Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Dr. H. Warsito, M.Pd.
Tema : Langkah Pengendalian untuk mencapai Pribadi yang Bermutu
Surat Ali ‘Imran Ayat 110
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Jamaáh Sholat Dzuhur Masjid Baiturrohman UMT yang dimuliakan Allah SWT
Tahapan Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan oleh perguruan tinggi sudah sesuai dengan SNDIKTI yakni dikenal dengan PPEPP merupakan singkatan dari lima tahapan dalam siklus SPMI, yaitu Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan.
Dari tapahan sebelumnya kita telah membahas Perencanaan atau penetapan, pelaksanaan dan evaluasi, pada kesempatan ini kita akan membahas Pengendalian.
Pengendalian adalah Tahap keempat dari siklus PPEPP yakni pengendalian pelaksanaan standar Dikti. Pada tahap ini, perguruan tinggi harus mengendalikan pelaksanaan standar yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan agar perguruan tinggi dapat memastikan bahwa standar yang telah ditetapkan dapat dijalankan secara konsisten dan terus-menerus dan berkesinambungan,
Kemudian pertanyaannya apa yang perlu dilakukan pengendalian atau mengendalikan apa ?
Jawabannya adalah : Pengendalian untuk menjaga Mutu atau mempertahankan Mutu serta juga upaya meningkatkan Mutu dari Masing-masing Individu dan unit dalam sebuah institusi maka dilakukan pengendalian setelah sebelumnya dievaluasi,
Ketika kita telah melakukan Evaluasi baik dilakukan dari internal maupun ekternal maka tindakan selanjutnya harus dilakukan pengendalian supaya tidak terdapat temuan kesalahan kembali, tidak terulang kembali, Adapun mekanismenya untuk korekai dan pengendalian dengan dilakukan Rapat-rapat unit, atau Sistem Menejemen Tinajuan.
Apa pentingnya melakukan rapat yakni sebagai pengendalian mutu, jika didapat dengan adanya temuan maka ditinjau apakah temuan tersebut melampaui target atau dibawah target. Karena Fungsi dari pengendalian ini sebagai Upaya mempertahankan dan peningkatan Mutu maka Jika Temuan atau hasil dari Pelaksanaan Melampaui target maka diberikan penghargaan atau apresiasi, tetapi sebaliknya jika temuan didapat pelaksanaan dibawah target maka harus ada korensi dan dilakukan Rapat Tinjauan Menejemen.
Misalnya jika target pelaksanaan sholat dzuhur ditargetkan 5 shaf penuh dengan jamaah seluruh unit di UMT kemudian yang terjadi dilapangan kemudian 7 shaf, maka itu artinya peksanaan melampaui target dan dapat dikatakan secara kuantitas sangat baik, tetapi sebaliknya jika jumlah yang ada dibawah dari target maka perlu adanya koreksi, Tindakan koreksi adalah upaya pencegahan, Pentingnya adanya sebuah pengendalian adalah untuk meminimalisir resiko penurunan mutu. Kita berkewajiban pengendalian dan koreksi diri agar program dapat berjalan baik dan lancer sesuai Perencanaan dan bermutu.
Rapat tinjauan menejemen, rapat pimpinan dan rapat unit dilakukan untuk Minimalisir penurunan Mutu, dengan melakukan langkah-lang sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi Permasalahan (Masalahnya apa ) ?
2. Bagaimana Rencana Melakukan TIndakannya ?
3. Siapa Tindakan Pencegahan atau orang yang bertanggung jawab ?
4. Kapan Batas waktu melakukan tindakan tersebut ?
Pengendalian sebagai upaya menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, Allah SWT berfirman dalam Qurán Surat Ali ‘Imran Ayat 110
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Semoga Bermanfaat
Nashrun Min Allah Wa Fathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassala’muálaikum Wr. Wb.