Home Kultum Mengindentifikasi: Detektor Hati yang Tumpul menuju Hati yang Sakinah

Mengindentifikasi: Detektor Hati yang Tumpul menuju Hati yang Sakinah

674
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz H.Syamsuri,MA

Tema : Mengindentifikasi: Detektor Hati yang Tumpul menuju Hati yang Sakinah

Kita patut bersyukur atas semua karunia Allah yang tak terhitung. Baik Karunia potensi Jiwa, Akal maupun Hati sebagai potensi untuk meraih Amal Sholih, terlebih lagi Allah SWT berikan utusan seorang Rosul Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa Risalah Rohmatan lil’alamin.

Nabi Muhammad dan juga rasul lainnya menyampaikan risalah tanpa putus asa. Untuk menyeru ummatnya selalu berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan keburukan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Ma’idah Ayat 2

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa

Al-Birr artinya kebajikan atau berbuat baik. Berbuat baik diusahakan sebanyak mungkin dan sebaik mungkin.

kata ٱلْإِثْمِ, Al Istmi yakni berarti dosa.

Sabda Rasulullah SAW tentang perbuatan baik dan dosa diantaranya :

عَنِ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ الْأَنْصَارِيِّ، قَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عَنِ الْبِرِّ وَالْإِثْمِ فَقَالَ: «الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ، وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ

Dari an-Nawwâs bin Sam’ân Radhiyallahu anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa salam tentang kebaikan dan dosa (keburukan)? Lalu beliau bersabda: Kebaikan adalah bagusnya perangai; sedangkan dosa (keburukan) adalah apa yang mengganjal di dadamu dan engkau pun tidak suka diketahui oleh orang lain. [HR. Muslim]

Kesimpulannya segala perbuatan baik,bagus akan membawa jiwa,hati yang tenang, bersih dan jernih.

Cara mendeteksi Perbuatan Baik (Amal Sholih) diantaranya :
1. Jika dilakukan menenangkan hati
Allah SWT berfirman:
ألا بذكر الله تطمئن القلوب
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram.” (QS. Al Ra’du: 28)

2. Melakukan selalu diiringi dengan niat karena Allah SWT, Ulil Albab selalu ingat kepada Allah SWT baik dalam Berdiri, duduk maupun berbaring.

Surat An-Nisa’ Ayat 103
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.

3. Hati yang Taqwa dan Tunduk pada Allah SWT, orang yang beriman jauh dari perkara subhat apalagi haram.

Rasulullah bersabda, “Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas. Namun di antara keduanya ada perkara syubhat (samar) yang tidak diketahui oleh banyak orang. Maka barang siapa yang menjauhi diri dari yang syubhat berarti telah memelihara agamanya dan kehormatannya. Dan barang siapa yang sampai jatuh (mengerjakan) pada perkara-perkara syubhat, sungguh dia seperti seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di pinggir jurang yang dikhawatirkan akan jatuh ke dalamnya.”

4. Hati yang lembut mengikuti petunjuk Allah SWT

5. Hati yang bergemetar jika disebut Nama Allah SWT dan selalu di bersihkan dengan Istighfar



Detektor Hati yang Tumpul, Hitam, Kotor dan Tak berfungsi adalah
1. Melakukan Maksiat dan Dosa biasa saja
2. Meremehkan kesalahan yang kecil dianggap biasa
3. Gelisah melakukan perbuatannya dan tidak ingin diketahui oleh orang lain
4. Selalu berbangga dengan diri sendiri.
5. Gembira melihat orang lain susah, semakin banyak titik hitam dalam hati maka semakin tumpul detektor hati, semakin lemah akan kebenaran dan semakin larut dalam kesalahan. Beristighfarlah untuk membersihkannya.

Contoh hati detektor tumpul dimana awalnya seorang teman ia berani menegakkan yang Haq/kebenaran tetapi setelah duduk di kursi yang nyaman dan empuk awalnya kecewa dengan Tanda tangan yang subhat lagi haram dari risywah (menyuap), tapi lama kelamaan ia mencari tanda tangan, inilah hati yang terbawa pada ketumpulan sulit mendeteksi kebenaran dan keburukan karena lemahnya iman.


Bagi orang yang beriman jangankan yang haram yang subhat saja dijauhi, tidak dapat dipaksa dengan risywah (suap), tidak mau mendapatkan yang haram lagi subhat, hidupnya kerep,doyan dan akrab, qorieb dengan yang jalan halal thoyyibah.

Semoga bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.