Home Kultum Banyak Memberi bukan Banyak Menerima

Banyak Memberi bukan Banyak Menerima

492
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Abd. Rohim,M.Pd.

Tema : Banyak Memberi bukan Banyak Menerima

Q.S Al Ma’un 107:1
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ
Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ
dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
Maka celakalah orang yang salat,
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ
yang berbuat ria,
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ
dan enggan (memberikan) bantuan.


عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ، وَخَيْرُ الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ

Dari Hakîm bin Hizâm Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu. Dan sebaik-sebaik sedekah adalah yang dikeluarkan dari orang yang tidak membutuhkannya. Barangsiapa menjaga kehormatan dirinya maka Allâh akan menjaganya dan barangsiapa yang merasa cukup maka Allâh akan memberikan kecukupan kepadanya.”


Agama kita agama Islam telah mengajarkan kepada ummatnya untuk Banyak memberi bukan banyak menerima, karena orang yang memberi lebih dicintai oleh Allah SWT sebagai orang yang kuat, dibandingkan orang yang menerima dikategorikan sebagai hamba mustadh’afin atau hamba yang lemah.


Rosul kita Telah mengajarkan ummatnya untuk semangat berbagi kepada orang yang berhak menerima, dalam Firman Allah SWT Q.S At Taubah ayat ke 60 dijelaskan ada 8(delapan) golongan/asnaf yang berhak menerima, diantaranya: Fakir dan miskin,

Surat At-Taubah Ayat 60

۞ إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ


Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Banyak Kecendrungan fitrah manusia bukan memberi malah ingin diberi atau menerima,dalam Qur’an Surat At Taubah ayat 60 tersebut ada kategori orang yang berhak diberi mulai dari Fakir,Miskin, Amil, Mu’alaf,Hamba Sahaya,Orang berhutang,Ibnu Sabil dan Fisabilillah. Kalau masih ada orang yang mental diberi berarti mereka masuk golongan 8 asnaf dalam ayat tersebut.

Banyak Orang kaya maupun orang miskin kecenderungannya ingin diberi, tangannya dibawah, misalnya meminta proyek, meminta jabatan, meminta kursi, meminta ini dan itu kepada sesama manusia, dan sebagainya, orang seperti ini tergolong sebagai kaum mustadh’afin (Kaum lemah, mental kurang, dan Masuk pada Fakir Miskin)

Kecendrungannya manusia senang diberi,Padahal dalam Qur’an surat Al Ma’un seorang mukmin harus senang memberi, melaksanakan nilai kemanusiaan, tidak riya’ dan gemar bershodaqoh.

Banyak orang yang bermental miskin ingin mendapatkan BLT dan mengantri di POM bensin dengan kendaraan mewah antri untuk dapat BBM bersubsidi padahal itu hak orang yang lemah ekonomi yakni golongan fakir dan miskin.


Mari kita munculkan semangat menegakkan Sunnah Rasulullah SAW yakni Tangan diatas untuk memberi dan dermawan lebih dicintai oleh Allah SWT dibandingkan tangan dibawah.

Semangat memberi harus ditingkatkan dan para korban bencana sangat memerlukan uluran tangan kita, mari kita gerakan semangat gotong royong membantu orang terkena Musibah, bantu membantu, saling asah, saling asuh dan saling asih, menuju kehidupan yang maju dan sejahtera.

Semoga kita tidak termasuk orang yang mendustakan agama jadilah orang yang selalu memberi, dan tergolong orang yang gemar bershodaqoh serta semoga Amal Ibadah kita semua diterima oleh Allah SWT, Amin
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum Wr Wb

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.