Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Abdul Rohim,M.Pd (KAUI UMT)
Tema : Umur,Ilmu, Harta dan Jasad akan diminta Pertanggungjawaban
Jama’ah sholat Dzuhur yang dirahmati Allah SWT
Kelak di akhirat, anggota badan kita, Umur, Ilmu dan Harta akan memberikan persaksian terhadap apa yang telah kita lakukan di dunia. Allah Ta’ala akan menjadikan anggota badan kita bisa berbicara untuk memberikan persaksian. Ketika itu kita tidak bisa lagi mengelak untuk mempertanggung-jawabkan apa yang telah kita kerjakan.
Allah Ta’ala berfirman,
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka. Dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan” (QS. Yasin: 65)
Dari Abu Barzah Al-Aslami, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ
“Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1) umurnya di manakah ia habiskan, (2) ilmunya di manakah ia amalkan, (3) hartanya bagaimana ia peroleh dan (4) di mana ia infakkan dan (5) mengenai tubuhnya di manakah usangnya.” (HR. Tirmidzi no. 2417, dari Abi Barzah Al Aslami. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Jama’ah sholat Dzuhur yang dirahmati Allah SWT
Tidak akan geser kaki seorang hamba Allah SWT pada hari kiamat, sampai ia ditanya (يُسْأَلَ ) tentang empat hal, kata yusalu yakni diminta pertanggungjawabannya diantaranya :
- Umurnya di manakah ia habiskan, عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ Ketika diamanahkan ummur digunakan untuk apa saja apakah banyak digunakan bermala kebaikan atau sebaliknya, sebagaimana sabda rosulallah SAW ketika ditanya oleh seorang arab badui bahwa orang yang baik adalah orang yang berumur panjang dan banyak beramal sholih.
Rasulullah saw pernah ditanya oleh para sahabat perihal paling baik dan buruknya manusia. Kemudian Nabi menjelaskan bahwa manusia terbaik adalah mereka yang oleh Allah diberikan umur panjang, kemudian digunakan untuk melakukan kebaikan. Sebaliknya, paling buruk manusia adalah mereka yang diberikan umur yang panjang, namun panjangnya umur tersebut digunakan untuk keburukan. Hadits ini sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Rajab dalam karyanya Lathaiful Ma’arif fima li Mawasimil ‘Am minal Wazhaif, nabi bersabda:
وَفِي التِّرْمِذِي عَنْهُ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ سُئِلَ: أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ؟ قَالَ: مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ. قِيْلَ: فَأَيُّ النَّاسِ شَرٌّ؟ قَالَ: مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَ سَاءَ عَمَلُهُ
Merenungi Hakikat Umur Artinya, “Dalam riwayat Imam at-Tirmidzi, dari Rasulullah saw bahwa ia pernah ditanya: siapakah paling baiknya manusia? Nabi menjawab: orang yang dikaruniai umur panjang dan baik (benar) perbuatannya. Ditanyakan lagi: Dan siapakah paling jeleknya manusia? Nabi menjawab: orang yang panjang umurnya dan jelek perbuatannya.” ad Dari hadits ini dapat dipahami, bahwa umur yang panjang tidak hanya menjadi nikmat dari Allah swt, tetapi juga menjadi penentu kebaikan dan keburukan manusia.
Mereka yang dikaruniai umur panjang, kemudian umur tersebut digunakan untuk mengerjakan kebaikan, memperbanyak ibadah, dan terus konsisten dalam ketaataan, maka termasuk dalam golongan paling baiknya manusia. Pasalnya mereka telah dikaruniai umur panjang dan berhasil menggunakannya untuk kebaikan. Begitu juga sebaliknya, orang yang dikaruniai umur panjang oleh Allah namun tidak ada tambahan kebaikan sama sekali dalam hidupnya, justru selalu melakukan keburukan, kemaksiatan, melanggar perintah-perintah Allah, dan tidak pernah menunaikan kewajiban-Nya, maka orang ini termasuk dalam golongan orang-orang yang buruk.
(2) ilmunya di manakah ia amalkan, وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ Setiap orang akan ditanya bahwa ilmu yang didapatkan apakah dimanfaatkan untuk kebaikan atu untuk apa saja, karena akan terdapat seseorang yang pintar tetapi ilmunya tidak bermanfaat, jangankan untuk orang lain untuk dirinya sendiri tidak menyelamatkannya, Na’udzubillah min Dzalik.
Maka dengan itu kita disunnahkan berdo’a untuk mendapatkan Ilmu yang Terus ditambah dengan juga dapat bermanfaat untuk Dunia dan Akhirat, sebagaimana Do’a yang diajarkan Rosulallah SAW dibawah ini :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima.”
(3) Hartanya bagaimana ia peroleh dan bagaimana ia membelanjakannya وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ
Terkait dengan pertanyaan yang ketika ini unik, dimana Umur dan ilmu ditanya hanya satu kali, sedangkan tentang harta memiliki banyak pertanyaan darimana dan digunakan untuk apa saja, ini artinya kita harus berusaha mendapatkan dengan iktiar tebaik tidaknya didapatkan dengan Halalan Thoyyiban tetapi dalam membelanjakan dan menghabiskannya harus dengan cara yang baik yang di Ridhoi oleh Allah SWT.
Karena ada beberapa orang yang bekerja halal tetapi membelanjakan, menghabiskan harta dengan judi online, Na’udzubillah min dzalik, semoga kita diselamatkan oleh Allah SWT dari aktivitas tersebut, dan mendapatkan harta halal dan diinfaqkan di jalan Allah SWT.
(4) tubuhnya digunakan untuk apa saja ? apakah untuk beribadah atau yang lainnya. وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ
Kelak di hari kiamat seseorang akan ditanya tentang tubuhnya, jasadnya, badan yang diamanahkan apakah banyak digunakan utuk kebaikan atau sebaliknya, berbahagialah bagi mereka yang sejak awal mempersiapkan bekal untuk hari kiamat, dengan menabur amal shalih dan berhati-hati dalam kehidupan sehari-hari. Firman Allah SWT di Hari kiamat anggota badan akan berbicara, Allah Ta’ala berfirman,
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka. Dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan” (QS. Yasin: 65)
Semoga hadist ini menjadi pengingat kita, untuk umur yang tersisa agar lebih bermanfaat dan banyak bermaal sholeih, karena baik, ilmu, umur harta dan jasad akan dipertanggungjawabkan,kurang lebihnya mohon maaf.
Nashrun min Allah wa fathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.