Home Kultum Ilmu ditempat Bersih (Hati) akan selamat, Sebaliknya jika ditempat Kotor maka akan...

Ilmu ditempat Bersih (Hati) akan selamat, Sebaliknya jika ditempat Kotor maka akan Celaka.

408
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Dr. H. Dadang Setiawan,M.Pd.
(Anggota BPH UMT)

Tema : Ilmu ditempat Bersih (Hati) akan selamat, Sebaliknya jika ditempat Kotor maka akan Celaka.

Surat Al-Mujadilah Ayat 11

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ


Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Surat Ali ‘Imran Ayat 9
إِنَّ اللَّهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.

Jama’ah Sholat Dzuhur yang dirahmati Allah SWT

Sholat Dzuhur dengan sistem terbaik yakni dilakukan dengan berjama’ah,

Orang berIman dan berilmu akan ditinggikan derajatnya,Jadilah orang berilmu dengan ilmunya ia akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.

Mendapatkan ilmu tentu tidak mudah, perlu perjuangan, kesabaran dan pengorbanan.

Orang menuntut ilmu menghadapi pelbagai kendala, namun dengan kesabaran dan keteguhan, keulatan dapat dibuktikan telah banyak orang yang berhasil dan sukses dengan Iman dan ilmu pengetahuan yang didapat.

Kata Syaikh Sholih Al-‘Ushoimi hafizhahullah :

“Bersihkan wadah ilmu, yaitu hati. Karena sesuai kadar sucinya hati, sebesar itupula kadar ilmu yang akan masuk kepadanya. Jika semakin bertambah sucinya hati, maka akan semakin bertambah penerimaannya terhadap ilmu.

Siapa yang ingin meraih ilmu, maka perindahlah batinnya, sucikanlah hatinya dari segala najis.” (Lihat : Khulashoh Ta’dhimil ilmi, hal 9)

Beliau mengutip ungkapan yang sangat indah:

فالعلم جوهر لطيف لا يصلح الا للقلب النظيف

“Ilmu adalah permata mulia. Tidak akan cocok bertempat kecuali di hati yang bersih.”

Maka tolak ukur ilmu sebenarnya bukan kecerdasan, bukan cepat lambatnya menghafal, bukan banyak sedikitnya hafalan. Bukan itu tolak ukur ilmu. Tapi ilmu diukur dari keindahan hati. Sudahkah hatinya terhiasi oleh cinta dan penghormatan kepada Allah dan Rasul-Nya?

Sudahkah hatinya terwarnai oleh takut kepada murka dan siksa Allah? Sudahkah ilmu yang dia peroleh menjadikan hatinya ikhlas dalam setiap langkah ibadahnya? Karena kalau kita resapi firman Allah dan petuah-petuah para wali Allah, seperti para sahabat, maka kita akan tahu bahwa sebenarnya ilmu ini adalah amalan hati.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّـهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Sesunggunya hamba Allah yang paling takut kepadanya adalah ulama (orang-orang berilmu)” (QS. Fatir: 28).

Cara Membersihkan Hati
Syaikh Sholih Al-‘Ushoimi menerangkan, “Kebersihan hati kembali kepada dua hal:

Sucinya hati dari najis syubhat.
Sucinya hati dari najis syahwat.”




Seorang ulama berkata ilmu di dapat dari tempat yang bersih, diri kita harus dalam kondisi bersih, sehat baik, ilmu seperti menuangkan air ditempatkan bersih akan sehat, sebaliknya di tempat kotor bukan lagi obat tapi penyakit.

Ilmu jika di tempatkan didiri seseorang yang baik akan bermanfaat, sebaliknya jika didiri orang yang jahat maka akan bahaya.

Mari kita sama-sama menambah pengetahuan baik untuk kesuksesan hidup di dunia dan Ukhrowi sebagai bekal untuk kehidupan abadi di Surga-Nya Allah SWT. Dengan Mensucikan membersikan dari apa yang ada pada diri kita,

Semoga bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum Wr Wb


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.