Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz H. Syamsuri,Lc.,MA
Tema : Boleh Hasad pada Dua Orang (Kaya-Dermawan dan Berilmu – Beramal dengan Ilmunya)
Surat At-Takasur Ayat 8
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
Jama’ah Sholat Dzuhur yang dirahmati Allah SWT
Iri, dengki atau hasad adalah istilah yang hampir sama- berarti menginginkan hilangnya nikmat dari orang lain.
Kata Ibnu Taimiyah, “Hasad adalah sekedar benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat.
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.”
Siapa saja yang berada dalam kondisi menguasai,memiliki harta lalu dimanfaatkan dalam jalan kebaikan dan siapapun yang memiliki ilmu kemudian yang dimanfaatkan atau di ajarkan maka boleh kita iri dan Hasad tersebut itu untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَات
“Berlomba-lombalah dalam kebaikan.”
Keutamaan orang yang kaya dan dermawan kemudian berinfak dari usaha yang halal pada berbagai jalan kebaikan. Contohnya di sini adalah infak untuk pembangunan masjid, madrasah, pencetakan kitab ilmu dan jalan kebaikan lainnya.
Orang yang beriIlmu kemudian bermanfaat yakni ilmu yang diamalkan dan diajarkan pada yang lain.
Nabi memiliki sikap bermurah hati dalam mengulurkan bantuan dan menginfakkan hartanya di jalan Allah SWT.
Maka tak heran para sahabat Nabi pun meniru apa yang dilakukan Rasulullah SAW dalam hal berinfak.
Abdurrahman bin Auf pernah menginfakkan separuh harta miliknya pada zaman Rasulullah SAW, lalu dia menambahinya lagi dengan 40 ribu dinar, lalu ditambah lagi dengan mengerahkan lima ratus ekor kuda dan 500 ekor unta. Mayoritas harta ini diperoleh dari hasil perdagangannya
Utsman bin Affan membeli sebuah sumur milik orang Yahudi di Madinah untuk umat Islam.
Ada juga Kisah Perlombaan Sedekah Umar Bin Khattab dan Abu Bakar
Pada suatu ketika Rasulullah SAW menyuruh kami agar berinfak di jalan Allah.
Ummar bin Khattab mengatakan: “Kebetulan ketika itu ada sedikit harta pada saya, maka saya berkata di dalam hati, ‘Saat ini aku memiliki harta. Jika suatu saat aku dapat melebih Abu Bakar, maka inilah saatnya.’ Aku pun pulang ke rumah dengan gembira. Lalu saya membagi dua seluruh harta yang ada di rumah. Setengahnya untuk keluarga dan setengahnya lagi saya serahkan kepada Rasulullah SAW.”
Rasulullah SAW berkata, “Wahai Umar, adakah yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?” Saya menjawab, “Ada ya Rasulullah.”
Nabi bertanya lagi, “Apa yang kamu tinggalkan?” Saya menjawab, “Saya tinggalkan utnuk mereka setengah dari harta saya.”
Kemudian, datanglah Abu Bakar RA, dengan membawa seluruh hartanya. Rasulullah SAW bertanya kepadanya, “Wahai Abu Bakar, apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?”
Abu Bakar menjawab, “Saya tinggalkan untuk mereka Allah dan Rasul-Nya.”
Melihat hal ini, Umar berkata, “Saya tidak akan pernah dapat mengalahkan Abu Bakar.”
Hadirin sidang sholat Dzuhur yang berbahagia,
Kita semua tidak memiliki potensi yang sama, maka potensi apapun yang dimiliki baik Hartanya, Ilmunya atau tenaganya yang dimiliki, semoga menjadi wasilah bagi kita semua untuk mempunyai bekal Pahala, Ibadah yang memberikan manfaat bagi Agama, Keluarga, Bangsa dan Negara menjadi Insan yang bertaqwa, karena membangun masjid untuk ibadah tanpa tukang bangunan akan sulit terwujud, tidak ada yang dermawan Dinasi maka masjid tidak dan hanya sekedar wacana, maka dari itu siapapun kita, sesungguhnya semuanya punya potensi untuk jadi orang bermanfaat,
Semoga hidup kita membawa keberkahan bagi semua, membawa kebaikan untuk Hasanah di dunia dan di akhirat, Amin
Nashrun min Allah wa fathun qoriib
Wabasyiril mu’minin
Wa’alaikumsalam salam warahmatullahi wa barokatuh