Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Hengki Nurhuda,M.Pd.
Tema : Green Ekonomi, Green Society untuk Hidup yang lebih Baik
Q.S Ar-Rum · Ayat 41
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ ٤١
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Jama’ah Sholat Dzuhur yang Berbahagia,
Beberapa waktu yang lalu Universitas muhammadiyah melalui Lembaga Pemberdayaan Pengamdian Masyarakat telah mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), sebagai salah satu wujud peran serta mahasiswa untuk berkontribusi dengan lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Salah satu isu di desa yang menuju berkelanjutan adalah perlunya mewujudkan masyarakat yang harus memperhatikan lingkungan dan mencapai kehidupan bersih dan sehat melalui gerakan Green Society dan Green economy.
Green Economy
Green Economy adalah konsep ekonomi bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan keadilan ditujukan kepada masyarakat, lingkungan dan sumber daya alam.
Green economy diartikan sebagai sistem ekonomi yang fokus mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan, serta meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini melibatkan berbagai aspek, termasuk investasi dalam energi terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan pertanian berkelanjutan. Tujuan utamanya, untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang dengan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Green Society
Konsep green society yang merujuk pada mewujudkan perilaku masyarakat yang lebih ramah lingkungan dalam kehidupan sehari- hari. Mengubah perilaku dalam keseharian, dan menjadi lebih ramah lingkungan, menjadi langkah sederhana untuk menjadi bagian green society. Kita perlu memulai sikap peduli dari diri sendiri, kemudian mempengaruhi atau mengajak orang lain untuk bersama memperkuat masyarakat peduli bumi. Mengembalikan bumi lebih cantik lagi. Caranya bisa dengan perilaku sederhana di rumah. Matikan listrik di siang hari, hemat air dan energi, menghijaukan rumah dengan menanam pohon, mengurangi polusi, bahkan bisa setingkat lebih maju: kurangi pemakaian kendaraan dengan bersepeda atau menggunakan kendaraan bersama.
Janganlah Manusia membuat Kerusakan dimuka Bumi ini
Manusia yang lalai sehingga melakukan kerusakan di bumi ini, dikarenakan tidak memahami hakekat semua kejadian tersebut, karena mereka tidak memiliki keyakinan yang kokoh terhadap perkara-perkara yang gaib (tidak nampak) dan lupa pada kehidupan abadi di akhirat nanti.
Allah Ta’ala berfirman:
{يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ}
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (nampak) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai” (QS ar-Ruum:7).
Sebagai contoh nyata dalam hal ini, memahami arti “kerusakan di muka bumi” yang sebenarnya. Sementara ini, banyak orang, tidak terkecuali kaum muslimin, yang mengartikan “kerusakan di muka bumi” hanya sebatas pada hal-hal yang nampak, seperti bencana alam, kebakaran, pengrusakan hutan, tersebarnya penyakit menular dan lain sebagainya.
Mereka melupakan kerusakan-kerusakan yang tidak kasat mata, padahal ini adalah kerusakan yang paling besar dan fatal akibatnya, bahkan kerusakan inilah yang menjadi sebab terjadinya kerusakan-kerusakan “lahir” di atas.
Arti “kerusakan di muka bumi” yang sebenarnya
Allah Ta’ala berfirman,
{ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ}
“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat)[1] manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS Ar Ruum:41).
Dalam ayat yang mulia ini Allah Ta’ala menyatakan bahwa semua kerusakan yang terjadi di muka bumi, dalam berbagai bentuknya, penyebab utamanya adalah perbuatan buruk dan maksiat yang dilakukan manusia. Maka ini menunjukkan bahwa perbuatan maksiat adalah inti “kerusakan” yang sebenarnya dan merupakan sumber utama kerusakan-kerusakan yang tampak di muka bumi.
Jagalah Kebersihan Lingkungan
Manfaat menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman, itulah salah satu hadits yang harus dijadikan pedoman oleh umat islam, dimana jika ingin beriman dia juga harus memelihara kebersihan. Lingkungan yang bersih adalah dambaan semua warga. Dengan bersih, mereka dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan aman dan nyaman. Lingkungan yang bersih akan membuat kita hidup aman, nyaman, dan tetram.
Semoga bermanfaat
Nashrun min Allah wa Fathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wasssalamu’alaikum Wr. Wb.
Sumber :
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Menjadi Bagian Green Society”, Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2010/04/26/15501338/~Etalase~Info%20Kegiatan.
https://muslim.or.id/2757-jangan-berbuat-kerusakan-di-muka-bumi.html