Kultum Ramadhan Dzuhur disampaikan Direktur LPK AIKA UMT Bapak. Ustadz Zulpiqor,MA
Tema : Bulan Romadhon seperti Menempa Emas, Kepompong dan Madrasah Allah SWT
Surat Al-Baqarah Ayat 183
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa
Jama’ah Sholat Dzuhur yang dirahmati Allah SWT
Alhamdulillah hari ini kita telah menjalani ibadah Shoum Romadhon dihari yang ke 14, dibulan ini kita ditempa, dididik, dibina selama satu bulan penuh untuk menjadi manusia yang berkualitas, sholih dan bertaqwa.
Dibulan Romadhon ini, Allah SWT panggil semua orang beriman baik imannya tipis maupun tebal semuanya dipanggil untuk menjalankan ibadah Ramadhan, dan diperjalanan nanti akan ada orang-orang yang tereliminasi tidak lagi sholat Tarawih, tidak tadarus Al Qur’an bahkan tidak berpuasa, hanya orang – orang yang beriman terpilih, hasil seleksi yang terus meningkatkan ibadahnya dibulan Romadhon,
sedangkan sebagian orang yang imannya semakin melemah, mereka meninggalkan masjid sehingga shaf masjid semakin maju, mereka sudah berpindah memakirkan motornya, awal dimasjid sudah parkir di Pasar Swalayan di Mall bahkan dipasar malam, mereka memadati jalan raya diwaktu-waktu orang lainglain sedang beribadah.
Mari kita mengintrospeksi diri, apakah kita termasuk dari golongan orang-orang yang imannya lemah ?
Semoga kita tidak termasuk orang yang imannya tipis,lemah, akan tetapi kita mudah-mudahan orang yang terpilih, orang Sholih, orang yang kualitas ibadahnya baik mengikuti perintah Allah SWT dan contoh Rosulallah SAW, sehingga kita meraih predikat orang yang bertaqwa.Amin
Berbicara mengenai capaian orang bertaqwa dibulan Romadhon ini, apakah sebelumnya kita tidak bertaqwa ?
Jawabannya: tentu kita bertaqwa, tetapi ketaqwaan harus terus dicas, harus terus ditingkatkan dan terus di jalani agar kita dalam hidup meraih keselamatan hidup di dunia dan di akhirat.
Secara etimologis, Ramadhan artinya bulan pembakaran. Sebagaimana karat,tanah dan benda yang menempel dalam proses menempa emas harus dipisahkan sehingga menghasilkan logam mulia baik itu 24 karat, 22 atau 18 karat, maka dengan berpuasa Ramadhan diharapkan berbagai dosa dan sifat-sifat buruk yang melekat pada diri seorang muslim akan rontok, menjadi bersih dan kembali ke posisi awal sebagai hamba Allah SWT yang fitri Suci dari Dosa.
Romadhon bulan proses pembakaran dosa, menurut para ulama Saking banyak dosa-dosa yang dibakar, sehingga bagi yang meningkatkan amal ibadah dibulan Romadhon limpahan ganjaran bagi mereka, seperti hujan deras.
Ibadah puasa yang kita laksanakan hendaknya seperti proses yang dialami ulat untuk menjadi kupu-kupu,sebuah proses metaformosis dari binatang yang bernama ulat. Sebelum menjadi Kupu-Kupu, Ulat adalah binatang yang mungkin sangat menggelikan atau bahkan ada yang merasa takut, suka merusak tanaman, memakan dedaunan semaunya,
Semua sifat buruk dari ulat berubah ketika ia menjalani “Puasa”.
Setelah selesai menjalani “Puasanya” maka berubahlah Ulat tersebut menjadi Kupu-Kupu,jadilah ia mahluk yang Indah dipandang mata, hinggap di dahan dan hampir tidak pernah ada dahan yang patah karena di hinggapi oleh Kupu-Kupu.
Ibadah puasa ramadhan adalah madrasah, Allah SWT, menyiapkan Ramadhan sebagai ‘sekolah’ bagi kaum beriman untuk belajar, menuntut ilmu dan mengisi ulang (recharge) keimanan sebagai media membangun karakter dan peningkatan ketakwaan, manusia ditempa, dipompa,di bina untuk diakhir romadhon menghasilkan manusia dengan pribadi yang unggul, meningkatkan Keilmuannya, mampu memotivasi diri untuk terus meningkatkan amal ibadah dan menjadi orang yang Muttaqin.
Semoga bermanfaat, kurang lebih mohon maaf,
Nashrun min Allah wa fathun qoriib
Wabasyiril mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh