Home Kultum 3 (Tiga) Waktu yang di Lalui (Pagi, Siang dan Malam).

3 (Tiga) Waktu yang di Lalui (Pagi, Siang dan Malam).

45
0

Kultum Dzuhur Disampaikan Oleh Ustadz Ali Mubin S,MA

Tema : 3 (Tiga) Waktu yang di Lalui (Pagi, Siang dan Malam).

 

Surat al-‘Ashr

وَٱلْعَصْرِ

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

Artinya: 1. Demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

 

Jama’ah Sholat Dzuhur yang berbahagia,

Terdapat 3 (Tiga)  waktu yang dilalui Manusia, dan jika tidak melalui ketiga waktu tersebut maka berarti usia atau umur seseorang tersebut selesai (Wafat).

 

  1. Waktu Pagi

Jikalau kita masih berjumpa dengan waktu ini yakni di pagi hari, maka berarti kita masih diamanahkan umur dan bagi orang yang beriman mereka akan melakukan amal ibadah seraya berkata ” ya Allah SWT apapun takdir yang engkau perbuat saya pasrah dan ridho semoga semuanya menjadi Amal Ibadah ” (Orang Beriman)

 

Berbeda jika orang tersebut tidak beriman, mereka mengatakan ” saya punya akan melakukan ini dan itu ” (Ia tidak mengawalinya dengan do’a dan seolah ia menentukan segalanya)

Orang beriman mengawali Pagi dengan membaca Do’a Bismillahirrohmanirrohim, dan Memasrahkan segalanya kepada Allah SWT dengan Iktiar dan Tawakal.

Waktu yang berkah adalah waktu yang penuh kebaikan. Waktu pagi telah dido’akan khusus oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai waktu yang berkah.

Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

 

 

 

  1. Siang dan Sore Hari

Jika orang beriman menjumpai Waktu sore,  Mereka akan berkata ” ya Allah SWT berkahi usia ini, Berkahi rezeki yang engkau titipkan kepada kami dan semoga kami dapat bertemu diwaktu waktu lain yang diberkahi ” Orang beriman selalu memasrahkan segala urusan kepada Allah SWT.

 

Orang tidak beriman, ia  mengandalkan Potensi akalnya untuk menjadi tujuan dalam hidup dan menganggap segala keberhasilannya yang diraihnya dari usahanya dan melupakan Allah SWT. mereka melupakan Allah SWT, Padahal selama ini yang menggerakkan dan yang menghidupkan serta yang memeberi Rizki Allah SWT.

Allah SWT memberikan Kekuatan, Kehidupan dan Potensi sebagai Modal dan dari Akibat tersebut maka akan memperoleh Hasil.

 

Surat Al-Mulk Ayat 2

ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ

 

Artinya: Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,

 

Surat Al-Baqarah Ayat 286

لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ

Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.

 

Muhammad Abduh Tokoh Reformis Mesir –salah satu penggagas gerakan modernisme Islam. mengatakan bahwa Allah SWT memberikan kekuatan dan dengan Kekuatan tersebut Manusia melakukan perbuatan, segala potensi itu digunakan untuk apa saja,  jika digunakan untuk berbuat baik, maka perbuatan baik pula yang akan ia terima, tetapi sebaliknya jika kejahatan maka kejahatan pula yang akan ia terima.

 

  1. Malam Hari

وَعَنْ حُذَيْفَةَ، وَأَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا: أَنَّ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِراشِهِ، قَالَ: «بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وأَمُوتُ». رَوَاهُ البُخَارِي.

 

Dari Hudzaifah dan Abu Dzarr bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila akan beranjak tidur, beliau mengucapkan, “BISMIKA ALLOHUMMA AHYAA WA AMUUT (dengan nama-Mu Ya Allah, aku hidup dan aku mati)” (HR. Bukhari)

 

Seorang muslim tidaklah mungkin lepas dari butuh pada Allah (Tidak ada yang menjamin orang tidur akan bangun, kecuali atas pertolongan Allah SWT) , ia tidak bisa lepas dari pertolongan Allah walau sekejap mata. Maka seorang muslim butuh akan dzikir ketika akan tidur, ketika bangun tidur, dan untuk urusan lainnya.

 

Ketika Seseorang menemui malam, maka kebanyakan orang akan berpikir melewati malam tersebut dengan dan bertemu dengan pagi hari, berbeda dengan orang yang beriman ia akan berdoa untuk diberikan malam yang diberkahi dan mengisi keheningan malam dengan banyak melaksanakan sholat malam, dan ibadah lainnya. Karena ia tidak mengetahui apakah bisa melewati malam atau tidak. Orang beriman akan mencontoh nabi ia akan tidur lebih awal (ba’da Isya) dan bangun lebih awal untuk melaksanakan Sholat Tahajud.

 

Qiyamullail, bangun di malam hari untuk salat dan melakukan ketaatan merupakan salah satu amal ibadah paling agung dan ketaatan yang yang paling disukai oleh Allah Ta’ala. Qiyamullail merupakan ciri khas orang-orang saleh serta identitas bagi orang-orang yang bertakwa. Allah Ta’ala berfirman memuji mereka yang cinta kepada kehidupan akhirat, lalu bersemangat di malam hari untuk qiyamullail,

 

تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفاً وَطَمَعاً وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ ,

 

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS. As-Sajdah: 16)

 

Rosullullah SAW yang dijamin masuk surga, tetap menjalankan Sholat Tahajud walaupun beliau telah dimaksum (Maksum adalah kata Arab yang berarti “sempurna” atau “tanpa dosa.”) oleh Allah, sebagai bentuk rasa Syukur kepada Allah SWT.

 

Bahwa kita manusia pasti dan sering berbuat kesalahan. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

 

Semua bani Adam sering melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang sering melakukan kesalahan adalah yang sering bertaubat. [HR. Ibnu Majah, at-Tirmidzi dan lain-lain. Hadits ini hasan, menurut syaikh al-Albani rahimahullah]

 

Marilah para jama’ah sekalian, karena kita tidak dimaksum dan bukan keturunan nabi, Marilah perbanyak Istigfar, bertaubat dan Rajin Beribadah dan beramal Sholih, semoga kita semua dapat dipertemukan di Surga. Amin

 

 

 

Semoga diakhirat kita sejahtera dan masuk surga

Semoga bermanfaat, Kurang lebihnya mohon Maaf

Nashrun Min Allah wa Fathun Qoriib

Wabasyiril Mu’minin

Wassalamua’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.