Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz H. Syamsuri.,MA
Tema : Segala Nikmat Allah SWT yang telah diberikan, harus menjadi daya dorong menjadi Insan yang bertaqwa.
Surat Asy-Syams Ayat 7
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Jamaáh Sholat dzuhur yang berbahagia,
Marilah kita Saling mengingatkan dalam kebaikan , semoga kita diberikan diberikan keberkahan dari Allah SWT. Kata berkah berasal dari bahasa Arab, barakah, yang maknanya menurut Imam al-Ghazali adalah ziyadah al-khair, yakni bertambahnya nilai kebaikan.
Ziyadah al-khair dalam segala nikmat yang telah Allah SWT berikan, dapat menambah daya dorong mendapatkan kemuliaan menuju Insan yang bertaqwa,
Ilmu yang berkah memberikan nilai kemanfaatan dan kebaikan di dalamnya. Baik untuk Agama, diri, Masyarakat bangsa dan negara.
Ziyadah al-khair dalam potensi yang Allah berikan Baik Jasmani, Ruhani, Harta, Akal dan segalanya, yang Semakin banyak nikmat Allah SWT yang diberikan ada dua sisi dalam mengamalkannya, diantaranya :
1. Menuju Ketaqwaan
2. Menuju Kemunkaran
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Qurán Surat Asy-Syams Ayat 7 yakni :
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Apakah Potensi yang Allah SWT berikan digunakan untuk kemungkaran atau ketaqwaan ?
Sisi yang pertama : Potensi dan semua nikmat Allah SWT yang telah diberikan harus menjadi washilah/jalan memperoleh kemulian di hadapat Allah SWT kelak yakni menjadi insan yang bertaqwa dan mendapatkan Jannatun naím/ surganya Allah SWT.
Maka disini hendak memposisikan yang manakah kita ? karena ada pintu-pintu kebaikan yang tidak bisa dibuka kecuali dengan Beriman dan beramal Sholih,
Karena sesungguhnya pintu-pintu kebaikan terus diikuti oleh kebaikan-kebaikan yang lain. Barangsiapa yang dibuka untuknya satu pintu kebaikan, maka akan terbuka pintu-pintu kebaikan yang lainnya. Dan ini adalah nikmat dari Allah subhanahu wa ta’ala. Para ulama mengatakan:
إن الحسنة تنادي أختها و تدعوها
“Sesungguhnya satu kebaikan akan menyeru dan mengajak kebaikan yang lainnya”
Apabila dadamu lapang untuk melakukan satu pintu atau memasuki satu pintu dari pintu-pintu kebaikan, maka ini adalah nikmat Allah subhanahu wa ta’ala kepadamu. Karena kebaikan akan mengajak kebaikan yang lainnya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ ﴿٦٠﴾
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS. Ar-Rahman[55]: 60)
Dan ini diambil juga dari firman Allah subhanahu wa ta’ala:
…وَمَن يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْنًا ۚ…
“…Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu…” (QS. Asy-Syura'[42]: 23)
Sisi yang kedua: kita telah diberi segala potansi baik harta, jabatan, jasmani dan ruhani, ilmu dan intelegensi, dari potensi yang dimiliki, justru menambah daya dorong jauhnya seseorang kepada Allah SWT. Tidak beribadah, pelaku maksiat, menebar kemungkaran, Dzolim dsb, Naudzubillah min dzalik.
Sebaliknya, dan ada juga pintu-pintu kemunkaran yang tidak bisa dibuka kecuali dengan berbuat dosa. Semuanya memiliki Dua sisi. Perbuatan keburukan yang menimbulakan dosa, juga akan memanggil dosa-dosa yang lainnya. Allah ta’ala berfirman:
ثُمَّ كَانَ عَاقِبَةَ الَّذِينَ أَسَاءُوا السُّوأَىٰ…
“Kemudian hasil akhir dari perbuatan orang-orang yang berbuat buruk juga adalah keburukan…” (QS. Ar-Rum (30): 10)
Adanya beberapa larang tidak akan muncul kecuali ada potensi. Berikut adalah larangan Bakhil pelit dan Larangan Sombong/ Takabur.
Misalnya adanya larangan bakhil atau orang pelit tidak mungkin dikatakan pelit, kalau dia tidak punya harta yang tidak dikeluarkan zakat, infaq dan shodaqohnya.
Surat Al-Hasyr Ayat 9
وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung
Misalnya adanya larangan berlaku Sombong, tidak mungkin dikatakan sombong, kalau dia tidak punya kekuatan, punya posisi atau mempunyai kelebihan yang di pamerkan.bahwa hal-hal yang dilarang Allah SWT akan muncul dari potensi yang dimiliki yang digunakan melanggar syariat islam.
Bahwa kelebihan yang Allah SWT yang telah di anugrahkan harus memperoleh kebaikan dan membawa keberkahan dihadapan Allah SWT, Amin, sebagaimana Firman Allah SWT
Surat Al-Anbiya Ayat 107
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Jadi, Tidak mungkin menjadi rahmat atau kebaikan kalau tidak ada kontribusi dari yang bersangkutan, Kita hadir harus bermanfaat baik untuk Agama, Keluarga, Masyarakat, bangsa dan Negara.
Semoga kita diberikan kehidupan yang berkah, amin
Nashrun min Allah wa Fathun Qoriib
Wabasyiril mu’munin
Wassalamuálaikum Wr. Wb.