Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Abd. Rohim,M.Pd
Tema : Perbanyak Ibadah dibulan Rajab dengan Kejelasan tuntunannya (Dalil Al Qur’an dan As Sunnah Al Maqbullah)
Surat At-Taubah Ayat 36
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
Kita saat ini berada pada bulan Rajab bulan di perintah Allah SWT untuk banyak berbuat kebaikan dan diharamkan mendzolimi Diri sendiri apalagi orang lain.
Liburan yang kemarin kita lewati bukan libur hari atau menyambut bulan Rajab, tapi libur kemarin adalah libur Hari Raya Umat Budha yakni Hari Raya Imlek. Libur Umat muslim dibulan ini Yakni pada hari Senin, 28 Februari 2022 sebagai hari Isro Mi’raj.
Berbicara mengenai Pahala, kadang banyak umat Islam dalam hal beribadah selalu mengharapkan dan menghitung-hitung pahala, memang tidak ada salahnya mengharapkan pahala, tetapi yang paling penting adalah berharap segala Ibadah dan Amal Sholih diridhoi Allah SWT.
Karena jika tujuan Ibadah dan Amal Sholih kita Diridhoi Allah SWT pasti berpahala, tetapi berbeda jika kita mengharapkan Pahala tetapi tidak diridhoi Allah SWT tentu tertolak, karena bisa jadi Amal yang dilakukan salah atau tanpa ada dasar dalil Hukum dan tuntutan dari Al Qur’an maupun dari As Sunnah.
Menghadapi bulan Rajab sebagai bulan yang dimuliakan sebagai umat BerFastabiqul Khoirot/berlomba-lomba dalam kebaikan terkadang ibadahnya tidak dasar hukumnya misalnya : dalil shaum beberapa hari maka pahala yang didapat sekian tahun. ( Ini merupakan perintah yang tidak ada dalil baik dari Al Qur’an maupun As Sunnah)
Yang jelas ada dalilnya adalah di bulan Rajab sebagai bulan yang diberkahi, dimuliakan, diharamkan untuk berbuat Dzalim terhadap diri sendiri maupun orang lain, sebagaimana do’a yang di contohkan oleh Rosulallah SAW dibulan Rajab dengan memohon hidup kita diberkahi dan dipertemukan dibukan suci Romadhon.
Nabi Muhammad SAW diriwayatkan pernah memanjatkan doa bulan Rajab Doa tersebut memiliki arti khusus, yakni agar umur bisa sampai pada bulan Ramadhan yang penuh berkah.
أللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان
Latin: Allahumma barik lana fi rajaba wa sya’bana wa balighna Ramadhana.
Artinya: Ya Allah, berkahilah umur kami di bulan Rajab dan Syaban, serta sampaikan lahh (umur) kami hingga bulan Ramadhan.
Tidak ada amalan-amalan khusus dibulan Rajab, yang ada hanya perbanyak berbuat kebaikan dan menjauhi diri dari perbuatan dzolim terhadap diri dan orang lain.
Bulan Rajab sebagai bulan warning/hati-hati/ perhatian/ ancang-ancang untuk dapat diberikan umur yang diberkahi dan berhasil menghadapi awal sampai mampu melewati bulan suci Romadhon sehingga menjadi insan yang bertaqwa.
Berbicara mengenai umur yang berkah, apa itu hidup, umur, Rizki yang berkah itu ?
Umur dan hidup yang berkah yang dijalankan dilalui dengan penuh kenikmatan dijalan syariat Islam dengan usaha beramal sholih lagi ikhlas.
Jika amalnya tidak ikhlas maka amalnya salah, bagaimana mau berkah.
Usaha yang berkah adalah usaha yang halalan thoyyibah, Rizki yang didapat berkah
Tidak ada dalil shaum khusus di bulan Rajab bukan berarti tidak boleh shaum, tetapi ada shaum rutin yang dilakukan yang dilakukan Rosulallah SAW di bulan biasa diantaranya ayyamul bidh, puasa Senin Kamis maupun puasa Nabi Daud as.
Bagi yang belum pernah puasa ayyamul bidh maka kesempatan dibulan Rajab ini dengan perintah perbanyak kebaikan maka puasalah ayyamul bidh atau puasa Senin Kamis
Kedua Larangan bulan Rajab adalah keharaman menganiaya diri dan orang lain.
Surat At-Taubah Ayat 36
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
Jangan melakukan kedzoliman diri sendiri maupun orang lain. Bahasa Allah SWT yang menjelaskan pada diri apalagi keorang lain.
Jangan melakukan aniaya pada diri,pesan didalamnya juga kepada orang lain.
Kenapa Allah SWT perintahkan orang dibulan rajab harus aman,Damai dan berkasih sayang artinya ini momen pendidikan untuk dibulan-bulan ini menggiatkan lebih berbuat kebaikan dibandingkan dibulan-bulan yang lain, sampai Allah SWT melarang peperangan dan pembunuhan.karena bulan ini adalah bulan mulia. Jangan menyakiti, mendzolimi serta merugikan diri sendiri maupun orang lain
Dibulan Rajab ini jadikan diri kita untuk BerFastabiqul Khoirot dalam kebaikan dan sekuat tenaga kita menahan perbuatan keburukan, kedzoliman terhadap diri dan orang lain
Semoga bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh
