Ust, di beberapa tempat kadang WC tidak ada air, tapi adanya tisu. Boleh g membersihkan air kencing atau berak dengan tisu?
Ust. Wahyudi Abdurrahim, Lc:
Boleh membersihkan najis baik yang keluar dari dubur maupun qubul dengan tisu dan dianggap suci. Dalilnya sebagai berikut:
Sabda Rasulullah saw:
إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ مِثْلُ الْوَالِدِ فَإِذَا ذَهَبَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْغَائِطِ فَلاَ يَسْتَقْبِلِ الْقِبْلَةَ وَلاَ يَسْتَدْبِرْهَا لِغَائِطٍ وَلاَ بَوْلٍ وَلْيَسْتَنْجِ بِثَلاَثَةِ أَحْجَارٍ .وَنَهَى عَنِ الرَّوْثِ وَالرِّمَّةِ وَأَنْ يَسْتَنْجِىَ الرَّجُلُ بِيَمِيْنِهِ.(
Artinya: “Sesungguhnya diriku sebagaimana orangtua bagi kamu sekalian. Apabila salah satu kamu sekalian buang air, maka janganlah ia menghadap atau emembelakangi kiblat, dan lakukanlah Istinjâ’ engan tiga usapan batu.” Baginada Nabi melarang Istinjâ’ dengan kotoran hewan dan berIstinjâ’ dengan tangan kanan.”(HR. Al-Baihaqy)
Juga sabda Rasulullah saw:
اِذَا ذَهَبَ اَحَدُكُمْ اِلَى الْغاَئِطِ فَلْيَذْهَبْ مَعَهُ بِثَلَثَةِ اَجْحَارٍ يَسْتَطِيْبُ بِهِنَّ، فَاِنَّهَا تُجْزِئُ عَنْهُ.
Artinya: “Apabila seorang dari kamu sekalian pergi membuang hajat, maka hendaklah membawa serta tiga butir batu untuk beristinja’. Sesungguhnya tiga batu itu akan mencukupinya.” (HR. Abu Daud)
Juga sbda Rasulullah saw:
لاَ يَسْتَنْجِى اَحَدُكُمْ بِدُوْنِ ثَلاَثَةِ اَجْحَارٍ
Artinya: “Janganlah seorang dari kamu sekalian beristinja’ dengan kurang dari tiga butir batu.” (HR. Muslim).
Hadis di atas, menerangkan mengenai bolehnya bersuci dengan batu. prinsipnya adalah bahwa batu dapat menjajdi sarana untuk bersuci. sarana ini dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Tisu bisa dijadikan sarana lain untuk bersuci, seperti halnya batu. Dengan demikian, maka membersihkan najis dengan tisu hukumnya boleh. Wallahu a’lam