Home Resonansi Ibrah Berpulangnya Sang Mentor di Senjanya Bulan Suci

Ibrah Berpulangnya Sang Mentor di Senjanya Bulan Suci

830
1

Sentak terkaget sesaat dikabarkan berpulangnya sang Mentor. Seketika langsung menghubungi senior senior lainnya demi memastikan kesungguhan isi berita tersebut, maklum serba serbi hoax saat ini menjadikan saya lebih paranoid terhadap pemberitaan yang ada di balik pesan pesan sosmed.

Kemudi kendaraan langsung dibelokkan masuk jalan bebas hambatan, dari Kuningan Jakarta menuju Tangerang, sembari memastikan posisi sebagian senior yang ternyata sudah lebih dulu hadir dalam barisan pelayat.

Adik adik angkatan yang sedang beriktikaf pun mengkabari saya, maka sekalian saya ajak bersama sama ke lokasi rumah duka.

Sesampai di lokasi, tentu beberapa tokoh tokoh pergerakan di dalam persyarikatan telah berkumpul, sesaat kemudian rombongan mengarah ke mushola untuk pelaksanaan Sholat Jenazah.

Sebelum takbir pertama dilakukan, perwakilan keluarga menyampaikan pesan dan kesan singkat perjalanan almarhum, yang sedari mudanya telah intens bergulat di dunia pergerakan, hingga akhir hidupnya.

Di situlah saya mendapatkan *3 pesan* berharga yang patut diteladani dari perjalanan sang Mentor:

Pertama beliau orangnya pemberani, baik dalam perkataan dan perbuatan. Pasalnya beliau merupakan bagian dari masyarakat biasa dan sederhana, namun langkahnya dalam dunia pergerakan khususnya pendidikan telah lintas Nasional hingga Dunia, dan sayapun tertegun.

Kedua beliau adalah insan yang berproses, seperti yang disampaikan oleh perwakilan keluarga, bahwa beliau menapaki dunia pergerakan sedari pelajar, baik jalur Formal maupun nonformal. Sehingga beliau secara jenjang pendidikan telah paripurna dan dalam perkaderannya pun sampai pada titik paripurna jua. Poin ini menjadi sangat penting bagi kami kami yang muda, antara pendidikan dan pergerakan harus sebanding lurus.

Ketiga dan yang terakhir adalah konsistensi. Istiqomah pada jalannya (mustaqim), sehingga menempatkan beliau secara khusus (expert) di bidang Pendidikan sebagai basis dakwahnya.

Itulah Ibrah yang bisa saya dapatkan, dan tentu ini adalah bagian terkecil dari apa yang telah beliau lakukan selama ini, semoga setelah sepeninggalan beliau, para tokoh tokoh yang turut membersamai perjuangan beliau mampu melanjutkan dan kami yang muda mampu menyempurnakan kelak jalan dakwah (pendidikan) yang beliau rintis.

Selamat jalan Sang Mentor (Ayahanda Dr. H. Achmad) Badawi) insya Allah menjadi insan Syahid di jalan-Nya.

30 Ramadhan 1440 H

Donny Irawan Hasibuan

1 COMMENT

  1. Coba wujudkan hadirnya biografi beliau oleh para kader AMM. Nara sumbernya perlu diambil secara komprehensif. Sy kira ini momentum utk memulai merajut mozaik guna membangun khazanah sejarah muhammadiyah sbg legacy khususnya di kota Tangerang. Sesungguhnya ini bagian dr upaya mendorong budaya literasi bagi generasi yg akan datang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.