Home Kultum Ibadah Puasa dalam perspektif Kurikulum OBE (Outcome Based Education)

Ibadah Puasa dalam perspektif Kurikulum OBE (Outcome Based Education)

90
0

Kultum Ramadhan disampaikan oleh Ustadz Dr. H. Asep Suhendar,M.Pd

Tema : Ibadah Puasa dalam perspektif Kurikulum OBE (Outcome Based Education)

Shoimin dan Shoimat yang Berbahagia,

Ibadah puasa adalah Kurikulum kehidupan yang didesain oleh Allah SWT untuk menciptakan insan yang bertaqwa.

Surat Al-Baqarah Ayat 183

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Kurikulum dalam arti sempit adalah sejumlah mata pelajaran, Mata Kuliah yang harus ditempuh oleh pelajar dan mahasiswa.

Kaitannya dalam Kurikulum Ibadah yakni Kurikulum puasa sebagai pembelajaran dengan Mata Kuliah Pembelajaran yang harus ditempuh oleh seluruh umat Islam yang sudah memenuhi syarat.

Termasuk didalamnya terdapat Rangkaian Ibadah Lainnya seperti Sholat, Zakat dan Haji sebagai mata pembelajaran, mata kuliah ibadah yang harus ditempuh oleh seluruh umat manusia didunia ini.

Ibadah puasa untuk dapat disebut sebagai mata kuliah,maka harus ada Capaian Pembelajaran Mata Kuliah atau disingkat (CPMK). Apa itu CPMK? Capaian Pembelajaran Mata Kuliah adalah isi dari pembahasan dan yang dibahas pada Mata Kuliah Tersebut dalam hal ini adalah Kurikulum Ibadah Puasa isinya dan capaian seperti Apa ?

Setidaknya kami menguraikan, terdapat 4 CPMK dalam Kurikulum Ibadah Puasa, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Ummat Islam mampu mengendalikan diri,
Setelah melakukan dan menyelesaikan Rangkaian Ibadah puasa dibulan Romadhon, Maka ummat Islam mampu mengendalikan dirinya dengan lebih Disiplin Bekerja, Disiplin Beribadah dan Disiplin dalam segala hal.

2. Ummat Islam memiliki Sifat Sabar,
Pada Capaian Pembelajaran Mata Kuliah di kurikulum Ibadah Shoum yang kedua ini diharapakan ummat Islam mampu mengendalikan Amarahnya dan menjadi lebih sabar dalam segala hal.

3. Ummat Islam memiliki Rasa Empati terhadap Sesama.

Setelah melakukan dan menyelesaikan Rangkaian Kurikulum Ibadah puasa dibulan Romadhon, diharapkan ummat Islam memiliki rasa empati untuk care peduli terhadap sesama yakni merasakan rasa prihatin yang dirasakan orang lain, orang lain sedang tertimpa musibah kelaparan, musibah bencana, melalui puasa ini dibentuk insan penggerak untuk memberantas kemiskinan dan kelaparan mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.

4. Ummat Islam memiliki Kesehatan Prima.

Diharapkan setelah berpuasa tingkat kesehatan manusia menjadi prima, banyak penelitian bahwa dengan puasa proses metabolisme lancar dan Sistem peredaran darah menjadi lebih sehat.

Untuk disebut mata kuliah Kurikulum Desain Allah SWT, maka harus memiliki metode, maka kurikulum ini memiliki Dua metode yakni :
1. Metode menahan lapar dan haus,
2. Metode kedua adalah menahan hawa nafsu

Kurikulum Ibadah Shoum ini setelah memiliki metode, juga harus memiliki Media, Adapun media Kurikulum Ibadah Puasa ini diantaranya adalah:
1. Makan Sahur yakni makan shubuh sebelum terbit fajar, dimana makan sahur adalah tabungan energi dan sebagai keberkahan.

Hadits tentang Makan sahur :
Nabi Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

“Makan sahurlah kalian, karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095)

2. Ta’jil
3. Tadarus Al Qur’an
4. Zakat fitrah sebagai media penyucian Jiwa dari sifat Kikir dan Menyucian dari harta yang kita miliki agar terjaga kebersihannya dari hak orang lain.

Surat At-Taubah Ayat 103

خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Untuk disebut Pembelajaran Mata Kuliah Puasa, Kurikulum Puasa harus mempunyai evaluasi, adapun Evaluasi dari Kurikulum ini adalah:
1. Allah SWT akan memberikan puasa predikat rendah, bagi orang berpuasanya bercanda.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroni No.1084)

2. Predikat Baik dan berkelas, diberikan Allah SWT kepada Orang berpuasanya serius dan nilainya dosa-dosanya diampuni, dan Masuk kedalam Surga Ar Royyan.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits menjalankan puasa, sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam;

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Sesungguh di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat”.(HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152)

Semoga bermanfaat,
Kurang lebihnya mohon maaf,
Nashrun min Allah wa fathun qoriib
Wabasyiril mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.