Home Kultum Ruh tidak akan kembali Lagi ke dunia ! Apa Lagi Merasuki  Seseorang....

Ruh tidak akan kembali Lagi ke dunia ! Apa Lagi Merasuki  Seseorang. (Kaitannya adalah seperti terjadinya Peristiwa Viral yakni Pembunuhan seorang Gadis di Cirebon )

96
0

Kultum Dzuhur Disampaikan oleh Ustadz Ahmad Syarif,M.Pd.I

Tema : Ruh tidak akan kembali Lagi ke dunia ! Apa Lagi Merasuki  Seseorang. (Kaitannya adalah seperti terjadinya Peristiwa Viral yakni Pembunuhan seorang Mojang di Cirebon )

 

Jama’ah Sholat Dzuhur yang dirahmati Allah SWT

Berikut Ini adalah kisah sebuah peristiwa pembunuhan di Zaman Nabi Musa AS.

Singkatnya, tersebutlah di kalangan Bani Israil seorang kaya raya. Dia mempunyai saudara sepupu yang fakir. Tidak ada ahli waris selain dirinya. Ketika orang kaya tersebut tidak lekas mati, maka saudara sepupu ini membunuhnya agar dia dapat mewarisi hartanya. Satu-satunya ahli warisnya adalah anak saudaranya. Barangkali tidak sabar menunggu untuk mendapatkan warisan, maka sang kemenakan membunuh pamannya.

Lalu dia membawa mayat saudaranya ke desa lain lalu melemparkan di pelataran desa. Kemudian dia berlagak hendak menuntut balas. Dia bersama orang-orang mendatangi Nabi Musa ‘alaihis salam lalu mereka memohon kepada Nabi Musa ‘alaihis salam agar berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala supaya diberi keterangan mengenai pembunuh orang tersebut. peristiwa sapi betina  ini yang kemudian oleh Allah SWT diabadikan menjadi nama surat terpanjang dalam Al-Qur’an yaitu Surat Al-Baqarah.

 

Kemudian Nabi Musa ‘alaihis salam memerintahkan mereka agar menyembelih sapi dengan berkata kepada mereka,

 

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً ۖ قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا ۖ

 

“Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina”. Mereka berkata: “Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?” (QS. Al-Baqarah: 67)

 

Maksudnya, apakah engkau mengejek kami, padahal kami bertanya kepadamu mengenai orang yang terbunuh, dan engkau justru memerintahkan kami agar menyembelih sapi.

 

Lantas Nabi Musa ‘alaihissalam menjawab:

 

أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ

 

“Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-Baqarah: 67)

 

Maksudnya, termasuk orang-orang yang mengejek kaum mukmin.

 

Setelah lembu itu ditemukan dan disembelih, lalu dipotong ekornya, kemudian dipukulkan kepada jasad korban pembunuhan itu. Lelaki yang sudah meninggal itu tiba-tiba bangun dan mengatakan bahwa yang membunuhnya adalah anak saudaranya sendiri. Lalu dia kembali meninggal. Allah SWT berfirman:

 

فَقُلۡنَا ٱضۡرِبُوهُ بِبَعۡضِهَاۚ كَذَٰلِكَ يُحۡيِ ٱللَّهُ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَيُرِيكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ ٧٣

 

“Lalu Kami berfirman: “Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu !” Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti.” (Q.S. Al-Baqarah 2:73)

 

Demikianlah Allah SWT memperlihatkan kekuasaannya menghidupkan orang mati. Ayat ini menjadi salah satu bukti di samping bukti-bukti lain bahwa Allah SWT akan menghidupkan kembali seluruh umat manusia di Akhirat nanti.

 

Kejadian ini pernah ada di masa Nabi Musa Alaihi Salam, ketika ada pembunuhan, kemudian mereka saling menuduh siapa yang membunuh orang ini,” ujar Ustaz Ammi Nur Baits. Ustaz Ammi menuturkan bahwa, saat itu Nabi Musa mendapat Wahyu untuk memberikan solusi dalam pencarian pelaku pembunuhan. “Akhirnya Musa mendapatkan Wahyu dari Allah, sesungguhnya Allah perintahkan mereka untuk menyembelih sapi,” terangnya. Sontak, orang-orang tersebut menganggap Nabi Musa AS telah bercanda terhadap pertanyaan mereka. Baca Juga : Gak perlu lagi gigi palsu! Veneer adalah cara terbaik untuk sekarang ini “Kemudian Musa mengatakan ‘aku berlindung kepada Allah jangan sampai jadi bagian dari orang bodoh’,”

Peristiwa Pembunuhan seorang Gadis di Cirebon

Seperti Sosok Arwah Vina Cirebon yang Merasuki Linda?

Kejadian ini pernah ada di masa Nabi Musa Alaihi Salam, ketika ada pembunuhan, kemudian mereka saling menuduh siapa yang membunuh orang ini,Akhirnya Nabi Musa AS mendapatkan Wahyu dari Allah, sesungguhnya Allah perintahkan mereka untuk menyembelih sapi sehingga jelas dan terbukti siapa Pelakunya, semua kisah ini telah tercatat dalam Al Qur’an seperti diterangkan sebagaimana diatas.

 

Peristiwa Pembunuhan yang terjadi 8 tahun silam diangkat kembali dan diangkat di layar lebar Bioskop.

 

Hikmah yang dapat diambil dari Kisah ini dan Langkah kita sebagai seorang muslim yang baik adalah :

  1. Melihat terdapat kisah pembunuhan dengan mengangkat cerita dari orang kesurupan dengan arwan dari salah seorang korban Pembunuhan tersebut, maka masyarakat ada yang percaya dan juga ada yang tidak. Kemudian tindakan kita seorang muslim harus tidak percaya karena orang yang telah meninggal Tidak akan kembali , karena antara Manusia dan Arwan terdapat batas yang tidak mungkin bersatu yang disebut alam barzah (Alam Pemisah/Dinding Pemisah), ini jelas telah diterangkan dalam AL Qur’an Surat Al Mu’minun ayat 99-100

 

حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ

 

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia),

 

لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

 

 

agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.

 

Melihat ayat diatas bahwa benar dan mutlak Firman Allah SWT adalah hak benar, bahwa orang meninggal tidak akan kembali.

 

Tetapi Kenapa pada kenyataannya ada manusia yang kerasukan/Kesurupan Arwan sehingga dapat membeberkan peristiwa pembunuhan ?

 

Jawabannya adalah bukan Arwan yang memasuki Tubuh seseorang, tetapi Jin, jadi yang memasuki Tubuh seseorang adalah Makhluk dari Golongan Jin.

Jin berbeda dengan manusia, Manusia tidak dapat melihat Jin, sedangkan Jin dapat melihat Manusia dimanapun manusia itu berada, hal ini sebagaimana difirmankan Allah SWT Manusia tidak memiliki kemampuan melihat jin dan sebaliknya jin dapat melihat manusia, karena Allah Azza wa Jalla berfirman:

 

يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا ۗ إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

 

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia (iblis/setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. [al A’raf/7 : 27].

 

Pertanyaanya adalah : jika Ada jin yang melihat dan mampu membeberkan cerita, tindakan kita sebagai orang yang beriman seperti apa ? Apakah kita wajib percaya ?

 

Jawabannya adalah : Mari kita belajar dari Kisah Abu Hurairah yang Menjaga Baitul Mal yang Dicuri Syaiton, dan Ia Mengatakan Benar 1 Kali dan 99 adalah Dusta, jadi para Syaithon ketika berbicara 99 Bohong dan 1 Persen Benar.

 

Kisah Setan yang Mengajarkan Ayat Kursi pada Abu Hurairah

 

Tahukah Jama’ah sekalian, bahwa sahabat mulia Abu Hurairah pernah mendapat pengajaran ilmu dari setan? Dia pernah diajarkan ayat kursi dan diberitahukan manfaatnya oleh setan bahwa dengan membaca ayat kursi sebelum tidur, Allah akan memberikan penjagaan dan setan pun tidak mengganggu hingga pagi hari. Hal ini yang menunjukkan keutamaan ayat kursi.

 

Dalam Shahih Bukhari disebutkan kisah di atas secara lengkap sebagai berikut,

 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ ، وَقُلْتُ وَاللَّهِ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . قَالَ إِنِّى مُحْتَاجٌ ، وَعَلَىَّ عِيَالٌ ، وَلِى حَاجَةٌ شَدِيدَةٌ . قَالَ فَخَلَّيْتُ عَنْهُ فَأَصْبَحْتُ فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « يَا أَبَا هُرَيْرَةَ مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ شَكَا حَاجَةً شَدِيدَةً وَعِيَالاً فَرَحِمْتُهُ ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « أَمَا إِنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ »

 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mewakilkan padaku untuk menjaga zakat Ramadhan (zakat fitrah). Lalu ada seseorang yang datang dan menumpahkan makanan dan mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Demi Allah, aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata, “Aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku pun sangat membutuhkan ini.” Abu Hurairah berkata, “Aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.”

 

فَعَرَفْتُ أَنَّهُ سَيَعُودُ لِقَوْلِ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِنَّهُ سَيَعُودُ . فَرَصَدْتُهُ فَجَاءَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . قَالَ دَعْنِى فَإِنِّى مُحْتَاجٌ ، وَعَلَىَّ عِيَالٌ لاَ أَعُودُ ، فَرَحِمْتُهُ ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « يَا أَبَا هُرَيْرَةَ ، مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ شَكَا حَاجَةً شَدِيدَةً وَعِيَالاً ، فَرَحِمْتُهُ فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « أَمَا إِنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ »

 

Aku pun tahu bahwasanya ia akan kembali sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan. Aku pun mengawasinya, ternyata ia pun datang dan menumpahkan makanan, lalu ia mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata, “Biarkanlah aku, aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku tidak akan kembali setelah itu.” Abu Hurairah berkata, “Aku pun menaruh kasihan padanya, aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya pergi.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.”

 

فَرَصَدْتُهُ الثَّالِثَةَ فَجَاءَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – ، وَهَذَا آخِرُ ثَلاَثِ مَرَّاتٍ أَنَّكَ تَزْعُمُ لاَ تَعُودُ ثُمَّ تَعُودُ . قَالَ دَعْنِى أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا . قُلْتُ مَا هُوَ قَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَعَمَ أَنَّهُ يُعَلِّمُنِى كَلِمَاتٍ ، يَنْفَعُنِى اللَّهُ بِهَا ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « مَا هِىَ » . قُلْتُ قَالَ لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ ، وَكَانُوا أَحْرَصَ شَىْءٍ عَلَى الْخَيْرِ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ » . قَالَ لاَ . قَالَ « ذَاكَ شَيْطَانٌ »

 

Pada hari ketiga, aku terus mengawasinya, ia pun datang dan menumpahkan makanan lalu mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini sudah kali ketiga, engkau katakan tidak akan kembali namun ternyata masih kembali. Ia pun berkata, “Biarkan aku. Aku akan mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat untukmu.” Abu Hurairah bertanya, “Apa itu?” Ia pun menjawab, “Jika engkau hendak tidur di ranjangmu, bacalah ayat kursi ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum …‘ hingga engkau menyelesaikan ayat tersebut. Faedahnya, Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” Abu Hurairah berkata, “Aku pun melepaskan dirinya dan ketika pagi hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya padaku, “Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311).

 

Beberapa faedah dari hadits di atas:

  • Apa yang disampaikan Setan Kali itu Benar, Bahwa membaca Ayat Kursi sbelum tidur itu Benar dan merupakan Sunnah Rosulallah SAW, Tetapi Kebanyakan perkataan Mereka adalah 99 Dusta atau Bohong.
  • Maksud dari bacaan yang diajarkan setan dapat membawa manfaat adalah jika diucapkan, maka setan laki-laki maupun perempuan tidak akan mengganggu atau mendekat sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abu Mutawakkil yang dinukil oleh Ibnu Hajar.
  • Setan itu asalnya pendusta 99 Persen dan 1 persen Benar, Jadi Dominan Bohong dan Dusta.
  • Setan bisa saja mengajarkan sesuatu yang bermanfaat pada orang beriman.
  • Orang yang biasa dusta bisa saja jujur pada satu waktu.
  • Setan bisa berubah wujud jadi manusia sehingga bisa dilihat.
  • Jin bisa mencuri dan mengelabui orang lain.
  • Jin akan menyantap makanan yang tidak disebut nama Allah di dalamnya.
  • Dari mana pun ilmu, dari setan sekali pun boleh diterima. Asalkan diketahui bahwa itu benar atau ada bukti benarnya. Namun jika tidak diketahui bukti benarnya, maka tidak boleh mengambil ilmu dari penjahat atau ahli maksiat.
  • Bisa jadi jin masuk benar dan salah, salahnya lebih dominan

 

Pada Kesimpulannya adalah :

  • Arwah atau Ruh dari orang yang telah meninggal, tidak akan masuk kedalam tubuh orang lain. yang masuk adalah Makhluk dari Golongan Jin.
  • Demikianlah Penjelasan langkah kita yang tepat sebagai seorang muslim yang bertaqwa, sehingga Aqidah kita tidak ternodai dari hal-hal kesyirikan yang disebutdengan TBC (Tahayul. Bid’ah dan Khurofat)

 

Semoga Bermanfaat

Nashrun min Allah wa Fathun Qoriib

Wabasyiril Mu’minin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

 

Sumber :

https://www.tvonenews.com/religi/213119-siapa-sebenarnya-sosok-arwah-vina-cirebon-yang-merasuki-linda-ustaz-ini-beri-pandangannya-pernah-terjadi-di-zaman?page=2

https://rumaysho.com/22718-kisah-al-baqarah-sapi-betina-di-zaman-nabi-musa.html

https://islamdigest.republika.co.id/berita/qbg6e8366/nabi-musa-as-kisah-sapi-betina

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.