Home Kultum 3 ( Tiga ) Amal Investasi Panjang Akhirat

3 ( Tiga ) Amal Investasi Panjang Akhirat

615
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Dr.H. Haerul Sholih,M.Pd.

Tema : 3 ( Tiga ) Amal Investasi Panjang Akhirat

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Ada investasi Jangka panjang seperti Akhirat dan juga ada Investasi Pendek yakni Dunia

Terkadang Investasi didunia Jangankan berharap untuk untung sampai meninggal, belum meninggal Investasinya sudah Habis berbeda dengan Investasi Akhirat insyaallah Mendapatkan Surganya Allah SWT.Amin

3 ( Tiga ) Amal Investasi Panjang Akhirat walaupun seorang itu telah meninggal dunia diantaranya Shodaqoh Jariyah, Ilmu Yang bermanfaat dan Anak yang Sholih yang mendo’akan Orang Tuanya.

1. Shodaqoh Jariyah misalnya Harta yang dimiliki diwakafkan untuk Masjid, Sekolah, Rumah Sakit, atau Fasilitas umum, tekanannya seorang muslim hendaklah memperbanyak amalan sholeh sebelum ia meninggal dunia.

2. Ilmu Yang bermanfaat misalnya seorang Guru atau Dosen mengajar Ilmu kepada peserta didiknya lalu ia mengamalkan bahwa mengestafetkan ilmunya kepada orang lain maka ini adalah Amal yang yang tidak pernah putus dan paling beruntung sesungguhnya menjadi seorang Pengajar atau Guru.

Terkadang sudah tahunan bahkan puluhan tahun menjadi Seorang Guru atau Dosen lupa dengan apa saja yang pernah diajarkan tetapi siswa kadang selalu mengamalkannya nilai kebaikan, ini merupakan investasi Akhirat.

3. Sholeh yang Sholih Yang mendo’akan Kedua Orang Tuanya yang Mu’minin

Kenapa Anaknya yang Sholih tapi Orang Tuanya yang mendapatkan Pahala ?

Karena anak sholeh itu tidak terlahir dengan langsung atau Cepat, Tidak terlahir begitu saja, tetapi hasil dari kerja keras serta Usaha orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu ortunya masih mendapatkan pahala meskipun ortunya sudah meninggal dunia.

Begitu pun dengan anak yang tidak Sholih Garang, bandel,sulit diatur, moralnya tidak baik, maka bisa jadi ada pola pendidikan orang tua yang tidak tepat.

Misalnya dibeberapa surat kabar online ditemukan ada anak karena sering dan intensitas dengan Hp atau Smartphone yang tinggi sehingga matanya menjadi buta maka orang tuanya yang akan disalahkan karena orang tuanya mendiamkan, permisif. Sehingga anak menjadi demikian.

Memang dalam Jangka pendek memberikan Hp atau Smartphone bagi Anak dapat mendiamkannya jika ia menangis, atau tidak mau sekolah atau tidak mau makan tetapi dampaknya besar.

Solusinya adalah jika akan bertindak mendidik anak, berpikir untuk tujuan yang baik dengan masa depannya dan investasi jangka panjang untuk membentuk Anak Islami, Generasi Qur’ani,Robbani, mencetak Anak Sholih dan Sholihah.

Semoga bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.