Home Kultum Adab Menyampaikan Nasihat

Adab Menyampaikan Nasihat

198
0

Kultum Dzuhur Disampaikan Oleh Ustadz Irwan,M.Pd.

Tema : Adab Menyampaikan Nasihat

Bapak/Ibu Jama’ah Sholat Dzuhur yang dimuliakan Allah SWT
Islam memandang penting ihwal nasihat-menasihati. Memberi nasihat dapat memantapkan rasa persaudaraan di antara umat Islam. Apalagi, bila nasihat yang disampaikan semata-mata hanya karena Allah SWT. Untaian kata yang muncul pun sebagai wujud kasih sayang seorang Mukmin terhadap saudaranya.
Nasihat adalah mengajak orang lain untuk melaksanakan sesuatu yang mengandung kemaslahatan dan melarang mengerjakan sesuatu yang mengandung kerusakan, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Qur’an Surat Ali ‘Imran Ayat 104
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

seseorang yang akan menasehati hendaknya memiliki ilmu tentang Adab menasihati yakni nasihat haruslah disampaikan sebagai bentuk rasa cinta yang murni kepada orang lain. Tentunya, lewat pesan-pesan yang mengantarkan orang lain menuju kepada kemaslahatan. sebagaimana Firman Allah SWT dalam Qur’an Surat An-Nahl Ayat 125 :

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Dalam sebuah hadis, Nabi SAW bersabda, “Agama adalah ketulusan (nashihah).”
dalam ilmu Filsafat mengajarkan banyak kebijaksanaan dalam hidup. Setiap kata-kata yang dikeluarkan seorang filsuf begitu penuh Arti,makna dan tujuan.
Dalam Islam Perilaku saling menasihati dapat dilakukan ketika gerakan imam salah kemudian makmum mengucapakan Subhanallah ini dilakukan karena terdapat aturan yang berdasar Al Qur’an dan As Sunnah

Syekh al-Mishri mengungkapkan ada beberapa etika dalam memberi nasihat kepada orang lain:

Pertama, niat tulus hanya karena Allah SWT. Pemberi nasihat hanya mengharapkan ridha Allah dan balasan di akhirat. Ia menyampaikan nasihat bukan karena ingin mendapatkan keuntungan duniawi, riya (ingin dipuji orang lain) dan sum’ah (menceritakan kebaikannya kepada orang lain).

Kedua, berdasarkan ilmu. Memberi nasihat dengan ilmu merupakan sebuah keharusan dalam arti menguasai materi yang akan dinasihatkan. Tanpa didasari ilmu, bisa jadi seseorang akan menasihati dengan hal-hal yang munkar dan justru melarang yang makruf (baik).
Ketiga, berhias diri dengan akhlak lemah lembut. Pemberi nasihat wajib memiliki akhlak yang lemah lembut dan santun dalam menyampaikan nasihat. Hal ini diperintahkan Allah SWT kepada Nabi Musa AS dan Harun AS saat berdakwah kepada Firaun. “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Firaun) dengan kata-kata yang lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut” (QS Thaha:44).

Keempat, memilih cara yang tepat. Cara memberi nasihat berbeda-beda sesuai dengan situasi, kondisi dan kepribadian seseorang. Dalam banyak keadaan, manusia justru membutuhkan nasihat melalui keteladanandari seorang figur. Menasihati anak-anak berbeda dengan menasihati orang dewasa.

Kelima, tidak bertujuan mencela atau menyebarkan keburukan. Keenam, nasihat meliputi urusan agama dan dunia. Ketujuh, menasihati secara rahasia. Kedelapan, si pemberi nasihat wajib bersabar bila orang itu tidak bersedia menerima nasihatnya.

Semoga Bermanfaat
Nashrun Minallah wa Fathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.