Home Kultum Kepemimpinan (Otoriter dan Demokratis)

Kepemimpinan (Otoriter dan Demokratis)

187
0


Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Abd. Rohim,M.Pd.

Tema : Kepemimpinan (Otoriter dan Demokratis)

Surat Ali ‘Imran Ayat 159

وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ


Bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya

Jama’ah Sholat Dzuhur yang berbahagia,

Alhamdulillah hari ini kita telah melewati peringatan 3 ( tiga hari besar) Diantaranya: Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, dan Peringatan G30 S PKI, semoga semua dapat menghayati dan memperbaiki diri untuk Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

Gerakan Partai Komunis Indonesia atau PKI adalah sebuah partai berideologi komunisme yang pernah ada di Indonesia, Secara organisasi memang sudah tidak ada, tetapi segala ideologi tentu bisa dikatakan ada,maka kita sebagai warga negara Indonesia harus mewaspadai gerakan komunis ditanah air kita,

Tanggal 30 September 1965 menjadi kenangan kelam bagi bangsa Indonesia. Di tengah situasi politik yang sedang tidak stabil, Indonesia dihadapkan dengan sebuah pemberontakan. Peristiwa ini dikenal dengan Gerakan 30 September atau G30S, yaitu pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bertujuan untuk mengubah ideologi bangsa Indonesia.

Dalam peristiwa tersebut, pemberontakan memakan korban para petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat AD dan beberapa korban lainnya. Mereka ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi.


Setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Penetapan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila dilatarbelakangi oleh tragedi G30S PKI yang terjadi pada tahun 1965 silam.

Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober untuk mengenang tujuh anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang tewas di Pondok Gede, Jakarta Timur atau dikenal dengan Lubang Buaya pada 30 September 1965.

Tujuh anggota TNI AD tersebut merupakan korban penculikan dan pembantaian kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI) atau dikenal juga sebagai Gerakan 30 September 1965. Hal ini menjadi cikal bakal sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober.

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara yang digali para pendiri bangsa Indonesia, ternyata tidak bertentangan dengan Islam. Bahkan, jika dikaji secara mendalam Pancasila mengandung nilai-nilai Islam yang sangat kuat dan jelas seperti ada istilah adil, beradab, kerakyatan, hikmat, permusyawaratan.

Hari Batik Nasional diperingati setiap tahun, tepatnya pada tanggal 2 Oktober. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.

Peringatan Hari Batik Nasional memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar merawat dan mencintai warisan Budaya.Batik merupakan salah satu warisan kekayaan Indonesia yang telah diakui oleh dunia. UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada 2 Oktober 2009.

Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik Indonesia dapat berkembang hingga sampai pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya baik dalam desain/motif maupun prosesnya. Corak ragam batik yang mengandung penuh makna dan filosofi akan terus digali dari berbagai adat istiadat maupun budaya yang berkembang di Indonesia.

Masih melanjutkan tema kultum tentang kepemimpinan, bahwa dalam kepemimpinan setidaknya ada 2 (Dua) jenis kepempimpinan yang paling umum diantaranya kepemimpinan otoriter dan Demokratis.

A. Pemimpin otoriter
Pemimpin otoriter adalah kepemimpinan yang memiliki kecenderungan keras kepala dan bersifat kaku hingga memaksakan keinginan, tidak mendengarkan masukan dan memaksakan kehendak kepada khalayak.

Otoriter adalah salah satu istilah yang kerap kita temukan dalam konteks kepemimpinan dan pemerintahan. Otoriter dapat diartikan sebagai tindakan menurut kemauan sendiri yang selalu dipandang benar oleh dirinya sendiri.

Ciri-ciri Otoriter
Kepemimpinan otoriter memiliki ciri-ciri sebagai berikut, mengutip digilib.uinsby.ac.id.

1. Kewenangan mutlak terpusat pada pemimpin.
2. Keputusan dan kebijaksanaan selalu dibuat oleh pemimpin.
3. Komunikasi berlangsung hanya satu arah dari pemimpin kepada bawahan.
4. Prakarsa harus selalu dicetuskan oleh pemimpin
5. Pemimpin mengawasi sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan para bawahan secara ketat.
6. Tugas-tugas diberikan kepada bawahan secara instruktif.
7. Bawahan atau anggota tidak memiliki kesempatan untuk memberikan saran, pendapat, dan pertimbangan.
8. Lebih banyak ditemukan kritik daripada pujian.
9. Pemimpin cenderung bertindak kasar dan kaku dalam bersikap.
10. Cenderung ada paksaan, ancaman, dan hukuman dalam jalannya organisasi.
11. Pemimpin juga sering menonjolkan diri sebagai penguasa tunggal.

B. Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis adalah gaya kepemimpinan yang memiliki karakteristik sebagai berikut, menganggap bawahan sebagai makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dalam kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya; senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahan; selalu berusaha menjadikan bawahannya sukses dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadi sebagai pemimpin.

Indikator dari gaya kepemimpinan demokratis :
(1) Hubungan baik antara pimpinan dengan pegawai
(2) Penghargaan terhadap pegawai
(3) Manajemen yang mendengarkan aspirasi bawahannya.
(4) Bermusyawarah


Kemudian bagaimana kepemimpinan yang diharuskan Islam?

Jawabannya adalah:
Islam lebih condong dekat dan mencontoh pemimpinan ala Rasulullah SAW yakni dengan Demokratis yang Musyawarah.

وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ

Bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan

Allah Ta’ala berfirman,

لَا إكْرَاه فِي الدِّين قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْد مِنْ الْغَيّ

“Tidak ada paksaan dalam memeluk agama. Sungguh telah jelas antara kebenaran dan kesesatan” (QS. Al Baqarah: 256)

Sebelum Nabi Adam AS diciptakan beserta keturunannya, Allah SWT telah memberitahukan dan berdialog hal ihwal tersebut kepada para malaikat.

Pemberitahuan tersebut sebagaimana diabadikan melalui firman-Nya:

إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً

“Sesungguhnya, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” (QS Al- Baqarah: 30).

Manusia dirancang sebelum menjadi pemimpin,Manusia mana dulu yang yang menjadi pemimpin yang berhasil yakniManusia diberikan iman dan ilmu akan baik dalam memimpin, maka itulah kehebatan manusia.

Nabi Ibrahim as dan Ismail as. Ibrahim adalah orang yang sangat patuh kepada Allah. Contohnya ketika Allah menyuruh Ibrahim untuk menyembelih anaknya, tanpa ragu-ragu langsung dilaksanakan kemudian dipangggilnya Ismail untuk bermusyawarah.

Dari musyawarah itu Ismail setuju dirinya dijadikan kurban oleh ayahnya (QS as-Shaffat: 107), ketika Ismail ‘dieksekusi’ oleh ayahnya, Ismail sabar dan pasrah kepada Allah.

Nabi Ibrahim yakin tidak akan ada sebuah perintah dari Allah tanpa jaminan dari Allah. Buktinya benar bahwa sembelihan Ibrahim diganti dengan sembelihan kambing yang sangat besar, inilah cikal bakal adanya syariat kurban.

Maka dalam keluarga sebagai cakupan kecil sebuah kepemimpinan, hendaknya seorang ayah dibiasakan untuk saling mendengar, bermusyawarah dalam mencapai mufakat. Untuk terciptanya keluarga yang sakinah mawadah warahmah dan melahirkan generasi yang Sholih dan sholihah, Amin


Semoga bermanfaat
Nashrun min Allah wa fathun qoriib
Wabasyiril mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.