam tidak boleh sama dengan Orang Kafir mulai dari Gaya Ibadah/Keyakinan, Gaya Hidup dan Perayaannya
2. Umat Islam tidak boleh sama dengan Orang Fasik
Surat Al-Hasyr Ayat 19
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.
Mereka orang fasik tidak taat akan perintah Allah SWT sehingga tidak sadar bahwa dirinya sedang berdosa
Orang yang terbiasa memakan harta haram korupsi, riba, merampas hak orang yang lemah dengan menghalalkan segala mac cara akan sulit menerima yang halal padahal cara untuk memperoleh Rizki yang baik.
Orang tenggelam dengan perbuatan-perbuatan dosa dan maksiat tidak sadar bahwa perbuatannya merugikan dirinya
Seperti pemuda dan seorang suami yang tidak dapat menundukkan pandangan sedang melihat wanita lain, padahal ada seorang istri yang halal dirumah. Tapi orang fasik tidak sadar dengan hal ini.
Orang fasik sulit dengan ketaatan maka bergelimang dengan dosa. Maka kita umat Islam harus membiasakan ketaatan jangan jangan seperti orang fasik yang selalu berbuat dosa.
3. Umat Islam Tidak boleh sama dengan musuh kita yakni Syaithon
Umat manusia terlebih umat Islam telah diberikan oleh Allah kemulyaan yang lebih dari makhluk lain bahkan dari umat lain supaya dijalan yang benar yang diridhoi oleh Allah SWT selamat dunia dan akhirat.
Surat Al-Isra’ Ayat 70
۞ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.
Jangan umat Islam menyerupai baik perbuatan ataupun karakter seperti musuh kita yakni syaithon. Mereka adalah musuh yang nyata bagi kita.
Surat Al-Baqarah Ayat 168
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Karakter Syaithon adalah amalan dengan tangan kiri dan berdiri maka umat Islam mempunyai perbedaan yakni makan dengan tangan kanan dan duduk.
Dari sahabat Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إذا أَكَلَ أحدُكُم فليأكلْ بيمينِهِ . وإذا شرِبَ فليشربْ بيمينِهِ . فإنَّ الشَّيطانَ يأكلُ بشمالِهِ ويشربُ بشمالِهِ
“Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya”. (HR. Muslim no. 2020).
4. Umat Islam Tidak boleh sama dengan hewan atau binatang
Surat Al-Jumu’ah Ayat 5
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا ۚ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
Umat tidak boleh sama dengan Binatang, seperti ayat diatas diumpankan orang yang diberi kitab suci tapi tidak tahu peruntukan dan tidak mengamalkan seperi keledai yang membawa perbekalannya tetapi tidak tahu untuk apa. Hobi belajar Agama tidak tahu tentang maknanya, orang seperti ini berkarakter binatang Bahkan lebih buruk dari itu.Dalam firman Allah SWT Surat Al-A’raf Ayat 179
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
5. Umat Islam Tidak boleh sama dengan yang lawan jenis
Tidak boleh umat Islam laki-laki menyerupai Perempuan
Surat Al-Hujurat Ayat 13
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Tiap orang memiliki fitrah berupa jenis kelamin, apakah itu laki-laki atau perempuan. Dalam ajaran Islam, tidak boleh seseorang untuk meniru cara berpakaian atau penampilan seperti lawan jenisnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Allah melaknat para perempuan yang menyerupai laki-laki, dan para lelaki yang menyerupai perempuan.”
Semoga kita mendapatkan tambahan wawasan dan ilmu yang bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh
