Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Hengki Nurhuda,M.Pd.
Tema : Manusia Makhluk yang Merdeka
Surat Ar-Rum Ayat 30
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
Jama’ah Sholat Dzuhur yang dimuliakan Allah SWT
Hari ini Kamis, 17 Agustus 2023 kita segenap Rakyat diseluruh Tanah Air dari Sabang sampai Merauke serentak merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 78, Dirgahayu Republik Indonesia Terus Melaju untuk Indonesia Maju,
Kemerdekaan Negeri ini tidak diberikan tidak juga instan tetapi melalui perjuangan dan pengorbanan para pahlawan, diantaranya adalah pahlawan dari kalangan tokoh Muhammadiyah yakni Buya Hamka.
Saat perang revolusi, Hamka juga turut berjuang mengusir penjajah. Lewat pidato, ia mengobarkan semangat para pejuang untuk merebut kedaulatan negara. Dalam kisah perjuangannya, Hamka juga pernah ikut serta menentang kembalinya Belanda ke Indonesia dengan bergerilya di dalam hutan di Medan. Selain didorong rasa cinta pada Tanah Air yang demikian besar, semangat perjuangan Hamka juga senantiasa berkobar tiap kali mengingat pesan ayahnya yang diucapkan ketika Muktamar Muhammadiyah tahun 1930 di Bukittinggi, “Ulama harus tampil ke muka masyarakat, memimpinnya menuju kebenaran.”
Alhamdulillah semua AUM dan Seluruh Persyarikatan Muhammadiyah telah mengadakan Nonton Bareng Film Buya Hamka dengan tujuan menanam mengilhami spirit, semangat untuk kita teladani bagaimana kehidupan Buya Hamka. Bagaimana perjuangan beliau patut kita teladani dalam memperjuangkan Islam, memperjuangkan masyarakat, dan memperjuangkan Indonesia di tengah penjajahan.
Bagaimana Manusia Meraih Kemerdekaan dalam pandangan Islam?
Jawabannya adalah: Bahwa sejak lahir manusia telah merdeka, maka dalam pandangan Islam maupun menurut undangan-undang negara kita tidak boleh, tidak dibenarkan adanya penjajahan, pada alinea pertama Pembukaan UUD 1945 juga mengandung dalil subyektif, yakni adanya aspirasi dan tekad bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan. “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Firman Allah SWT bahwa Manusia adalah Makhluk yang Merdeka:
Surat Ar-Rum Ayat 30
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
Surat Al-Isra’ Ayat 70
۞ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan
Selain Manusia telah telah merdeka sejak lahir, maka manusia perlu mempertahankan kemerdekaannya baik Merdeka Bangsanya, Masyarakat, Keluarganya bahkan diri sendiri harus merdeka, baik merdeka Jasmani mampu Rohani,
Sudah kita ketahui bersama, bahwa manusia diberikan potensi Intelegensi dalam dirinya dan diberikan pilihan dalam hidupnya, dan setiap pilihan yang telah diambil maka harus dipertanggungjawabkan, sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut:
Surat Al-Balad Ayat 10
وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan
Surat Asy-Syams Ayat 8
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
Surat Al-Isra’ Ayat 36
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya
Manusia yang merdeka dalam pandangan islam juga dapat diartikan mereka yang mampu memiliki mana yang haq atau benar ia lakukan, dan juga mampu membedakan mana yang Bathil yang tidak benar tidak dilakukan,
Surat Al-Baqarah Ayat 42
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya yang halal itu telah jelas dan yang haram pun telah jelas pula.(HR. Bukhari dan Muslim )
Semoga bermanfaat
Nashrun min Allah wa fathun qoriib
Wabasyiril mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh