Home Kultum Berbuat Baik dan bertaubat Sebelum Kematian menjemput.

Berbuat Baik dan bertaubat Sebelum Kematian menjemput.

532
0


Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Ma’ruf Kharisma,MA

Tema : Berbuat Baik dan bertaubat Sebelum Kematian menjemput.

Surat As-Sajdah Ayat 12

وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ


Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh,sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin

Tafsir Surah al-Sajdah Ayat 12-14; Berbuat Baik Sebelum Menyaksikan Keputusan Tuhan di Akhirat

Pada ayat di atas, Allah Swt. memberikan kabar atas keadaan penyesalan orang-orang musyrik di hari kiamat. Saat mereka dibangkitkan dari kubur dan berada di hadapan Tuhan untuk menerima pembalasan dari-Nya, mereka semua menundukan kepala merasa malu, hina dan takut kepada Allah SWT akan hari pembalasan tersebut.

Oleh karenanya mereka meminta untuk dikembalikan ke dunia dan berjanji akan beramal saleh dan meyakini bahwa janji dan bertemu Tuham adalah hal yang hak.Namun Tuhan tidak akan mengabulkan permintaan mereka sebagaimana Ibnu Katsir menyampaikan dalam karyanya Tafsir Ibnu Katsir:

أنه لو أعادهم إلى الدار الدنيا لكانوا كما كانوا فيها كفارا يكذبون آيات الله ويخالفون رسله، كما قال: { وَلَوْ تَرَى إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ. بَلْ بَدَا لَهُمْ مَا كَانُوا يُخْفُونَ مِنْ قَبْلُ وَلَوْ رُدُّوا لَعَادُوا لِمَا نُهُوا عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ وَقَالُوا إِنْ هِيَ إِلا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ } [الأنعام: 27-29]

“Sesungguhnya andaikan mereka kembali ke dunia maka niscaya mereka akan kembali seperti semula, yaitu mengkufuri serta menyimpang terhadap ayat-ayat dan utusan-Nya. Sebagaimana firman-Nya “Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata; Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman. (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi sebenarnya telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikanya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakanya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka. Dan tentu mereka akan mengatakan (pula) “Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja, dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan” (Q.S.al-An’am: _-29).

Allah SWT memanggil Manusia untuk selalu berbuat baik agar selamat dunia dan akhirat diantaranya dengan sebutan ya ayyuhan nas dan ya ayyuhalladzina amanu

(يَا أَيُّهَا النَّاسُ)
Ya ayyuhan nas
Kalimat tersebut adalah panggilan Allah SWT Kepada semua manusia secara komprehensif tanpa membedakan Agama,Suku, bahasa tanpa terkecuali.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟

Ya ayyuhalladzina amanu
Kalimat tersebut adalah sapaan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan dilanjutkan dengan tema-tema yang berkenaan soal kewajiban, larangan, jihad, qital, penghormatan pada kemanusiaan dan lainnya, yang secara umum bertema serius dan mengindikasikan identitas keimanan seorang muslim.


Korelasi semua panggilan Allah SWT baik semua manusia dan manusia yang telah beriman adalah untuk bertaqwa kepada Allah SWT dan mengikuti contoh Rosulallah SAW

Dalam sebuah hadits, Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ

“Sungguh aku diutus menjadi rasul tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak yang saleh (baik).”

perintah Rasulullah saw kepada umatnya. Sabda beliau:
خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani)

Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Di dalam hidup ini, kita tak perlu berupaya untuk menjadi seseorang yang disegani, apalagi ditakuti. Tetapi jadilah seseorang yang berguna bagi siapa pun di sekeliling diri kita.

Seorang Muslim lebih diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain, bagi Agama, Masyarakat bangsa dan negara.

Selain itu, manfaat kita memberikan manfaatkan kepada orang lain, semuanya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Sebagaimana firman Allah:

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ…
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri …” (QS al-Isrâ/ 17: 7), dan sabda Rasulullah saw:

… وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ
“… dan barangsiapa (yang bersedia) membantu keperluan saudaranya, maka Allah (akan senantiasa) membantu keperluannya.” (Hadits Riwayat Bukhari, no. 2442 )

Semoga kita menjadi pribadi yang bermanfaat dan berbuat baik bagi semua
Semoga bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum Wr Wb.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.