Home Kultum Pribadi Pemimpin adalah mampu untuk selalu jujur dalam bertindak dan terbuka dengan...

Pribadi Pemimpin adalah mampu untuk selalu jujur dalam bertindak dan terbuka dengan Identitas dirinya.

312
0


Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Dr. Eko Sudarmanto,MM

Tema : Pribadi pemimpin adalah mampu untuk selalu jujur dalam bertindak dan terbuka dengan Identitas dirinya.

Surat Al-Baqarah Ayat 30

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ


Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

Jama’ah Sholat Dzuhur yang berbahagia

Dalam beberapa bulan ini kita sering melihat beberapa media publik dengan bakal calon pejabat mulai dari calon anggota DPR, DPRD, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sampai kepada calon presiden.

Dari sekian banyak bakal calon mereka seharusnya melakukan wajib lapor harta kekayaan yang dimiliki saat ini kepada lembaga Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sebagai tempat pelaporan transaksi keuangan.

Tujuan dari Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) adalah: menjadi bagian penting upaya mencegah tindak korupsi. Asas transparansi, akuntabilitas, dan kejujuran para penyelenggara negara menjadi kunci agar mereka terhidar dari menikmati harta yang tidak sah saat menjadi pejabat negara.

Melakukan monitoring dari harta kekayaan pejabat Dari sebelum menjabat dan sesudah menjabat harta kekayaan dimilikinya apakah wajar atau tidak,

Sebagai seorang calon dan pejabat sekali pun mereka seharusnya sudah harus melakukan kejujuran, supaya tidak ada prasangka buruk terhadap dirinya, kekayaannya dan Identitasnya, Diawal ketika mencalonkan diri harus sudah dibuat clear, sudah jelas, sudah terverifikasi, dan validasi dengan akuntansi dan kredibilitas yang baik, (LHKPN) sebagai upaya antisipasi dari calon pejabat yang diseleksi baik dan agar menjabatnya pun terus baik,

Jika harta kekayaannya baik tidak perlu takut dan khawatir melaporkannya, termasuk Identitas dan Ijazah yang dilaporkan Asli maka tidak akan jadi masalah dan tidak perlu membuang energi begitu banyak dikemudian hari untuk menutupinya karena diawal sudah jelas dan clear.

Manfaatnya dari Jujur diawal adalah masyarakat tidak menaruh curiga, tidak hasad, dan Su’udzon kepada calon pejabat tersebut.

Rosulallah SAW pernah mencontoh bagaimana sahabat supaya tidak menaruh curiga kepada aktivitas Rosulallah SAW dengan cara menjelaskan kepada mereka sebagai berikut:

Suatu hari dibulan Romadhon Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di masjid, lantas dikunjungi oleh Shafiyyah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Shafiyyah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam hari lalu berbincang-bincang dengan beliau. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengantarkan Shafiyyah pulang ke rumah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kepada Shafiyyah ketika itu, “Jangan engkau terburu-buru, nanti aku akan menemanimu pulang.” Ketika itu rumah Shafiyyah di rumah Usamah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengantarkan Shafiyyah pulang. Ketika itu mereka bertemu dengan dua orang Anshar di jalan. Mereka berdua memandang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (dengan penuh curiga), kemudian mereka melewati Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Shafiyyah, untuk menghilangkan kecurigaan mereka, beliau pun berkata, “Sini, ini adalah istriku Shafiyyah binti Huyay.” Mereka berdua pun mengatakan, “Subhanallah, wahai Rasulullah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ ، وَإِنِّى خَشِيتُ أَنْ يُلْقِىَ فِى أَنْفُسِكُمَا شَيْئًا

“Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia melalui pembuluh darahnya. Aku benar-benar khawatir ada sesuatu prasangka jelek yang ada dalam diri kalian berdua.” (HR. Bukhari, no. 2038 dan Muslim, no. 2175)


Rosulallah SAW telah memberikan teladan bahwa segala aktivitas dan tindakan kita harus clear, Jelas, jujur diawal sampai akhir hayat agar tidak ada rasa curiga dan sebagainya.

Demikian kultum Dzuhur disampaikan, semoga kita dapat menerapkan kejujuran dan menjaga segala Amanah dengan baik dan maksimal

Nashrun min Allah wa fathun qoriib
Wabasyiril mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.