Home Kultum 80 % Orang Kesurupan Bukan dari Jin dan Syaithon (Dalam ilmu Hipnoterapi)

80 % Orang Kesurupan Bukan dari Jin dan Syaithon (Dalam ilmu Hipnoterapi)

181
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz H. Muklis Abdillah Sumanan,SE

 

Tema : 80 % Orang Kesurupan Bukan dari Jin dan Syaithon (Dalam ilmu Hipnoterapi)

 

Surat Al-Baqarah Ayat 275

 

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

 

 

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

 

Jamaáh Sholat Dzuhur yang dirohmati Allah SWT

Jarang sekali kita mendengar seseorang atu sekelompok orang di luar negeri kesurupan masal, karena mereka melihat dengan cara pandang medis yakni mereka yang kesurupan adalah orang yang sedang sakit dan dalah satunya diatasi dengan ilmu Psikologi Hipnoterapi.

 

Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan dan perilaku.

 

Menurut pandangan Psikolog, kesurupan adalah kondisi hilanganya kesadaran sehingga tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol diri yang disebabkan oleh permasalahan psikologis,  adanya tekanan emosi atau pikiran yang tidak bisa dikeluarkan di alam bawah sadar, alam alam bawah sadar itu sebenarnya 88% sedangkan kesadaran itu hanya 12%, sehingga akan terjadi kecenderungan emosi atau pikiran tersebut terpendam di alam bawah sadar dan mengakibatkan tekanan (stres) dalam diri.

 

Apabila ada faktor pemicunya maka akan dilampiaskan dalam bentuk luapan emosi yang tidak terkontrol. Faktor pemicunya seperti: adanya konflik-konflik yang ada dalam dirinya belum terselesaikan, penyelesaian masalah (coping) emosi, coping stresnya buruk, mengalami stres berat, kecemasan (anxiety) yang tinggi, kepribadian tertutup, lingkungan sosial, perilaku yang ditiru (modelling) dan lain-lain. Sedangkan dalam kajian Islam fenomena kesurupan dapat disebabkan oleh jin yang merasuk ke dalam tubuh dalam kondisi tekanan emosi negatif dan lemahnya iman kepada Allah. Sama halnya dengan Peruqyah, memandang dan meyakini fenomena kesurupan terjadi selain disebabkan oleh jin yang merasuk ke dalam tubuh, akan tetapi Peruqyah percaya bahwa fenomena kesurupan dapat disebabkan oleh permasalahan psikologis.

 

Fenomena Kesurupan jika ditilik dari sudut pandang hipnotis adalah respon yang ditunjukkan oleh seorang subjek dalam kondisi hipnotis akibat lepasnya emosi negatif dari bawah sadar, atau yang dalam bahasa hipnotis disebut Abreaction (Abnormal Reaction) atau reaksi tidak normal.

 

Kesurupan menurut Dr.Dadang Hawari adalah reaksi kejiwaan yang dinamakan reaksi disosiasi. Reaksi yang mengakibatkan hilangnya kemampuan seseorang untuk menyadari realitas di sekitarnya itu, yang disebabkan adanya tekanan fisik maupun mental.

 

Gejala-gejala yang akan tampak beberapa waktu sebelum kesurupan antara lain :

  1. Kepala terasa berat
  2. Badan dan kedua kaki lemas
  3. Penglihatan kabur
  4. Badan terasa ringan, dan ngantuk.

Perubahan ini biasanya masih disadari oleh subjek, tetapi setelah itu ia tiba-tiba tidak mampu mengendalikan dirinya. Melakukan sesuatu di luar kemampuan dan beberapa di antaranya merasakan seperti ada kekuatan di luar yang mengendalikan dirinya.

 

Dalam ilmu hipnotis, kesurupan bukan diartikan sebagai fenomena masuknya roh jahat ke dalam tubuh, namun dimaknai sebagai kacaunya gelombang fikiran manusia, hingga tidak berada pada posisi gelombang yang seharusnya. Terkadang gelombang tersebut lebih pelan daripada normalnya, sehingga korban hanya tidur dan seperti pingsan, terkadang gelombang tersebut lebih cepat daripada biasanya, sehingga korban akan memberontak, banyak gerak, dan lain sebagainya.

 

Jenis-jenis kesurupan Dalam dunia psikiatri, kesurupan dibagi menjadi dua jenis:

  1. Munculnya keyakinan adanya kekuatan lain yang menguasai diri seseorang Gejala ini muncul akibat terbaginya isi pikiran seseorang. Gejala ini merupakan gejala yang dialami juga oleh pasien skizofrenia dan waham.
  2. Metaformosis total Pada jenis yang kedua, orang yang kesurupan meyakini dirinya berubah menjadi orang lain atau menjadi benda tertentu. Dalam dunia psikiatri, gejala ini disebut juga sebagai gangguan disosiasi yang merupakan bagian dari neorosa histerik. Umumnya kesurupan dipicu oleh stres psikologis berat.

 

 

Pertolongan pada penderita kesurupan dengan Hipnoterapi:

  1. Seorang hipnoterapis akan mengeksplorasi pikiran, perasaan, atau ingatan menyakitkan yang dialami pasien tetapi tersembunyi di dalam alam bawah sadarnya dan akan dibuat rileks dan fokus, sehingga terdorong untuk menceritakan ketakutan, rasa sakit, atau trauma yang dialami termasuk kapan pertama kali hal tersebut muncul.
  2. Memberikan sugesti tertentu kepada pasien yang bertujuan untuk merubah perilaku, kebiasaan, hingga persepsi tertentu ketika menghadapi dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
  3. Memberikan Cara menghadapi hal yang ditakutkan, dikhawatirkan, atau dirasakan sehingga rasa tersebut dapat berkurang bahkan hilang. Setelah sugesti masuk, hipnoterapis akan mengembalikan pasien ke alam sadar.

 

Semoga kita dikuatkan Iman dan Islamnya sehingga selalu kuat dalam menghadapi kehidupan dengan Syukur, Sabar dan Ikhlas, Amin

Nashrun min Allah wa Fathun Qoriib

Wabasyiril Mu’minin

Wassalamuálaikum Wr Wb.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.