Kultum Dzuhur disampaikan oleh Dr. Lukmanul Hakim,M.Pd.I
Tema : Beragama harus dengan Ilmu
Surat At-Taubah Ayat 122
۞ وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya
Dari Ibnu ‘Abbas r.a. berkata Rasulullah saw bersabda, “Di dalam agama itu tidak ada pemahaman berdasarkan akal pikiran, sesungguhnya agama itu dari Tuhan, perintah-Nya dan larangan-Nya.” (HR. Ath Thabarani) Ibnul Mubarak berkata: ”Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan ap 88a saja yang diinginkannya.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 No. 32 )
Allah SWT menciptakan manusia tidak mengetahui apapun dan tidak berdaya melakukan apapun.
Surat An-Nahl Ayat 78
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Ketika manusia dilahirkan tidak mengetahui apapun dan tidak bisa apapun. Bahkan untuk Nama saja yang memberikan orang tua, tidak ada bayi yang sebelumnya lahir request nama kepada orang tua melainkan diberi oleh ayah dan ibunya, dan manusia diciptakan tidak berdaya apapun, karena itu tidak ada bayi baru lahir naik motor atau berlari melainkan harus di asuh dan dirawat.
Yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah Fuad, manusia diberikan potensi Akal, Rasio, Hati, pendengaran dan penglihatan untuk menangkap ilmu, memberikan Keputusan dan mengenal Allah SWT.
Dengan pendengaran dan penglihatan kita dapat menangkap ilmu psikis atau fisik.Atau dengan penglihatan cara lain misalnya dengan Al Afidah perangkat hati untuk memilah dan memilih yang baik yang diridhoi Allah SWT.
Fuad,hati atau akal, kemudian memutuskan
Surat Asy-Syams Ayat 8
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
Allah SWT memberi potensi keburukan dan Tertaqwaan. Tetapi Perangkat ini, tidak cukup, untuk mengetahui akan kebesaran Allah SWT maka akan akan sempurna dengan kompas kehidupan yakni berpedoman pada Al Qur’an dan Sunnah.
Dalam beragama tidak sukup dengan pendengaran, penglihatan dan Hati saja tetapi harus memahami akan ayat-ayat Allah SWT.
Surat At-Taubah Ayat 122
۞ وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya
Tidak semua orang harus berjihad, tetapi harus ada yang mendalami Agama agar tidak tersesat, seperti seorang perempuan yang datang keistana membawa senjata api, ini terjadi karena pemahaman agama yang keliru.maka beragama memerlukan sanad dan guru yang profesional di bidangnya.
Agama Islam adalah agama Ilmiah tidak dapat ditafsirkan sesuai kehendak kita, maka kita memerlukan bimbingan seorang Guru,Ulama sebagai pewaris para Nabi. Untuk dapat beristirahat hukum,
jika ada permasalahan pada Kesalahan dokter dalam memberikan resep akan berdampak pada Fisik saja, tetapi akan berbeda jika ada orang yang salam beragama maka akan rusak jiwa dan raganya.
Maka pada kesempatan ini kami mengajak pada diri pribadi khususnya dan para jama’ah umumnya, mari kita beragama dengan berilmu yang benar dan jaga diri dan keluarga dari api neraka.
Surat At-Tahrim Ayat 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan
Abdullah bin Mubarak rahimahumullah di kitab Shahih Muslim berkata:
الإسنادُ مِنَ الدِّينِ، ولولا الإسناد لَقالَ مَن شاءَ ما شاء
Sanad adalah bagian dari agama. Kalau bukan karena sanad, pasti siapa pun bisa berkata dengan apa yang dia kehendaki.
Semoga bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh