Home Kultum Ditipu Pikiran

Ditipu Pikiran

355
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh H. Seleman Hardi Yahawi, MM

Tema : Ditipu Pikiran

Keyakinan bahwa kita akan mencapai keberhasilan membuat semangat tak terkalahkan dan energi tak terhabiskan. Apalagi jika didasarkan dan disandarkan pada ibadah dan doa yang tidak pernah dihentikan.

Sahabat sekalian. Saat ini banyak sekali orang yg hidupnya jatuh bangun, harus terus bekerja keras hanya untuk mempertahankan kehidupannya. Mereka jatuh dalam salah satu dari dua kondisi :

1. Sudah *bekerja keras bertahun tahun*, penghasilannya segitu gitu saja.

2. Sudah *berpenghasilan besar bertahun tahun,* tabungannya begitu begitu saja.
Mereka nyaris tidak memiliki banyak uang, bahkan banyak hutang. Semakin besar penghasilannya, semakin besar pula kreditannya. Mereka dengan mudah ambil kredit karena merasa _:”Mudah kok membayar angsurannya, penghasilan saya cukup untuk itu”._ Mereka lupa kalau sewaktu waktu bisa kehilangan nafkahnya.

Setiap mendapat uang, mereka langsung memiliki inisiatif utk membeli ini, membeli itu. Muncul keinginan utk memperbaiki lantai yg masih bagus, memperluas rumah padahal tidak perlu, membeli mobil tambahan, membeli sepeda motor yg tadinya tidak terpikirkan ketika tidak punya uang.

Itu semua baru terpikirkan kalau punya uang, jika tidak punya uang ya tidak berani memikirkan. Sehingga akhirnya kita dibuat terus tidak punya uang. Karena pikiran bawah sadar kita memiliki tujuan yg berbeda dg pikiran sadar kita. Pikiran sadar kita ingin kita memiliki banyak uang, hidup lebih santai dan bisa pensiun tenang. Tetapi pikiran bawah sadar kita ingin kita terua bekerja keras, sehingga kita dibuat untuk selalu tidak punya uang supaya lebih rajin bekerja keras.


*MERUBAH NASIB = MERUBAH PETA KEHIDUPAN.*
Para sahabat, sebagian besar dari kita, mengikuti jalan hidup yang sudah ditentukan dari awal. Ada yg mengatakan penentuannya sudah ditentukan jauh sebelum kita lahir. Secara ilmiah, penentuannya terjadi di awal awal kehidupan kita. Tepatnya antara 0 – 7 tahun pertama kehidupan kita. Itulah masa yang paling menentukan, apakah Anda nanti menjadi kaya, memiliki keluarga yang bahagia atau tidak?. Masa 0-7 tahun adalah masa dimana gambaran besar kehidupan Anda dibuat atau ditulis/digambar.

Bisa juga karena rejekinya sdh ditentukan jauh sebelum lahir, maka kita ditakdirkan lahir di tengah tengah keluarga yg sekarang ini.
Sebagian besar peta kehidupan Anda di bidang keuangan memiliki jalan sebagai berikut : _” *Anda memulai kehidupan dengan tidak memiliki uang.* Kemudian Anda bekerja keras sepanjang hidup Anda. Yang memiliki ambisi, hidupnya naik turun seperti roller coaster, yang kurang berambisi hidupnya datar datar saja. Sepanjang hidup Anda selalu kekurangan uang, sehingga harus terus menerus bekerja mencari uang. Anda jatuh kedalam salah satu dari dua situasi, ada yang sudah bekerja keras bertahun tahun penghasilannya begitu begitu saja, ada yang sudah berpenghasilan besar bertahun tahun, tabungannya begitu begitu saja. *Ketika Anda berhenti bekerja karena berbagai hal, Anda kembali ke posisi semula, yaitu tidak memiliki uang.* Akibatnya, Anda merasa perlu bekerja kembali. Berbagai alasan dikeluarkan untuk yang bekerja kembali, mulai tenaganya dibutuhkan, ilmunya mubazir jika tidak dipakai, supaya tidak cepat tua dan sebagainya. Alasan yang sebenarnya tidak pernah dikemukanan, yaitu ANDA MEMBUTUHKAN UANG”_.

Jika tidak melakukan ikhtiar untuk perubahan, maka Anda hanya akan meniru perjalanan hidup orang tua Anda. Anda yang dimasa kecil bahagia, akan menjadi persis seperti orang tua Anda dulu, melakukan hal hal yang di masa kecil Anda dulu dilakukan oleh orang tua Anda. Ada yang berjualan, membuat kue, menjahit, bertani, beternak, mengajar, bertukang, tergantung pada memori yang bawah sadar Anda miliki tentang hal hal yang menyenangkan di masa kecil Anda. Itulah yang kemudian menuntun bawah sadar Anda kesana. Meskipun pikiran sadar anda tidak menginginkannya.

Berdo’a, Berusaha dan bertawakal kan kepada Allah SWT agar hidup menjadi lebih bermakna, bahagia dunia dan akhirat

Semoga bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.