Home Kultum Gembira akan Kelahiran Nabi Muhammad SAW & (‘Ittiba)

Gembira akan Kelahiran Nabi Muhammad SAW & (‘Ittiba)

326
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Sutarji,MM

Tema : Gembira akan Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Qs. al-Ahzaab: 21).


Kelahiran Nabi Muhammad SAW disambut gembira oleh berbagai kalangan, termasuk tokoh Yahudi Michael H. Hart. yang membuat buku The 100, atau 100 tokoh yang paling berpengaruh didunia dengan Nomor 1 yakni Baginda Nabi Muhammad SAW, ini merupakan buku yang diterbitkan pada tahun 1978, Dengan kriteria bagaimana sejarah manusia paling berubah diakibatkan oleh orang tersebut, kearah yang lebih baik.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Anas bin Malik, beliau berkata:

قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا بُنَيَّ إِنْ قَدَرْتَ أَنْ تُصْبِحَ وَتُمْسِيَ لَيْسَ فِي قَلْبِكَ غِشٌّ لِأَحَدٍ فَافْعَلْ ثُمَّ قَالَ لِي يَا بُنَيَّ وَذَلِكَ مِنْ سُنَّتِي وَمَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku: “Wahai, anakku! Jika kamu mampu pada pagi sampai sore hari di hatimu tidak ada sifat khianat pada seorangpun, maka perbuatlah,” kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku lagi: “Wahai, anakku! Itu termasuk sunnahku. Dan barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka ia telah mencintaiku. Dan barangsiapa yang telah mencintaiku, maka aku bersamanya di Surga“


Banyak orang senang akan kelahiran Rasulullah SAW Termasuk pamannya sendiri yakni Abu Lahab. Siapa sangka dakwah Rasulullah akan Islam kelak paling ditentang oleh pamannya tersebut.

Saking gembiranya Abu Lahab dalam menyambut kelahiran keponakannya itu, dia memerdekakan seorang budak bernama Tsuwaibah di hari kelahiran Nabi. Atas tindakannya ini meski status Abu Lahab adalah seorang kafir, dia mendapat keringanan siksa kubur tiap hari senin.

Namun sebagaimana diterangkan dalam berbagai literatur, dakwah Nabi Muhammad SAW ditentang oleh Abu Lahab secara terang-terangan. Bahkan Abu Lahab pernah berencana membunuh Nabi lantaran tak terima dengan ajaran Islam yang dibawanya.

Kekejian yang dilakukan oleh Abu Lahab bahkan diabdikan dalam al-Qur’an surat al-Lahab ayat 1-5 yang berbunyi:

Tabbat yada-abi lahabi-watab. Ma aghna anhu maa luhu wa maa kasab. Sayashlanaran dzata lahab. Wa-mra-atuhu hammaa latal-hatab. Fi jiidiha hablu-minmasad,”

Yang artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan benar-benar binasa dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api neraka (yang bergejolak). Dan begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal,”.

Al-Biqa’i pernah menghubungkan surat ini dengan kandungan surat an-Nashr yang menegaskan kepastian datangnya kemenangan serta berbondong-bondongnya masyarakat memeluk Islam. Sedangkan Abu Lahab adalah sosok yang paling dikenal menentang ajaran Islam yang dibawa Nabi.

Di antara keutamaan umat Islam adalah keyakinan kuat tentang nabi dan rasul mereka, Muhammad SAW, meski tidak pernah berjumpa dan belajar langsung kepada beliau. Hal inilah yang menjadikan salah satu poin, mengapa Rasulullah SAW sangat merindukan dan ingin segera bertemu kita, umatnya.

Semoga bermanfaat
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh




LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.