Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Dr. Warsito,M.Pd.
Tema : Menjadi Pribadi yang Bermutu
Surat Ali ‘Imran Ayat 110
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik
Jama’ah Sholat Dzuhur yang berbahagia,
Kita telah dipilih oleh Allah SWT menjadi Pribadi yang bermutu, sehingga kita harus melakukan Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan sehingga siapapun kita, Institusi, Lembaga apapun kita dengan melaksanakan PPEPP maka akan menjadi Bermutu.
Apa itu Mutu ?
Sesuatu yang melampaui Standar dimana cita-cita atau Rencana yang telah dibuat dan Pelaksanaannya Ternyata lebih baik dari Perencanaannya.
Setiap kita pastinya sangat bermimpi menjadi Pribadi yang bermutu, Ditempat Kerjanya tentu UMT diharapkan Bermutu dan Hidupnya pun Bermutu.
Mutu dapat diartikan juga kesesuaian rencana dan pelaksanaan ternyata lebih baik.
Jika masih ada yang tidak bermutu bisa jadi rencana yang tidak termenej dengan baik,
Bagaimana bisa melihat hasil atau pelaksanaan baik, kalau tidak mempunyai Rencana untuk maju dan bermutu.
Sebagaimana ungkapan Ali bin Abi Tholib:
الحق بلا نظام يغلبه الباطل بالنظام
Kebenaran yang tidak terorganisir dapat dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir.
Sebuah kebaikan yang tidak terorganisir, maka maka akan dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisir, entah itu Pribadi, Institusi bahkan Organisasinya, jika tidak terorganisir dengan baik maka akan dikalahkan.
Pada kesempatan Kultum Dzuhur ini kami ingin mengajak, untuk menjadi pribadi yang bermutu menuju kehidupan yang lebih baik.
Untuk menjadi Pribadi, Institusi yang bermutu, maka setidaknya harus mengikuti langkah-langkah PPEPP sebagai berikut:
1. Perencanaan,
2. Pelaksanaan,
3. Evaluasi,
4. Pengendalian, dan
5. Peningkatan
Jika di perusahaan ada Siklus PDCA (Plan Do Check Act) yakni metode manajemen yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan empat langkah secara berulang. Maka di pendidikan ada PPEPP.
Patokan rencana dalam pendidikan disebut Renstra dan Renov yakni :
1. Rencana Strategis (renstra) adalah sebagai perwujudan Visi dan Misi dan tahapan capaian Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat dalam jangka waktu tertentu.
2. Rencana Operasional (Renop) adalah penjabaran dari rencana strategis dan berupa anggaran-anggaran dan prinsip operasional sebuah organisasi.
Jika ingin maju harus direncanakan, dan Renstra dan Renov ini menjadi Patokan kita dalam melangkah.
Terdapat ungkapan dari Ali bin Abi Tholib Ra.
من كان يومه خيرا من أمسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل أمسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون
“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.”
Jika kita tarik lebih luas lagi jika kita ingin memajukan UMT maka Setiap Unit, Lembaga harus membuat Renstra dan Renov serta Rencana Operasional untuk melihat Langkah Di awal dan diakhir maka akan terlihat sebaik apa rencana dan seberapa berhasilnya pelaksanaan kegiatan ini akan terlihat jika kita mengacu pada PPEPP.
Begitu pula jika target kita Menjadi Pribadi bermutu maka buatlah rencana Hari ini akan melakukan apa? Mempunyai target seperti apa? termasuk di dalam keluarga buat Rencana dan lakukan langkah terbaik ? Sehingga terukur, apakah diakhir lebih baik atau sebaliknya ?
Orang bermutu adalah hasil dari yang dilaksanakan lebih baik dari perencanaan.
Kalau ditarik lebih luas lagi dalam agama kita, Bahwa manusia telah bersaksi dan berjanji akan menjadi pribadi muslim yang bermutu dengan berpedoman pada Al Qur’an dan As Sunnah Ash Shohihah, dalam Firman-nya Qur’an Surat Al-A’raf Ayat 172
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,
Kalimat: Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”.
Bahwa di Usia Kandungan 4 bulan, seorang Insan manusia berjanji akan menjadi pribadi muslim kita yang Aqiqahnya Lurus dengan standar kehidupan kita berpedoman pada Qur’an dan Al Hadist.
Maka dalam lingkungan Unit dan lembaga masing-masing, ciptakanlah dan Rencanakanlah lembaga yang bermutu dan pribadi yang bermutu dengan membuat IKU dan IKT, Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Tambahan yang merupakan implementasi penjaminan mutu di Institusi yang harus dilakukan oleh seluruh unit institusi tersebut.
Indikator Kinerja utama adalah wajib dan Indikator Kinerja Tambahan adalah sunnah.
Dengan begitu insyaallah Institusi akan unggul, bermutu dan berkemajuan,
Semoga bermanfaat
Kurang lebihnya mohon maaf
Nashrun min Allah wa fathun qoriib
Wabasyiril mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh