Oleh Sarli Amri, M.Ag
Secara ringkas, sedikit saya akan berbagi informasi saat saya mengisi pengajian civitas medis RS PKU Muhammadiyah Cipondoh Kota Tangerang, pada hari Jumat, 28 Agustus 2020 ada pertanyaan dari seorang jamaah tentang program keluarga berencana, bagaimana kiatnya agar mendapatkan amanah berupa buah hati yang dinanti. Saat itu secara pribadi saya berikan kiat-kiat seperti :
1) pertama, paling mendasar adalah tawakal, gatungkan segala asa, harapan, dan munajat doa hanya kepada Allah, seraya hati yang ikhlas, lapang dan rida atas segala qada qadarnya. Apapun yang terbesit dalam hati, gundah, galau dan gelisah hanya kepada Allah, tidak bergantung dan bersandar kepada yang lain, hanya Dia Pencipta sepenuhnya pemilik kuasa penuh atas diri kita. Karenanya hati akan terisi menjadi hati yang damai, tenang dan hidup dengan harmoni (nafsul muthmainah).
2) kedua, bersabar untuk terus berdoa seperti “rabbi habli minashalihin” (QS. Ash Shaffat : 100), atau “rabbi habli milladunka dzurriyatan thayyibah” (QS. Ali Imran : 38), atau “rabbani hablana min azwajina” (QS. Al Furqan : 74), atau “rabbi lama tadzarni fardan wa anta khairul waritsin” (QS. Al Anbiya : 89), dan atau doa lainnya dengan diawali memuji (tahmid) kepada Allah dan shalawat kepada Rasulullah.
3) ketiga, membiasakan diri untuk gemar beristighfar dalam segala aktifitas, waktu lapang ataupun sempit. Surat Nuh ayat 10-12 Allah swt berjanji akan memberikan keturunan (yang shaleh), hujan yang turun dari langit dan rezeki yang berkah. Sebagaimana kisah yang masyhur oleh Imam Hasan al Bashri. Dapat dengan redaksi “astagfirullah rabbal baraya astaghfirullah minal khataya”, atau “astaghfirullahal adzhim wa atuubu ilaih”, atau sayyidul istighfar, atau juga dengan varian dzikir dan istighfar shahih lainnya.
4) keempat, gemar bersedekah dan ikhtiar medis dilakukan untuk menyempurnakan aspek kesehatan ruhaniyah dengan aspek kesehatan jasmaniyah, ukhrawi dan duniawi.
5) kelima, dianjurkan untuk berolahraga, apapun bentuknya, yang terpenting adalah psikomotorik tubuh bergerak dan sport adrenalin. Bisa bersepeda, lari santai, bulutangkis, berenang dan varian olahraga lainnya, tentu akan lebih bagus dilakukan quality time bersama.
6) keenam, disarankan mengkonsumsi kurma muda, buah dzuriyat, habbatus sauda serta madu. Hakikatnya manusia tercipta dari alam maka nutrisi herbal natual menjadi penting, terlebih bebas kimia. Terlebih hal ini termasuk thibun nabawi yang seyogyanya menjadi suplemen tiap muslim untuk menjaga stamina dan imunitas. Semuanya tak mesti dikonsumsi bersamaan, tetapi secara bergilirpun dipersilahkan.
7) ketujuh, sesekali boleh menikmati sensasi bermain hujan. Banyak yang lupa bahwa hakikatnya ini sebagai bagian terapi qur’ani dan kauni. Qur’an mengabarkan bahwa hujan turun dengan membawa rahmah dan berkah. Diantaranya firman Allah “Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS : Qaaf (50) : 9). Jika seandainya tanah tandus yang kering saja menjadi subur, terlebih manusia jika tubuhnya basah dengan air hujan. Hal serupa dapat ditemukan dalam QS. Al-Anfal : 11, QS. Az-Zukhruf : 11, QS. Qaaf : 9, serta QS. Asy-Syuura : 28.
Semoga dapat bermanfaat dan membantu kepada setiap pasangan yang senantiasa semangat dalam berikhtiar meraih buah hati. Billahi fii sabililhaq fastabiqul khairat wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.