Home Kultum Memilih Pemimpin Terbaik Bagian dari Taqwa

Memilih Pemimpin Terbaik Bagian dari Taqwa

63
0

Kultum Dzuhur disampiakan oleh Ustadz H. Wahyul Furqon,MH

Tema : Memilih Pemimpin Terbaik Bagian dari Taqwa

 

Al-Isra’ · Ayat 36

 

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌۗ اِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا ۝٣٦

Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kauketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.

 

Jamaáh Sholat Dzuhur yang berbahagia,

Kata “takwa” sangat sering kita dengar dalam ceramah-ceramah agama, sebagaimana kalimat ini mudah dan ringan diucapkan di lisan kita. Akan tetapi, sudahkah hakikat kalimat ini terwujud dalam diri kita secara nyata? Sudahkah misalnya ciri-ciri orang yang bertakwa yang disebutkan dalam ayat berikut ini terealisasi dalam diri kita?

 

Al-Baqarah · Ayat 2

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَۛ فِيْهِۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ ۝٢

Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,

 

Taqwa ( تقــوى ) berasal dari kata  ( وقئ – يــقئ ) yang berarti melindungi atau menghindari. Melindungi atau menghindari diri kita dari hal-hal yang dimurkai Alloh SWT.

 

Menurut istilah makna taqwa adalah

 

إمتثال الأوامرالله واجتنب النواهه

 

Artinya : “upaya sepenuh hati untuk menjalankan semua apa yang menjadi perintah Alloh dan menjauhi dari semua apa yang menjadi laranganNya”

 

Hal ini senada dengan peristiwa yang pernah terjadi pada masa sahabat Rasul, ketika Sayyidina Umar RA. Bertanya kepada sahabat nabi yaitu Ka’ab RA. Tentang apa makna “taqwa” :

 

“Apa yang engkau lakukan ketika berjalan di tempat yang penuh duri?” tanya Ka’ab RA.

 

Sayyidina Umar RA. Menjawabnya, “aku perhatikan tempat-tempat dimana kakiku melangkah dan aku akan akan berhati-hati jangan sampai aku menginjak-injak duri tersebut”.

 

Taqwa yang ada di dalam dada itulah yang akan membuahkan berbagai aktivitas-aktivitas seseorang dalam bentuk menjalankan semua perintah Alloh dan menjauhi semua larangan-laranganNya.

 

Jadi pada kesimpulannya makna taqwa adalah yang pertama menghindari diri dari sifat kufur kepada Allah SWT, yang kedua, Berupaya melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, yang ketiga, menhindarkan diri dari pikiran, sikap dan perbuatan yang dapat menjauhkan diri kepada Allah SWT.

 

Inti dari  dari taqwa adalah seseorang yang ingin selalu mendapatkan ridho Allah SWT dalam segala aktivitas dan terhindar dari Azab. Dan marilah kita taqwa dengan ikhlas,beanar dan istiqomah, jangan ada taqwa yang berpura-pura sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al Baqoroh  Ayat 8

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ

Artinya: Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian,” pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.

 

Jangan pula mengaku beriman dan bertaqwa sebelum menerima dan lulus dari ujian, sebagaimana firman Allah SWT,dalam Qurán Surat Al-‘Ankabut Ayat 2

أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

 

Artinya: Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?

 

Taqwa bukan hanya dibibir saja tidak hanya tataran narasi tapi implikasi harus berdampak.misalnya dalam pemilihan kepala daerah sesat lagi kita harus terapkan taqwa dengan cara memilih pemimpin yang terbaik dalam islam. Maka wajib bagi kita memilih pemimpin yang berkualitas.

 

Bagi kita, memilih pemimpin itu bagian penting dari ajaran Islam. Jika ingin negara kita ini maju, berdaulat, adil, dan makmur.

 

Maka wajib bagi kita memilih pemimpin yang berkualitas, yaitu, pertama: memiliki integritas (artinya bermoral dan beretika), dan, kedua, memiliki kapabilitas (mempunyai kemampuan dan kompetensi).

 

 

 

 

 

Bertaqwalah dimanapun kau berada, Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahu’anhu, ia berkata: ‘Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

 

اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن

 

Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik‘” (HR. Ahmad 21354, Tirmidzi 1987, ia berkata: ‘hadits ini hasan shahih’)

 

Semoga bermanfaat

Nashrun min Allah wa Fathun Qoriib

Wabasyiril Mu’minin

Wassalamuálaikum Wr. Wb.

 

 

 

Sumber: https://muslim.or.id/11102-bertaqwalah-dimanapun-kau-berada.html

Copyright © 2024 muslim.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.